Mungkin Tidak Terlalu Buruk

41 2 1
                                    


Hari pertama sekolah yang dibuka dengan hari MOS,adalah hari dimana semua anak baru yang ditunggu-tunggu bertemu teman baru,sekolah baru,suasana baru dan pastinya kakak OSIS yang populer,tapi bagi Amira hari pertama sekolah dan harus mengikuti MOS adalah hal yang paling enggak banget dan dia paling anti sama kakak OSIS yan biasanya sok-sokan sama murid baru dan itu membuat Amira muak dan hal yang paling Amira benci.

"Non,sudah sampai di sekolah" Amira pun menengok kearah suara itu dan mengangguk malas lalu membuka pintu mobil yang mengantarnya

"Iya pak,nanti pak supir saya telfon aja kalo saya udah pulang" jawab Amira lalu menutup pintu mobil dengan agak keras,dia pun mendengus kesal karena dia harus menghadapi MOS yang paling Amira tidak disukai.Dia pun berjalan lalu memasang earphone sambil berjalan memasuki gerbang,dia sama sekali tidak menatap sekitarnya,yang dia tuju hanya papan pengumuman untuk mengetahui dimana dia akan berkumpul.

"Huh... harus ya gue ikutin acara kayak ginian,bikin mood gue ilang aja" dengus Amira sambil mencari namanya di papan

"Aula?,kelompok 2?" Amira pun mengangguk paham dan berbalik menuju aula,dan "bruukkk" Kepala Amira sakit pusing yang dia rasakan

"eh sorry banget tadi gue gak liat,kamu gak papa kan?" tanya cowok yang menabrak Amira,entah Amira tidak tahu cowok itu siapa pandangannya buram sesekali ia mengedipkan matanya tapi masih buram dan gelap.

"Eh,lo gak papa kan? eh pingsan ya? duh gimana nih." cowok itu panik dan lalu menggendong Amira dengan cepat dan berlari menuju UKS

Amira beberapa kali mengedipkan matanya untuk mengembalikan pandanganya yang buram dan pusing yang dia rasakan "ugh..ini dimana ya?duh pusing"

cowok itu pun langsung menoleh kearah Amira "eh udah bangun,tadi lo ketabrak sama gue terus jatuh, gak tau kepala lo kena apa yang pasti lo terus pingsan,ya gue panik terus bawa lo ke UKS,sorry ya gue gak sengaja bener deh" ucap cowok itu sampil mengacungkan tangan berbentuk peace

"duh sorry jadi ngrepotin sampe lo harus bawa gue ke UKS,makasih ya" jawab Amira sambil tersenyum

"iya gak papa,dan lo tau gak?" jawab cowok itu dengan pertanyaan

"apa?" tanya Amira penasaran

cowok itu pun mendekati Amira dan berbisik "lo berat" kata cowok itu tanpa beban

"what?emang lo kira gue gendut?" jawab Amira sambil bangun dari sikap tidurnya

"ya gue omong apa adanya,tapi tenang lo gak gendut kok,santai" jawab cowok itu sambil tersenyum penuh arti.Amira hanya terdiam dan memandang cowok itu dengan kesal.

"eh btw,kita belum kenalan lo,nama gue Rangga Adhi Wijaya,panggil aja Rangga kalo lo namanya siapa?" tanya cowok itu sambil menjulurkan tangannya

"emm,gue Karenia Kamira tapi panggilan aja Amira" jawab Amira sambil menjabat tangan cowok itu,dan memperhatikan pakaian yang dikenakan cowok itu.

"lo anak baru?" tanya Amira

"iya,gue anak baru,lo juga kan? lo kelompok berapa?" jawab Rangga sekaligus bertanya

"kelompok 2,lo?" jawab Amira

"kalo begitu sama dong gue juga kelompok 2,wihh dapet temen baru nih" jawab Rangga dengan senyum cengirnya.

"yaelah kebetulan gue gak punya temen yang gue kenal disini soalnya gue pindah dari Bandung ke Jakarta dan gue gak tau Jakarta kayak gimana." jawab Amira

"santai aja kali,kan ada gue dan gue ini udah jadi temen lo,jadi lo tenang aja anggep aja lo kayak berasa di Bandung" jawab Rangga dengan mantap
deeegg! "ada gue" kata ini terdengar Ambigu untuk Amira entah tapi ia tidak ingin mengingatnya lagi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

R E A S O NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang