Chapter 18

11.9K 565 10
                                    

Della keluar dari mobil Alby, dan berjalan menuju kelasnya. Seperti biasa, tatapan sinis itu masih ada. Pasti. Bahkan Della sering mendengar ucapan para sisiwi yang selalu membuatnya jengkel bercampur sedih.

"Pasti si Della nyodorin tubuhnya secara paksa ke Alby."

"Gue gak nyangka, dibalik wajah polosnya tapi kelakukannya kayak sampah!"

"Mereka itu harusnya putus, bukannya malah mesra-mesraan!"

"Hebat banget, murid baru tapi bisa naklukin si Alby. Pake pelet apa tuh cewek?"

Begitulah kata mereka yang sering Della dengar. Della tau, siswi-siswi itu juga sebenarnya tak ingin mengatakan itu. Namun karena dilanda ke-irian dan tak rela Alby memiliki pacar, membuat mereka berucap pedas.

Della berjalan dengan kepala tertunduk menelusuri koridor kelasnya, Della merasa tak nyaman. Itu pasti. Karena semua orang juga pasti tak akan nyaman jika di pandang oleh puluhan mata sinis kan? Dulu jika Della berjalan tertunduk, maka Bryan akan selalu mengingatkan.

"Jangan tundukkan kepalamu princess, nanti mahkota mu jatuh." begitu katanya.

Tapi untuk sekarang, tidak akan ada lagi yang mengingatkannya lagi soal itu. Abangnya tak lagi selalu bisa disampingnya, karena posisi itu kini telah digantikan oleh Alby, Suaminya.

Langkah Della terhenti melihat ada orang yang menghalangi jalannya. Dan itu si medusa Selia. Selia berdiri dihadapannya dengan wajah angkuh. Seolah ia berkata ia penguasa disekolah ini.

Dari kabar yang Della tau dari Clara dan Elsa, Selia merupakan salah satu siswi kebanggaan guru disekolah ini. Guru-guru mengenal Selia sebagai murid yang baik dan pintar. Tanpa pernah mendengar kasus keburukan dari Selia.

Ternyata Selia berhasil mengelabui para guru itu, karena sebenarnya Selia adalah siswi yang harus disingkirkan dari sekolah ini. Selia hanya bersembunyi dibalik wajah sok polos dan kelakuan sok baik nya.

Selia tersenyum meremehkan, "untuk pertamakalinya di sekolah ini ada murid seberani lo buat ngelawan gue. Gue pikir lo seharusnya nyerah dan gak kepikiran buat ngebantah gue, Adik. Kelas." tukas Selia tegas pada kalimat terakhir.

"Permisi gue mau lewat," balas Della menghindar. Namun belum sempat melangkah, tangannya sudah terlebih dahulu ditahan oleh Selia.

"Lo harus tau Dell sama siapa lo berurusan! Sekali gue bilang jauhin Alby, itu pertanda lo emang harus jauhin Alby! Tunggu sampe jam istirahat. Itu hukuman kedua!" Ancam Selia mengingatkan.

Jam istirahat, pikir Della sedih. Della pastikan ia mendapat kejutan lagi saat itu. Della berlalu meninggalkan Selia di belakangnya yang menatapnya horor. Seharusnya ini tak terjadi lagi, Dulu ia juga selalu dikucilkan oleh teman-teman satu sekolahnya. Dan sekarang apa harus Della merasakannya lagi?

Untuk yang kedua kalinya langkah Della terhenti lagi. Oh Tuhan, mengapa untuk tiba di kelasnya saja harus mendapatkan cobaan?!

Jason, orang yang telah menghalangi Della. Berdiri dihadapannya dengan wajah datar. Baru kemarin Della tau, ternyata Jason adalah Ketua Osis di sekolahnya ini.

"Permisi kak," ucap Della yang hendak melangkah namun di cegat oleh Jason.

"Kenapa lo batu banget sih jadi orang? Kenapa lo gak mau dengerin apa yang gue bilang?" tanya Jason bertubi-tubi masih dengan wajah datarnya.

Della mengerutkan dahi, emang siapa dia yang Della harus turuti ucapannya? Della heran, mengapa semua orang terlalu sibuk ikut campur mengenai hubungannya dengan Alby, mereka semua mencoba menghalangi hubungannya dengan Alby. Seharusnya mereka sadar diri, yang berperan dalam hubungan ini adalah dirinya dan Alby!

Beloved AlbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang