part 4

23 4 0
                                    

Selamat baca guyss

***

Vina masuk kedalam rumah setelah dion menghilang dari jankauan matanya.hal yang pertama kali viana lihat adalah keluarga yang sedang makan malam.viana tersenyum sinis kepada mereka semua.

Tanpa menghiraukan papa,ibu tiri,dan juga kakak tirinya atau mantan sahabatnya.  viana terus  berjalan menuju kamar.

"Viana kamu udah pulang sayang?"tanya ibu tiri viana basa basi "hmmm"aku hanya bergumam,"tapi kamu dari mana sayang dan kamu udah makan?"ibu tiri viana bertanya lagi

"Tadi aku kemakam ibu  dan aku udah makan kok jadi kalian nggak  usah khawstir ,oh ya aku capek banget jadi tolong jangan banyak nayak,aku kekamar dulu "ucap viana seraya meninggalkan merekaa yang sedang makan.

Viana langsung merebahkan tubuhnya di kasur ,dapat dia rasakan bagaimana ayahnya tidak mengkhawatirkan dia lagi sekarang yang ada dipikiran ayah viana adala istri barunya dan anak barunya yang jelas jelas bahwa mereka tidak ada hubungan darah.

Viana mengambil handuk dan menuju kekamar mandi karena badannya sangat lengket dan akan menjalani ritual mandi malam.

20 menit berlalu setelah viana mandi, viana keluar dia melihat saudara tirinya sedang duduk di kasur.

"Viana lo tadi bikin  ibu gw nangis  ya?"tanya sandra hitler saudara tirinya yang sekarang sudah menyandang nama hitler.
"Hmmmm" viana hanya bergumam dengan acuh dan menatapnya  dengan tatapan membunuh

"kok lo bisa sih setega itu sama ibu gw  apa lo sama sekali nggak punya hati nurani ,dan asal lo tau dia itu sekarang juga jadi ibu lo"bentak sandra kepada viana,

tapi viana sepertinya tidak mau kalah dan malah membalas ucapannya dengan kata kata yang sangat menusuk

"apa lo bilang dia ibu gw heuh..itu ngak akan pernah terjadi ,ibu lo  itu udah bikin ibu gw meninggal dia udah nyakitin hati ibu gw ,dan sekarang dia udah bikin hubungan gw ama ayah gw renggang, seharusnya gw yang harus nanyak apa lo dan ibu lo itu punya hati nurani  ,nggak punya kan ,lo jahat "ucapku dan sandra menangis terisak viana hnya mengacuhkan sandra,

"LEBIH BAIK LO KELUAR DARI KAMAR GW" bentak viana sambil menahan air matanya dikelopak mata.

tapi setelah sandra keluar dia menanggis dan menjerit untung saja kamarnya pengap suara jadi tidak ada yang bisa mendengar.

Viana menyapu air mata dipipinya dan kembali merebahkan diri diatas kasur .dan menutup kedua matanya.mungkin karena terlalu capek akan aktivitas hari ini tidak butuh waktu lama viana terlelap dalam mimpi.

***

Dion pov

Sinar matahari membuat aku terbangun dari tidurku yang tidak nyenyak karena masih memikirkan viana dari semalam dan mungkin aku hanya baru tidur sekitar 4 jam,jika saja ini hari libur mungkin aku akan tidur seharian.

Aku masuk kekamar mandi dan memulai ritual mandi ,tidak membutuhkan  waktu lama aku selesai menjalani ritual sehari hari.

Aku tersenyum tipis melihat diriku didepan cermin ,
Hanya memakai baju seragam dan dengan rambut sedikit acak acakan membuat dandananku mempesona ditambah lagi mata yang sedikit berwarna biru dan bibir tipis membuatku sangat tampan plus badan yang sixpack.pantas semua wanita mengidolakanku.

Aku turun kebawah dapat aku lihat oran tuaku sedang sarapan,merekan tersenyum  lembut kepadaku.

"Sayang tumben hari ini kamu senyam senyum,pasti lagi fallin in love yaa?"ujar mama seraya menebak ekspresi wajahku. Aku duduk disamping mama dan mencium pipinya .

"Nggak kok ma ,aku cuman lagi seneng aja hari ini,emang nggak bleh y klaw aku senyumm" ucapku dan mengubah ekspresi wajah menjadi datar . Orang tuaku hanya tertawa melihatku ,tapi tidak butuh waktu lama ayah sudah menghentikan tawanya .

"Gimana sekolah kamu?"tanya bayu pratama wijaya ayahku dengan ekspresi wajah tegasnya ,dan aku tersenyum melihatnya karena walaupun dia sangat sibuk tapi dia tidak pernah melupakan tugasnya untuk selalu perhatian dan memberi kasih sayang kepada anaknya.

"Baik kok pa ,2 minggu lagi di sekolah akan diadakan pensi dan aku akan menyanyi ,karena menyanyi adalah bakatku tidak ada bakat yang lain didiriku"ujarku kepada mereka."aduh kayakya aku harus berangkat deh ma pa ?"ucapku lagi seraya pergi dan meninggalkan mereka dan tidak lupa mencium punggung tangan mereka.

Aku menuju bagasi dan menungganggi motor sport ku yang berwarna merah .dan melajukannya pelan.

***

Viana pov

Aku keluar dari kamar dan menuruni tangga , ayah sedang duduk manis di meja makan dan menyapaku dengan senyuman lembut  yang paling aku sukai dari  dulu dan mereka juga menyinggungkan seyumnya aku hanya mengacuhkan dan berpura pura tidak melihatnya.

"Pagi sayang,gimana apa tidur kamu nyenyak?" Tanya ayah padaku basa basi    "nyenyak kok yah,dikantor gimana yah apa baik baik aja?" Ucapku  perhatian kepadanya,ayah bergumam bahwa semua baik baik saja.

Ibu tiriku mengambil nasi goreng       menaruhnya dipiring lalu memberikannya padaku. Sekarang tidak ada yang mengobrol lagi ,semuanya sibuk dengan makanan masing masing hanya ada dentingan sendok dan garpu.

Karena sudah merasa kenyang aku berpamitan pada ayah dan mencium punggung tangannya.

saat ibu tiriku memberikan tangannya aku memandangnya dengan tatapan bertanya untuk apa dia memberikan tangannya .

Dia hanya tersenyum separti biasa ,mungkin dia fikir dengan senyumannya bisa membuat aku luluh ,nggak itu tidak akan pernah tejadi .

Niam pembantuku dia memangilku lantas aku menghentikan langkahku. "Non ini kunci mobil non semlam ada orang yang ngantar mobil non katanya non meninggalkannya di kuburan ? "

Oh ya aku melupakan mobilku di kuburan pantas saja aku mencari kucinya tidak ketemu mungkin kunci mobilku terjatuh dan dion mengambilnya

" oh ya makasih niam manis,cantik,imut lagi" ujarku yang membuat wajah niam memerah seketika,

umurku dengan niam tidak terlalu beda mungkin bedanya cuman 1,5 tahun ,jadi aku sering mengobrol dengannya jika merasa bosan sendiri.

Aku malajukan mobilku pelan dan diperjalanan aku melihat seseorang yang sepertinya kukenali dia menaiki motor sport merah , ya sepertinya dia dion ,  jalan rumah kami memang searah jadi tidak jarang aku melihatnya tiap pagi..

***

Oke guyss segini dulu ya ,lagi banyak fikiran ni jadi malas ngetikkkkkkk

Yang paling penting jangan lupa vomentnya.ini penting banget buat aku biar aku punya semangat super nulisss..

Kaulah Takdirku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang