Paradise [Daeyeol]

2K 105 1
                                    

Paradise

By Fanita

Main Cast : Woollim Boys' Lee Daeyeol & Actress' Moon Gayoung

Genre : Hurt/Comfort – Fantasy – Drama – Romance || Type : Ficlet || Rating : PG-15

Lee Daeyeol selalu berharap untuk bertemu lagi dengan gadis pujaannya, Moon Gayoung.

.

            Malam ini Daeyeol kembali meratapi dirinya yang begitu menyedihkan. Sudah dua tahun dia selalu seperti ini ketika ulang tahunnya akan datang. Sekarang tanggal 11 Februari, itu tandanya besok adalah hari ulang tahun Daeyeol. Bagi orang lain hari ulang tahun adalah hal yang paling mereka tunggu karena usia mereka bertambah. Namun tidak untuk Lee Daeyeol, baginya setiap kali mengingat hari lahirnya merupakan hal yang menyedihkan dalam hidupnya, "Gayoung-ah kapan kita bisa merayakan ulang tahunku bersama-sama lagi?" lirih Daeyeol.

.

"Oppa!" Samar-samar Daeyeol mendengar suara gadis yang amat sangat dia cintai. Dia hapal suara itu walaupun sudah 2 tahun lebih tidak mendengarnya! Daeyeol berlari tak tentu arah untuk mencari di mana sumber suara berasal. Daeyeol tidak peduli jika dia akan kehabisan tenaga jika berlari seperti ini.

.

"Daeyeol oppa!" Suara itu benar adanya, bukan khayalan Daeyeol semata. Apalagi suara tersebut menyerukan namanya. Daeyeol berjalan dan melihat ke sana dan kemari untuk mencari di mana keberadaan sosok yang sangat dia cintai itu dan akhirnya—

"Gayoung-ah.." lirih Daeyeol.

Gayoung berada di hadapan Daeyeol. Jarak mereka hanya beberapa meter. Dari sini tampak jelas bahwa Gayoung tengah memberikan senyum manisnya kepada sang kekasih hati, Lee Daeyeol. Otomatis wajah lelah Daeyeol berubah menjadi lebih ceria karena bisa melihat senyuman indah milik Gayoung lagi.

"Ini benar dirimu 'kan?"

Perlahan langkah kaki Daeyeol berjalan mendekati Gayoung. Tangan Daeyeol langsung bergerak untuk mengusap pipi Gayoung yang memberikan sensasi dingin untuk telapak tangannya.

"Oppa aku sangat merindukanmu," kata Gayoung.

"Gayoung-ah aku yang lebih merindukanmu," balas Daeyeol.

Gayoung memeluk Daeyeol sangat erat. Sungguh, dia amat merindukan Daeyeol yang sudah lama tidak dia temui. Akhirnya, akhirnya Tuhan memberikan kesempatan lagi untuk Gayoung bertemu dengan Daeyeol, begitu pula Sang Pencipta Alam yang memberikan kesempatan ini untuk Daeyeol.

"Oppa sekarang kita bisa merayakan ulang tahunmu bersama-sama lagi. Selamanya," kata Gayoung.

Pelukkan kini mereka terlepas. Raut wajah Daeyeol yang semula begitu bahagia berubah menjadi tegang. Dia tiba-tiba teringat akan sesuatu hal.

"Oppa terima kasih sudah menyusulku," lanjut Gayoung.

"Ga..gayoung-ah.."

Langkah kaki Daeyeol bergerak mundur ke belakang. Sial, pasti Daeyeol bermimpi karena terlalu merindukan gadis itu. Namun percuma saya bagi Daeyeol untuk menjaga jarak dari Gayoung karena gadis itu ikut melangkahkan kakinya agar jarak di antara mereka tidak terkikis.

"Gayoung-ah aku tahu ini mimpi, aku senang bertemu denganmu.. Tapi sungguh mimpi macam apa ini?" tanya Daeyeol dengan nada membentak.

"Tidak, kau sama sekali tidak bermimpi. Kau sudah menyusulku ke surga oppa!"

"Gayoung-ah alam kita berbeda. Kau dan aku tidak sama! Aish mimpi gila! Aku benar-benar gila!"

"Tidak oppa, ini bukan mimpi. Semalam Tuhan sudah mentakdirkan agar kau menyusulku. Toh, kita bisa merayakan ulang tahunmu bersama-sama lagi oppa,"

"Maldo andwae," lirih Daeyeol.

.

            Tidak ada satu kata pun yang keluar dari bibir Daeyeol saat melihat apa yang ada di hadapannya. "Bagaimana... bagaimana bisa?" Dengan mata kepalanya sendiri Daeyeol melihat kakak kandungnya, Lee Sungyeol sedang menangisi jazadnya yang terbujur kaku di peti mati. Gayoung yang sadar kalau Daeyeol benar-benar kaget langsung menyentuh tangannya dan menggenggam erat tangan Daeyeol yang secara perlahan ikut mendingin, sama seperti tubuhnya.

"Semalam kau membunuh dirimu dengan racun yang kau campur sendiri ke dalam minumanmu oppa,"

"Gayoung-ah.." lirih Daeyeol.

"Kau tidak suka bertemu denganku lagi? Aku pikir itu harapanmu selama ini!"

Gayoung benar, ini harapan Daeyeol. Baginya, hidupnya tidak berarti apapun setelah Tuhan mencabut nyawa Gayoung karena penyakit yang gadis itu derita selama masa hidupnya. Kini Daeyeol sudah bisa bersama lagi dengan Gayoung namun tetap saja kenyataan ini tidak bisa dia terima begitu saja—

"Happy birthday oppa. Tuhan memberikanmu kado terbaik tahun ini setelah dua tahun belakangan memberikanmu kesedihan terus menerus," celetuk Gayoung.

Daeyeol menatap Gayoung dengan penuh tanda tanya.

"Apa?" tanya Daeyeol.

"Aku, kado terindah dalam hidup maupun matimu,"

Mendengar jawaban Gayoung membuat Daeyeol terkekeh pelan, "Ah kau benar. Hidup atau mati aku tidak peduli, toh aku bertemu lagi denganmu sayang. Terima kasih untuk ucapanmu ayo kita rayakan bersama ulang tahunku di surga milik Tuhan!"


.fin.

World of GOLDENCHILDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang