Part 16

4K 51 0
                                    

Kiranya setelah Ban li tui hong Cu Ngo ditolong jiwanya oleh Thian liong ngo siang dengan obat Toh mia kim wan dan meninggalkan perkumpulan Thian liong pay, tak lama kemudian ia terjatuh kembali ke tangan Huan im sin ang.

Tapi kali ini Huan im sin ang tidak menghendaki selembar jiwanya, melainkan mengancam dengan menggunakan nyawa dari Thi Eng khi serta Thian lion ngo siang sebagai taruhannya, Ban li tui hong Cu Ngo diperintahkan untuk menuruti semua perkataannya.

Ban li tui hong adalah seorang pendekar sejati di dalam dunia persilatan, sebagai seorang yang mengutamakan budi, setelah selembar jiwanya ditolong pihak Thian liong pay, tentu saja dia tak ingin disebabkan dirinya sehingga berakibat mencelakai jiwa tuan penolongnya.

Itulah sebabnya dengan syarat Huan im sin ang tak akan mencelakai jiwa Thi Eng khi dan Thian liong ngo siang, dia bersedia menjadi anak buahnya Huan im sin ang dan berbakti baginya.

Itulah sebabnya ketika Thi Eng khi datang ke perkampungan Ki hian san ceng tahun lalu, pemuda tersebut tidak bertemu dengan dirinya.

Kemudian Ban li tui hong Cu Ngo mendengar pula banyak kabar tentang Thi Eng khi, Huan im sin ang kuatir dia berkhianat maka kecuali mengancam dengan menggunakan keselamatan orang-orang Thian liong pay, diapun menggunakan suatu cara yang keji untuk mencelakai dirinya sehingga membuat jago ini tak berani menaruh perasaan untuk memberontak .....

Di samping itu, Ban li tui hong Cu Ngo yang sudah lama bergaul dengan Huan im sin ang, lama lama timbul juga perasaan ngeri bercampur takut terhadap car kerja serta kepandaian yang dimiliki Huan im sin ang ......

Betul, dia bisa saja tak usah menggubris keselamatan jiwanya, tapi ia tak bisa tidak harus memikirkan keselamatan dari orang orang Thian liong pay yang merupakan tuan penolongnya.

Ketika selesai mendengarkan kisah tersebut, Thi Eng khi segera menghela napas panjang, katanya :
"Padahal sikap Huan im sin ang terhadap diriku bukannya berubah karena Cu tayhiap bersedia mendengarkan perkataannya, penipuan semacam ini bukan cuma dialami oleh Cu tayhiap seorang, cucu kesayangan dari Tiang pek lojin pun merupakan suatu contoh yang paling baik."

Menyusul kemudian dia lantas menceritakan kembali kisah tragis yang telah menimpa So Bwe leng. Setelah mendengarkan penuturan itu, Ban li tui hong Cu Ngo menghela napas panjang, katanya kemudian :
"Aaai, itu berarti pengorbananku selama ini untuk menuruti perkataan bajingan itu hanya sia-sia belaka, mulai sekarang sekalipun aku harus tersiksa dan menderita, tak akan kuturuti lagi perkataan dari bajingan tua itu."

Thi Eng khi segera menggoyangkan tangannya berulang kali.

"Menurut pendapatku, untuk sementara waktu lebih bak Cu tayhiap tetap berada dalam istana Ban seng kiong lebih dulu!" katanya.

"Thi ciangbunjin, harap kau jangan mengejek diriku!" seru Ban li tui hong Cu Ngo sambil tertawa getir.

"Cu tayhiap selanjutnya bila kau dapat menyampaikan semua kabar atau rahasia yang kau ketahui tentang Huan im sin ang, bukankah hal ini berarti akan menguntungkan dunia persilatan?"

"Baiklah, aku akan menuruti perintah!" ucap Ban li tui hong Cu Ngo kemudian dengan wajah sungguh sungguh.

Maka merekapun membicarakan pula cara untuk saling mengadakan kontak rahasia, sehingga untuk sesaat membuat Sam siang kiam kek dan Yan ciangbunjin melupakan persoalan yang paling dikuatirkan oleh mereka. Menanti persoalan tersebut sudah ada keputusannya, dengan agak tersipu sipu Sam siang kiam kek Pi Kiat baru menyinggung kembali persoalan lama.

"Cu tayhiap, sebenarnya tugas apakah yang kau bawa dalam kedatanganmu ke propinsi Sam siang ini?"

"Siaute datang untuk menyelidiki jejak dari seorang locianpwe ....." jawab Ban li tui hong Cu Ngo tanpa tedeng aling aling lagi.

Pukulan Naga Sakti - Gu LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang