Truth Be Told

6.5K 359 118
                                    

Song fict : Glassy Sky ost Tokyo Ghoul

~The princess~

Pada jaman dahulu kala, hiduplah seorang Raja yang amat arif dan bijaksana. Namanya adalah Raja Hiashi Hyuga dari kerajaan Mangetsu *). Ya, seperti namanya, kerajaan itu sangatlah bersinar, sangat makmur.

Semua hidup berkecukupan, bahkan tak jarang pula kerajaan ini memberikan sumbangan pada kerajaan lain yang membutuhkan. Semua hidup bahagia di kerajaan Mangetsu.

Rakyat disana sangat mencintai Raja Hiashi dan Ratu Hitomi yang memimpin kerajaan dengan begitu adil, arif, dan bijaksana. Bahkan hubungan keluarga kerajaan dan rakyat pun bisa dibilang sangat dekat, seakan tidak ada perbedaan antara kaum bangsawan dan rakyat biasa.

Tak hanya rakyat biasa, bahkan para peri, kurcaci, siluman, dan makhluk-makhluk mitologi yang menghuni hutan kerajaan pun menyayangi Raja Hiashi yang baik hati.

Mereka menyayanginya karena Raja Hiashi merawat hutan dengan baik, dia tidak pernah menggunakan hutan sebagai medan tempur atau arena latihan, ia juga tidak pernah memanfaatkan hutan untuk kepentingannya sendiri. Karena itulah para penghuni hutan kegelapan itu menyayangi sang Penguasa Kerajaan Mangetsu.

Semua berjalan dengan begitu sempurna, tidak pernah ada kesedihan dan malapetaka di kerajaan, hanya ada kebahagiaan. Semua semakin sempurna ketika sang Ratu mengandung dan kemudian melahirkan seorang putri yang sangat cantik yang diberi nama Hinata Hyuga.

Kulitnya putih seputih porselen, rambutnya berwarna indigo dan terlihat berkilau kala ditimpa cahaya, hidungnya bangir, matanya indah seperti rembulan.
Putri yang sangat cantik, semua menyayanginya.

Untuk merayakan kebahagiaan mereka, Raja dan Ratu mengadakan sebuah pesta perayaan kelahiran sang Putri. Seluruh kerajaan diundang ke pesta itu, kecuali satu orang, sang penyihir jahat.

Raja tidak mengundang penyihir itu dikarenakan sang penyihir tidak pernah menyukai sang Raja. Ia selalu berusaha membuat malapetaka menimpa kerajaan. Raja tidak ingin penyihir itu datang dan mengacaukan pesta.

Pesta berjalan dengan meriah. Kini tibalah waktunya bagi para peri hutan untuk memberikan do'a dan anugerah mereka kepada sang putri.

Peri pertama mendoakan kekayaan, peri kedua mendoakan kecantikan, peri ketiga mendoakan kekuatan, namun ketika tiba giliran peri terakhir memberikan doanya, sang penyihir jahat justru hadir di tengah-tengah pesta.

Semua merasa terkejut dan ketakutan melihat kedatangan sang penyihir.

"Salam yang mulia, aku sangat senang mendengar kabar kelahiran tuan putri dan aku juga mendengar kabar bahwa kau mengadakan pesta perayaan untuk sang putri, tapi kenapa kau tidak mengundangku yang mulia? Sejujurnya aku merasa sangat sakit hati, kenapa hanya aku yang tidak diundang ke pesta ini? "

"Apa maumu penyihir? " bentak sang Raja yang mulai khawatir ijika sang penyihir akan melukai putrinya.

"Tidak ada... Justru aku datang kesini untuk memberikan doaku pada sang putri, seperti para peri itu. "

Manik amethyst sang Raja membelalak kaget ketika sang penyihir mulai mengayunkan tongkatnya kepada putri kecilnya. Seketika angin berhembus dengan begitu kencangnya, hujan dan petir bersaut-sautan mengiringi mantra yang penyihir.

"Ketika tangan sang Putri tertusuk jarum, maka dia akan meninggal! " kutuk sang penyihir.

Semua orang yang menyaksikan kejadian itu hanya bisa diam membisu sambil meratapi nasib malang sang putri yang tidak berdosa. Semua kecuali peri hutan terakhir yang belum memberikan doanya pada sang putri.

Dark Sleeping BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang