Part 29

3.5K 43 5
                                    

Angkin itu tak lain adalah angkin Jit cing tay yang biasanya digunakan siluman rase berekor sembilan Oh Bi nio untuk berkelana, tujuh warna warninya sudah membingungkan, apalagi yang hebat adalah asap pemabuk yang sengaja disembunyikan dibalik senjata tersebut, siapa saja yang terkena pasti akan roboh.

Sim ji sinni kuatir Keng thian giok cu Thi Keng tidak mengetahui kelihayan dari angkin Jit cing tay itu, buru buru dia memperingatkan :
"Thi sicu, hati hati dengan obat pemabuknya!"

"Kalau hanya obat pemabuk mah tak bakalan merobohkan lohu!" sahut Keng thian giok cu Thi Keng di tengah udara.

Sewaktu tenaga pukulannya dilontarkan kebawah, siluman rase berekor sembilan Oh Bi nio berikut angkin tujuh warnanya kontan mencelat sejauh satu kaki lebih. Rupanya Keng thian giok cu Thi Keng sudah berhasrat untuk melangsungkan pertarungan kilat dan segera menyelesaikannya. Oleh sebab itu, serangan serangan yang dia lancarkan semuanya tidak mengenal rasa kasihan, dengan tenaga dalam yang dikerahkan mencapai dua belas bagian, dia melancarkan serangan serangan mematikan yang sangat dahsyat.

Pada dasarnya tenaga dalam yang dimiliki Kiu wi yau hu Oh Bi nio memang bukan tandingan dari Keng thian giok cu Thi Keng, apalagi dia pun berhasrat untuk mencari keuntungan dengan mengandalkan obat pemabuknya, sehingga tenaga yang dipakai pun tak pernah mencapai hingga pada puncaknya, tak heran kalau sekali hantam tubuhnya segera terluka sangat parah.

Begitu berhasil merobohkan siluman rase berekor sembilan Oh Bi nio, Keng thian giok cu Thi Keng tidak melayang turun kebawah lain, dia hanya menjejakkan kakinya keatas kaki yang lain, kemudian seperti seekor burung raksasa segera melayang kembali ke belakang tubuh perempuan siluman itu. Dengan suatu sodokan kilat tahu tahu ia menotok jalan darah kematian Jit kan hiat ditubuh lawannya.

Sia sia saja siluman rase berekor sembilan Oh Bi nio memiliki kepandaian silat yang sangat lihay, sebab pada hahekatnya dia tak berkesempatan lagi untuk melancarkan serangan. Dalam keadaan yang gugup dan gelagapan inilah, akhirnya dia tewas ditangan lawan.

Setelah perempuan siluman itu tewas, Sim ji sinni baru melayang mendekat dan membacakan doa kematian untuk siluman rase berekor sembilan Oh Bi nio. Setelah itu, dia melepaskan pakaian dari siluman itu dan dikenakan ditubuh sendiri, angkin tujuh perasaan dan obat pemunah yang berada di saku perempuan itu juga diambil semua.

Pada akhirnya, sambil mundur lima langkah dia berkata :
"Masih ada tindakan yang terakhir lagi, silahkan sicu sekalian melakukannya!"

Keng thian giok cu Thi Keng berkerut kening, kemudian menghela napas panjang :
"Aaai...... seandainya perbuatan lohu hari ini diketahui kawan kawan persilatan, orang lain pasti akan menuduh diriku sebagai seorang manusia yang berhati keji!"

"Omitohud!" kembali Sim ji sinni merangkap tangannya di depan dada, "membasmi kejahatan dari muka bumi merupakan kewajiban dari setiap orang, ketika Thi sicu membasmi kaum iblis di masa lampau apakah kau pun pernah berhati lemah?"

Keng thian giok cu Thi Keng segera tertawa getir :
"Melenyapkan jenasah dari muka bumi atau merusak tubuh orang yang telah mati merupakan perbuatan yang dikutuk setiap orang, bagaimana mungkin lohu bisa merasa lega?"

"Omitohud! Bila urusan kecil tak bisa ditahan, masalah besar pasti akan terbengkalai, keadaan sekarang ibaratnya anak panah yang berada di atas gendewa, sekalipun tak ingin dilepaskan juga harus dilepaskan apalagi urusannya timbul karena keadaan yang mendesak, aku rasa orang pasti dapat memakluminya."

"Aaaai, kalau begitu terpaksa lohu harus bertindak kasar!"

Sepasang telapak tangannya segera diayunkan ke atas tanah membuat sebuah liang besar. Setelah melemparkan jenasah siluman rase berekor sembilan Oh Bi nio ke dalam liang kemudian menutup kembali liang kubur tersebut. Dengan mengerahkan tenaga sakti Sian thian bu khek ji gi sinkang nya dia menghantam jenasah siluman rase itu melalui atas permukaan tanah.

Pukulan Naga Sakti - Gu LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang