BAN KlAM HWEE CU mengulurkan tangannya yang putih ke depan, kemudian pelan-pelan berkata.
"Bawalah kemari, berikan kepadaku untuk kulihat!"
Meskipun Wi Tiong hong merasa keberatan dalam hati kecilnya, namun dia toh menurut juga dan memberikan benda tersebut kepada Ban-kiam hweecu.
Setelah menerima pena tersebut, sekali lagi Ban kiam Hwee cu memeriksa benda itu dengan seksama, akhirnya sambil mendengus dingin ujarnya dengan cepat:
"Lencana pena baja", betul-betul suatu penyaruan yang luar biasa, ternyata pada lapisan luar dari Lou bun si telah dilapisi dengan selapis kulit baja yang mengelabuhi pandangan orang lain..."
Berbicara sampai di situ, mendadak dia mengambil kutungan pedangnya lalu ditebaskan ke atas pena baja tersebut.
Dengan perasaan terkejut Wi Tiong hong segera menegur:
"Hwee cu, apa yang hendak kau lakukan ?"
"Aku hendak membersihkan pena tersebut dari lapisan bajanya" sahut Ban-kiam hwee cu dengan suara dingin.
"Tapl pena ini merupakan tanda pengenal dari perkumpulan Thi pit pang yang sudah di turun temurunkan pada anggota perkumpulannya, sedangkan aku tak lebih hanya menyimpankan benda tersebut bagi mereka untuk sementara waktu..."
"Kalau toh di dalam pena baja tersebut disimpan Lou bun si yang asli, apa salahnya jika benda tersebut diperlihatkan kepada semua orang yang hadir..?"
Sementara berbicara, tangannya tak pernah berhenti bekerja, jangan dilihat pedang yang di pergunakan hanya sebilah kutungan pedang belaka, namun di dalam kenyataan tajamnya bukan kepalang, hanya di dalam berapa kali sayatan saja, lapisan luar yang membungkus pena baja tersebut telah berhasil disayat habis.
Dengan cepat muncullah sebilah pena kemala yang berwarna kehijauan.
Benar juga, benda tersebut adaglah Lou bun-si yang asli, baik warna maupun bentuk tidak jauh beda dengan Lou bun si yang palsu.
Sambil membuang pedang kutungnya ketanah, dengan tiga jari tangannya Ban kiam-hwee cu memegang pena kemala tersebut, kemudian ujarnya:
"Hitung-hitung, tidak sia-sia belaka kalian datang menghadiri suatu pertemuan hari ini, kalau tadi Thio lo-huhoat telah memusnahkan sebatang Lou bun si yang palsu, maka sekarang benda yang asli telah muncul di depan mata."
"Dari sini dapat dibuktikan kalau dua buah Lou bun si yang palsu dan sebuah yang asli telah terjatuh semua ke tangan Tau Pek li di masa lalu, ketika ia menghancurkan sebuah Lou bunsi yang asli pada tiga puluh tahun berselang, rupanya yang asli telah dia lapisi dengan kulit baja yang kemudian dijadikan tanda pengenal dari perkumpulannya."
"Kemudian secara sengaja pula dia mengeluarkan Lou bun-si yang palsu ke dalam dunia persilatan hingga menciptakan badai pembunuhan yang amat dahsyat tiga puluh tahun kemudian..."
Dengan sorot mata yang licik dan memancarkan sinar serakah, Seh Thian-yu menatap Lou bun si itu lekat-lekat, kemudian katanya:
"Atas undangan dari Hwee cu, kami memang datang kemari untuk Lou bun si tersebut sekarang benda tersebut sudah muncul di depan mata, bolehkah siaute ikut meminjam sebentar untuk dinikmati ?"
"Pena tersebut bukan milikku, sehingga sulit untuk memenuhi harapanmu tersebut." sahut Ban-kiam-hwee cu dingin, "bukankah kalian telah menyaksikan dengan cukup jelas, pena yang asli dan pena yang palsu berbentuk persis sama, di atas pena inipun terukir huruf Thian-hee-tit-it, totiang, mungkin yang kau kuatirkan sekarang adalah kepandaian silat yang tersimpan dalam pena tersebut bukan?"
Sambil mengelus jenggotnya Thian yu tertawa seram.
"Heeehh... heeehh... heeehhh... menurut berita yang tersiar dalam dunia persilatan, dalam Lou bun si tersimpan sebuah jurus ilmu pedang yang sangat hebat, dalam ilmu pedang tersebut terkandung seluruh inti sari ilmu pedang yang berada di kolong langit dewasa ini, apakah Hwee cu tidak ingin menyaksikannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pedang Karat Pena Beraksara - Qin Hong
ActionKonon puluhan tahun yang lalu, Ban Kiam-hwee cu dengan mengandalkan ilmu pedangnya malang melintang dalam dunia persilatan tanpa tandingan. Ternyata di perguruan Lam Hay terdapat sebutir mutiara mestika yang dinamakan Ing-Kiam-Cu (mutiara pemancing...