MENYUSUL kemudian tampak sesosok bayangan putih meluncur masuk ke dalam ruangan ketika tubuhnya masih berada ditengah udara, tangannya telah menyambar tubuh Yap Siu ling yang dibawanya mundur beberapa langkah, kemudian dia baru melayang turun dihadapannya.
Yap Siu ling hanya merasakan pandangan matanya menjadi silau, tahu tahu sesosok bayangan punggung telah menghalangi pandangan matanya.
Dia tak sempat melihaf jelas paras muka penolongnya, akan tetapi kalau dilihat dari bayangan punggungnya tak sulit untuk diketahui bahwa penolongnya juga seorang perempuan.
"Siapa gerangan orang ini?" baru saja ingatan tersebut melintas dalam benaknya tiba tiba terdengar Ciu Tin tin berteriak dengan penuh kegembiraan :
"Ibu....!"Tubuhnya segera meluncur kedepan dan melayang turun disamping kanan perempuan berbaju putih itu, kemudian berdiri berjajar disisinya.
Ternyata orang yang baru saja rnenampakkan diri itu tak lain adalah ibunya Ciu Tin tin, istri Gin ih kiam kek Ciu Cu giok, dua puluh tahun berselang perempuan ini termashur dalam dunia persilaian sebagai Cay hong sian ci (Dewi cantik burung hong) Liok Sun hoa.
Mengetahui kalau orang yang datang adalah ibu Ciu Tin tin, Yap Siu ling segera menghembuskan napas panjang, sebab dari mulut Ciu Tin tin dia sudah mengetahui akan kemampuan dari perempuan ini.
Hek bin bu pa To Thi gou yang harus bertarung melawan Ciu Tin tin tadi meski merasa punya kemampuan untuk meraih kemenangan namun diapun mengerti bahwa hal ini hanya bisa berlangsung setelah bertarung sebanyak seratus gebrakan kemudian.
Maka dikala mengetahui kalau perempuan yang datang ini adalah ibunya Ciu Tin tin, apalagi menyaksikan kepandaian silatnya begitu lihay tanpa terasa kewaspadaannya ditingkatkan, ia segera memberi tanda agar ketiga orang lelaki itu balik kesisi tubuhnya.
Dengan demikian maka posisinya sekarang menjadi tiga melawan empat.
Sebenarnya Cay hong sian ci Liok Sun hoa adalah seorang perempuan setengah umur akan tetapi paras mukanya justru mirip seorang nona yang baru berusia dua puluh lima enam tahunan, wajahnya yang cantik diliputi oleh hawa dingin yang kaku.
Saat itu dia sedang melotot gusar ke arah Hek bin bu pa To Thi gou sambil membentak gusar.
"Mengapa kalian belum juga menggelinding pergi dari sini!"
Hek bin bu pa To Thi gou segera tertawa terbahak babak.
"Haaahh.... Haaahh..... haaahh.... Hanya mengandalkan sepatah kata saja, apakah kau kira sudah dapat membuat kami kabur ketakutan?"
Ciu Tin tin segera mendekati telinga ibunya sambil berbisik :
"Ilmu silat yang dimiliki Hek bin bu pa paling lihay diantara beberapa orang ini asal ibu dapat menaklukkan dirinya, niscaya yang lainpun akan menuruti perkataan kita."Cay hong sian ci Liok Sun hoa manggut manggut, dia lantas mengayunkan pedangnya menotok jalan darah Hian ki hiat ditubuh Hek bin bu pa, setelah itu bentaknya :
"Lebih baik kau enyah lebih dulu!""Aah, belum tentu!" jawab Hek bin bu pa To Thi gou cepat.
Sambil berdiri dengan tangan sebelah diangkat ke atas, hawa murninya segera dihimpun menjadi satu, kemudian dilancarkannya sebuah pukulan ke arah mana datangnya ancaman tersebut.
Darimana dia bisa tahu kalau ilmu jari Liok hoa ci yang dimiliki Cay hong sian ci Liok Sun hoa merupakan salah satu kepandaian andalannya di masa lalu, tentu saja dengan mengandalkan kemampuan pukulannya mustahil serangan tersebut bisa ditahan.
Tapi dia bersikeras juga untuk menyambut ancaman tersebut dengan keras lawan keras, kalau tidak dipecundangi boleh dibilang mujur sekali nasibnya.
Begitulah, tatkala serangannya telah dilancarkan, telapak tangannya segera bergetar keras, kekuatan jari tangan Cay hong sian ci ternyata berhasil menembusi pertahanannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pukulan Naga Sakti - Gu Long
General FictionKeng thian giok cu Thi keng serta putra kesayangannya Giok bin Coan cu (Coan cu berwajah kemala) Thi Tiong giok dari Dunia Persilatan secara beruntun lenyap dari keramaian dunia persilatan, bahkan tersiar pula berita tentang kematian mereka. Menyusu...