Jilid 14

1.6K 21 1
                                    

Keberanian dan kejalangan Guan Mei-yun, di kota sangat mencolok mata.
Sebagian anak muda yang pendidikan keluarganya baik-baik, melihat dia pun tidak berani, sehingga tidak ada orang yang merasa aneh jika dia keluar masuk penginapan Jiang-han.

Ketika dia datang ke penginapan, Fu Ke-wei merubah kebiasaannya, tidak mempersilahkan dia masuk ke dalam kamar, tapi mengobrol dengannya di ruangan kecil di pekarangan.

Di ruangan kecil sering ada pelayan berlalu lalang, maka dia pun tidak berani terlalu bebas.

"Setelah sadar dari mabuk arak kau pergi tanpa pamit, aku jadi khawatir sekali, aku pernah datang ke penginapan mencarimu tapi tidak berhasil." Wajah yang penuh perhatiannya, secara tulus muncul dari dalam hati, "untungnya langit melindungimu selamat, dua hari ini kau pergi kemana saja?"

"Aku takut wanita gila yang mengacau di taman Qing-feng itu mencari aku lagi, maka aku bersembunyi dua hari di rumah penduduk."
Sikap Fu Ke-wei tampak jelas sudah berubah, sudah tidak mengatakan kata-kata yang bersifat menggoda, sikapnya juga tidak tampak romantis lagi.
"Dia tidak akan datang lagi, dia sudah pergi!" dia sedikit merasa bangga dan tampak gembira sekali, "semuanya sudah pergi, Wu-chang akhirnya bisa aman kembali, orang gila itu bukan karena mencari kau jadi mengacau, juga bukan benar-benar gila."
"Betul?"
"Tentu saja betul!"
"Aku tidak percaya dia benar-benar sudah pergi, makanya "
"Maksudmu "
"Aku harus pergi, menghindar dulu kembali ke ibu kota, makanya aku tidak berani mengikuti mu menemui kakakmu, aku sudah suruh Yung-ling membayar sewa kamarnya!"

"Aduh! Xian-wei, kau jangan takut " wajah dia berubah begitu mendengar orang yang
dicintai mau pergi, bagaimana hatinya tidak gelisah? Tanpa mempedulikan sorot mata orang lain, dia memegang tangan Fu Ke-wei, katanya, "Wanita itu bukan orang gila, dia adalah pesilat tinggi yang mencari musuhnya yang sembunyi di rumahnya keluarga Du, tidak ada hubungannya dengan kau dan aku, dia tidak akan mencari kau lagi. Xian-wei, dengar aku "
"Mei-yun, kau tenang sedikit, dengarkan kata-kataku." Fu Ke-wei memotong kata-kata dia,
sambil menepuk-nepuk punggung tangannya dengan serius berkata, "aku pasti harus pulang, aku tahu kau suka padaku, beberapa hari ini kita bersama-sama aku tahu perasaanmu, tapi "
"Xian-wei, aku tahu kau sudah menerima perasaan aku "

Fu Ke-wei dengan lembut mendorong tangannya, dia menjaga jarak.
Tadinya dia memperalat Guan Mei-yun untuk mendekati keluarga Guan, rencananya sudah diputuskan sebelum tiba di Wu-chang, menurutnya sebelum menyelidiki ketua benteng Xi dan anaknya, dia ingin mengetahui dulu dengan jelas keadaan kota Wu-chang, makanya Fu Ke-wei melaksanakan dengan memperalat wanita jalang ini, dia tidak pernah menggunakan perasaannya, kalau tidak ada perasaan bagaimana bisa ada rasa cinta? Cinta dan harapannya Guan Mei-yun telah ditujukan pada orang yang salah.

"Aku tentu harus pergi." Wajah Fu Ke-wei sedikit pun tidak tersenyum, "hanya dipercepat saja. Nona Guan, harap kau selanjutnya tidak menyia-nyiakan hidupmu lagi, seorang wanita, tidak henti-hentinya mencari kepuasan tidak akan ada ujungnya."

"Iii...!Kau... "
Guan Mei-yun merasa melihat sikap Fu Ke-wei tidak biasa, melihat sorot mata Fu Ke-wei yang dingin, tidak tahan dia berteriak heran.

"Keluargamu sangat kaya dan berkuasa, mungkin kau masih belum merasakan, kekayaan dan kekuasaan yang diperoleh dengan cara ini, mudah mendapatkannya tapi habisnya pun sangat cepat. Kau sangat cantik, sangat memikat orang. Muda dan cantik adalah kekayaanmu, tapi waktu adalah musuhmu. Kekayaan bisa hilang, sedang musuh selamanya akan mengikutimu. Sekali kecantikanmu luntur, yang tinggal hanya sebuah lagu penyesalan yang dinyanyikan pelan. Aku adalah orang ibu kota, tidak akan menikmati kenikmatan asmara disini, hal yang mencelakakan orang merugikan diri sendiri semacam ini, jika kulakukan pasti aku akan menyesal."
"Aku tidak ingin mendengar kata-kata ini. Nasihat tua yang merontokan gigi ini, murni adalah omong kosong." Teriak Guan Mei-yun keras, seperti akan meledak, "Bagaimana jika aku tidak mengizinkan kau pergi? Aku pasti bisa melakukannya."
"Kau tidak akan bisa melakukannya, makanya kau biarkan baik-baik aku datang dan biarkan baik-baik aku pergi."
"Kau "
Guan Mei-yun dari gelisah berubah menjadi marah, mengulurkan tangan dengan cepat mengunci pergelangan tangan dia.
Fu Ke-wei tahu maksud hatinya, segera dia menarik tangan mendorong kursi bangkit berdiri.
"Kau kurang pintar." Dia tersenyum berkata, "wanita gila yang berilmu tinggi itu, juga tidak bisa berbuat apa-apa padaku, jangan menggunakan kekerasan pada laki-laki, pulanglah! Hati-hati, orang-orang perkumpulan Cun-qiu bisa menculikmu, mereka bisa membawamu Zhen-jiang, mengirim kau ke dunia hiburan."
"Iii.. ! Kau... bagaimana kau bisa tahu perkumpulan Cun-qiu." Guan Mei-yun terkejut, mulutnya jadi gagap seperti kesurupan.
"Makanya aku katakan kau tidaklah begitu pintar!"
"Aku aku benci kau!" Guan Mei-yun tiba-tiba menjerit keras, membalikan kepala lari keluar,
"Ternyata kau dari perkumpulan Cun-qiu " Suaranya gemetar, semakin jauh.
"Tuan, apakah siap berangkat?" kata Xie-shen yang menyamar seorang pria tua, dengan nada aneh minta petunjuk, "tuan sudah membuat dia lari ketakutan?"
"Ah...perempuan." Fu Ke-wei menggeleng kepala tertawa pahit lalu melangkah keluar ruangan, "apakah ada kabar?"
"Kelompok benteng Qang-feng berangkat naik perahu, Yu-shu-xiu-shi juga pergi dengan naik perahu." Kata Xie-shen, "sebagian orang-orangnya Jin-she-dong mengejar Yu-shu-xiu-shi, tapi tidak ada hubungannya dengan kita."

Pedang Sesat Pisau KematianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang