SESUDAH tertawa seram, tegurnya: "saudara cilik, siapakah ketiga orang ini?"
Tidak sampai Wi Tiong-hong menjawab, Kakek Ou sudah menyela sambil tertawa seram.
"Sobat, lebih baik kau menyebutkan dulu asal-usulmu sendiri!"
"Hmmmm... sudah banyak tahun lohu tak pernah berkelana dalam dunia persilatan sekalipun kuutarakan juga belum tentu sobat ketahui..."
Mendadak mencorong sinar tajam dari balik mata kakek Ou, katanya sambil tertawa terbahak-bahak:
"Haaahh... haaaah... haaahh... bagus sekali kalau begitu, lohu pun sudah banyak tahun tak pernah berkelana dalam dunia persilatan, apakah sahabat pernah mendengar nama Kim pit-ciang (Panglima berlengan emas) yang menjaga pintu langit selatan? Nah itulah lohu."
Panglima berlengan emas Ou Huan yang bertugas menjaga pintu langit selatan adalah petugas yang menjaga jalan utama menuju ke Lam-hay, sejak Lam-hay-bun menderita serbuan dari Ban kiam hwee dan menderita korban amat banyak, pihak Lam hay bun kuatir kalau partai lain di lain dunia persilatan memanfaatkan kesempatan itu untuk melancarkan serbuan lagi, maka dijalan utama menuju ke Lam hay tersebut diberi petugas yang berfungsi untuk menahan serangan.
Waktu itu, tidak sedikit jagoan kenamaan dari dunia persilatan yang menderita kekalahan di ujung telapak tangannya, karena kelihayan llmu silatnya maka dia disebut orang sebagai panglima berlengan emas...
Begitu mendengar nama panglima berlengan emas dari pintu langit selatam kakek berbaju hijau itu berkerut kening, namun tidak menunjukkan perubahan apa-apa di atas wajahnya yang menyeramkan, serunya kemudian dengan tertawa seram:
"Ooh, rupanya Ou lotoa, siapa pula kedua orang ini ?"
Kam Liu cu segera tertawa bergelak.
"Hiaah, haah, haaah, Kam Liu cu dan Liu Leng-poo dari Thian sat bun, sudah pernah mendengar namaku ?" jawab Kam Liu cu
Kakek berjubah hijau itu segera berpikir:
"Thian Sat nio merupakan tokoh persilatan yang paling sukar dihadapi dalam dunia persilatan dewasa ini, heran, mengapa orang Lam hay bun bisa muncul bersama dengan orang-orang dari Thian sat bun ?" katanya kemudian
Berpikir sampai di situ, dia tertawa seram, lalu sambil berpaling ke arah Wi Tiong hong kemudian tanyanya dengan tenang.
"Saudata cilik apakah mereka datang karena mutiara Ing-kiam-cu serta Lou bunsi itu?"
"Hmm! Kau sendiri baru datang untuk mendapatkan mutara Ing kiam cu serta Lou bun si tersebut!"
Bersamaan dengan berkumandangnya suara ejekan merdu itu, dari balik hutan di sebelah kiri berjalan keluar seorang gadis berbaju hijau yang bermata amat jeli.
Sambil berjalan mendekat, kembali gadis itu berkata:
"Empek Ou, siapa sih orang ini? Dia menghadang jalan pergi Wi sauhiap, sudah jelas tidak bermaksud baik, buat apa kau mesti banyak berbicara dengan manusia semacam ini?
Di belakang gadis berbaju hijau itu mengikuti empat orang lelaki berbaju coklat, kening mereka rata-rata pada menonjol amat tinggi, sudah jelas kepandaian silat yanng dimiliki orang-orang itu lihay sekali.
Berkilat sepasang mata kakek berjubah hijau iiu, serunya kemudian sambil tertawa terbahak-bahak:
"Haaahh... haaaah... haaaah... lohu adalah sahabat ayahnya, masa aku akan mengincar benda miliknya? kalau toh kalian mencurigai lohu sebagai manusia bermaksud jelek, baiklah, lebih baik lohu akan mohon diri lebih dulu, dengan begitu tentunya kalian boleh berlega hati bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pedang Karat Pena Beraksara - Qin Hong
AksiKonon puluhan tahun yang lalu, Ban Kiam-hwee cu dengan mengandalkan ilmu pedangnya malang melintang dalam dunia persilatan tanpa tandingan. Ternyata di perguruan Lam Hay terdapat sebutir mutiara mestika yang dinamakan Ing-Kiam-Cu (mutiara pemancing...