A G P

149 3 0
                                    

Saya tidak menyangka akan jatuh cinta kepada seorang pria dua tahun lebih muda dari saya. Dan pria itu membuat saya merasakan cinta yang teramat mendalam.

Saya masih ingat pertama kali saya mengenalnya. Sampai saat ini saya tidak akan pernah melupakan sosoknya. Saya tidak pernah berpikir akan menjadi istrinya. Mempunyai anak-anak yang lucu darinya. Dia lelaki yang sangat baik. Dan begitupun keluarganya. Saat itulah saya merasakan betapa hangatnya mempunyai keluarga. Saya sangat bersyukur mempunyai mertua yang sangat baik. Ibu mertua dan bapak mertuaku mereka sangat luar biasa. Saya masih ingat ketika saya melahirkan anak pertama saya. Bapak mertua saya yang begitu sabar menunggui saya sampai selalu setia berada disisi saya. Saya sangat menyayangi mertua saya. Tapi saya selalu mengecewakan mereka. Begitupun dengan suami saya saat itu AGP. Begitu banyak hal yang selalu saya sembunyikan dari suamiku. Begitu banyak kebohongan yang saya buat. Kalian tahu selama saya menikah saya bepura-pura bahagia. Saya tidak tahu kenapa pada saat itu sulit sekali untuk menjadi orang yang jujur. Itulah bad habit saat itu. Saya sama sekali tidak pernah merasakan menjadi diri saya sendiri. Saya tidak pernah merasakan kenyamanan. Setiap hari saya seolah menjadi orang lain.

Masa pacaran saya sungguh rumit. Saya melakukan hal yang diluar batas. Saya melakukan hal yang tidak baik secara moral dan agama. Hal itulah yang membuat saya semakin ingin memiliki AGP. Kata putus hal yang yang paling menakutkan untuk saya. Hal yang paling tidak biasa adalah saya selalu menginap di rumah AGP. Saya selalu menghabiskan waktu disana.

Banyak hal yang membuat saya mengalami begitu banyak masalah dalam kehidupan rumah tangga saya. Kadang saya selalu menyesali kenapa saya begitu mudah menyerahkan hidup saya. Dan kadang saya merasa saya adalah wanita paling bodoh yang cepat mengambil keputusan. Saat itupun saya sedang pubertas. Saya seorang remaja yang sedang mencari jati diri. Banyak hal yang saya simpulkan sendiri. Karena saya tumbuh dengan tanpa didikan orang tua.

Rasanya ketika saya masuk dikeluarga AGP. Disitu saya melihat keutuhan keluarga. Kehangatan mendapatkan kasih sayang orang tua. Begitu banyak hal yang membuat saya terlena akan keluarga AGP.
Tapi saya tahu banyak hal yang tidak baik yang saya dapat. Kebodohan saya, dan pikiran saya yang dangkal tentang cinta membuat saya

AKU BUKAN IBU YANG BAIK !Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin