"Kita mau kemana sih?!" ucap (Namakamu) kesal.
Sedari tadi Alif membawa (Namakamu) mengelilingi kota tak jelas. Padahal sudah hampir empat kali ini mereka melewati rumah (Namakamu), namun Alif tak kunjung mengentikan mobilnya.
"Jadi salah ya kalo aku ngajak kamu muter-muter gini?"
"Tau ah, pokoknya kali ini berhenti!" seru (Namakamu). Ia mengerucutkan bibirnya.
Citt
Alif mengerem mobilnya sampai berbunyi. Dan ternyata Alif menghentikan mobilnya di depan rumah (Namakamu).
"Sekarang kamu masuk ke rumah. Jangan kelamaan ya? Ganti baju, terus kamu keluar lagi nyamperin aku. Kita pergi jalan-jalan yang sebenarnya," celoteh Alif kemudian menyimpulkan senyum manis di bibirnya pada akhir kalimat.
"Aku mager," ucap (Namakamu) ketus.
"Kamu ngga ada niatan bikin aku seneng gitu setelah bertahun-tahun ngga ketemu dan pergi bareng?"
(Namakamu) terdiam kemudian menunduk. Mungkin saja ia bisa selalu menolak keinginan orang lain, tapi dengan Alif ia tak bisa berbuat apa-apa. Entah apa yang Alif perbuat sehingga membuat seorang gadis bernama (Namakamu) itu selalu tunduk dengan segala kemauannya.
"Oke wait," ucap (Namakamu) kemudian.
Alif kembali tersenyum. Kemudian menatap kepergian (Namakamu) yang mulai tak terlihat karena telah memasuki rumahnya, rumah jahanam yang sedari dulu ia tinggali. Alif tahu itu, tahu segalanya.
Sementara itu baru saja hendak memasuki kamarnya, langkah (Namakamu) terhenti karena mendengar ocehan dari seorang wanita yang selama ini mengusik kehidupannya, dan ia juga penyebab mengapa (Namakamu) menjadi seorang bad girl.
"Ini tuh jam berapa (Namakamu)! Pasti kamu main lagi hah?!" seru wanita itu.
(Namakamu) mengorek telinganya seakan tak peduli dengan wanita yang berada di hadapannya ini. Wanita itu memasang muka garang, dan memang selalu seperti itu.
"(Namakamu)!! Mama itu sedang bicara dengan kamu!!"
"Yayaya gue tahu," ujar (Namakamu) cuek.
"Kenapa sih kamu itu selalu tidak pernah menghormati mama sebagai orang tuamu?"
(Namakamu) terdiam kemudian menatap wanita yang berumur sekitar 40 tahun itu dengan sinis. "Memangnya Anda pernah menghormati saya sebagai putri Anda? Dan untuk apa hak asuh saya jatuh pada tangan Anda, sedangkan Anda sendiri tidak pernah merawat saya dengan baik?"
Wanita berumur 40 tahun itu geram. "Maksud perkataanmu apa?? Kalau Mama tidak mengasuh kamu dengan baik, bagaimana mungkin kamu masih tinggal di sini? Dan kamu masih mendapat jatah uang bulanan!"
"Haha, tempat tinggal? Saya bisa saja hidup di kolong jembatan. Dan masalah uang bulanan? Maaf, saya tidak pernah sudi menggunakan uang-uang yang Anda beri. Saya lebih memilih untuk memberikan uang dari Anda ke pada mbok Iyem!" celoteh (Namakamu) panjang lebar.
(Namakamu) kemudian memasuki kamarnya. Dia masih bisa sabar, jadi tidak ada acara banting-membanting pintu kamar. Di luar sana, wanita yang tak sudi (Namakamu) panggil dengan sebutan Mama itu masih mengoceh. Dan lebih baik (Namakamu) mengabaikannya.
(Namakamu) merogoh saku bajunya kemudian mengambil handphone dengan tujuan menghubungi Alif.
Send to: AlAl
Bentar y. prmpuan jhnam itu brsk bgt. Maaf kl lama
KAMU SEDANG MEMBACA
1. Senior Jutek VS Junior Rese • IDR [Completed]
Ficção Adolescente[[SEBAGIAN CHAPTER HANYA BISA DIBACA OLEH FOLLOWERS]] #SERI PERTAMA SENIOR JUTEK VS JUNIOR RESE . . Bagaimana dengan kehidupanmu setelah bertemu dengan Senior Jutek yang sok ganteng. Atau bertemu dengan Junior Rese yang selalu mengusik keseharianmu...