08

9.8K 796 73
                                    

"Kau yakin ingin membatalkan kontrak itu?" Chanyeol bertanya pada Sehun yang masih berdiri di luar ruangan Seulgi.

Sehun mengagguk. "Kita tidak bisa berdekatan dengan Krystal. Aku tidak ingin itu. Faktanya, dia adalah musuh."

Chanyeol hanya bisa menghembuskan napasnya. Tadi, Sehun berkata untuk membatalkan kontrak kerja mereka dengan Krystal, dengan alasan mereka tidak ingin memiliki hubungan apapun dengan Krystal.

Sebenarnya Chanyeol juga setuju dengan ide Sehun. Karena menurutnya, bisa saja fakta yang mereka sembunyikan tercium dan mengacaukan segalanya, mengingat mereka bisa saja memulai pertemanan. Intinya Sehun dan Chanyeol khawatir apabila mereka memiliki hubungan yang dekat, kemudian rusak karena rahasianya terbongkar.

Tentu saja itu akan menjadi hal yang sangat mengerikan dikemudian hari.

"Baiklah, aku akan membicarakannya pada Jongin juga. Ngomong-ngomong, kau tidak merasa aneh pada Jongin?"

Sehun mengerutkan keningnya. "Apa maksdumu?"

"Bagaimana ia bisa tahu Seulgi kecelakaan dan ia juga tidak pernah mengunjungi Seulgi sampai jam sekarang. Ini benar-benar aneh, mengingat ia sangat peduli dengan Seulgi."

Sehun memikirkannya, dan itu semua benar. Sampai jam sekarang Jongin belum melihat keadaan Seulgi.

"Aku juga bingung. Apalagi ia mencintai Seulgi," ujar Sehun.

"Tapi apa benar ia mencintai Seulgi? Aku sempat berpikir ia menyukai Krystal karena kepeduliannya pada Krystal."

Sehun mengedikkan bahunya. "Entahlah, yang jelas, aku tahu ia mencintai Seulgi karena ia sendiri yang mengatakannya pada Seulgi saat Seulgi tertidur."

"Apa menurutmu seseorang yang mencelakai Seulgi sama dengan seseorang yang mencelakai Se---"

Ucapan Chanyeol terpotong karena Sehun menatapnya dengan tajam. "Jangan menyebutkan namanya di sini. Kita tidak tahu apakah mereka memiliki alat atau tidak untuk menguping pembicaraan kita."

"Baiklah," jawab Chanyeol pasrah.

"Aku rasa juga begitu, mengingat kecelakaannya memiliki persamaan," ucap Sehun dengan pandangannya yang tajam.

Chanyeol menghembuskan napasnya. "Aku dengar ia ada di sini."

Sehun mengangguk. "Aku sudah memberikan penjagaan super ketat di rumah sakit ini. Besok, pagi-pagi sekali, aku akan meminta seseorang untuk membawanya ke London."

"Kau yakin ia akan sembuh?" Chanyeol bertanya.

Sehun mengangguk. "Sangat yakin."

***

"Krys..."

Krystal tidak menggubris panggilan Sulli. Ia masih menatap pria yang dikira nya Sehun itu menjauh dari sana.

"Apa yang kau lihat?" tanya Sulli setelah menempuk pundaknya.

"Ak-aku tadi melihat Se---"

"Oh, itu mereka."

Krystal menghentikan ucapannya ketika Sulli melambaikan tangannya pada tiga pria itu. Dan otomatis keberadaan Sehun di sana membuat Krystal mengerutkan keningnya. Bagaimana bisa sekarang ia melihat Sehun dalam keadaan yang begitu berbeda.

"Ayo," ucap Sulli sambil menarik Krystal ke arah mereka.

"Aku ingin ke kamar, Sull," ucap Krystal.

"Kita harus menemui mereka dulu, ada hal yang harus kita bahas," jawab Sulli.

"Memangnya apa yang akan kita bahas?"

My Baby's FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang