prolog

175 12 0
                                    

Di sebuah kamar tidur yang gelap, terdengar sebuah nafas memburu. Sebuah erangan kecil pun terdengar. "Dasar anak monster!! Seharusnya kau mati saja!!". "Kau tak akan pernah tenang selama hidupmu!!". "Kau sama saja dengan ayahmu itu. Monster!!". Seorang gadis kecil terlihat mendapatkan mimpi buruk. Keringat dingin membasihi sekujur tubuhnya, Matanya terpejam erat, tubuhnya bergerak gelisah, mulutnya seolah sedang mengatakan sesuatu, tangannya mengenggan erat ujung selimut di depan dadanya hingga kuku-kukunya memutih, bahkan dapat terlihat setetes air mata diujung matanya.

"Tidak... haaah... bukan... hiks.. bukan...his... Ayahku bukanlah mons..ter..hiks.. haah.. bukan.. TIDAAAK!!!". Gadis itu langsung terduduk. Mata dengan iris coklatnya itu terlihat redup. Tak ada cahaya keceriaan sebagai mana mestinya anak seusianya. Ia meneluk tubuhnya sendiri. Seolah ia melindungi diri dari sesuatu.

Tiba-tiba pintu kamar itu terbuka dan memperlihatkan sesosok wanita yang masih muda, ekspresinya terlihat khawatir. Wanita itu lalu menghampiri sang gadis dan memeluknya erat, mengecup beberapa kali ujung kepalanya, berusaha membuat gadis di pelukannya tenang.

"Bibi ada di sini, sayang. Tenanglah, ayahmu tak akan menyakitimu". Ujar wanita itu dan menggendong gadis kecil itu. Gadis itu mencoba untuk memejamkan matanya, namun bayangan saat di mana sang ayah yang sangat ia sayangi itu membunuh ibu, kakak, dan neneknya secara kejam. Ia yakin itu bukanlah ayahnya, karena ayahnya adalah sosok penuh kasih sayang, tegas, dan sangat baik.

Suara isakan masih terdengar. Namun nafasnya sudah beraturan menandakan ia telah tertidur lelap. Namun tanpa ada yang menyadari, sedikit ujung rambutnya berubah menjadi berwarna ungu terang, dan kembali lagi menjadi hitam pekat.

Tbc
Kritik dan saran di tunggu

D.I.DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang