Sorry kalau masih ada typo nya,,,,
***
Nicolas , Jake dan Andrew akan memasuki kamar dengan tangan yang saling bergantung di dekat handle, seperti nya semua melamun hingga tidak menyadari mereka berkumpul di depan kamar dengan berdekat satu sama lain.
"silahkan" ucap Andrew mengalah dengan memundur kan diri beberapa langkah.
"aku calon Alfa mu, bersopan lah sedikit,"ucap Nicolas jengkel.
Dan Andrew sedikit surprise akan sikap Nicolas yang kembali menyebalkan.
"baik lah tuan – tuan silah kan masuk." Ucap Andrew dengan meragakan seorang pelayan restoran bintang 5, tidak ada yang mau berdebat hingga jake dan Nicolas masuk begitu saja tampa melihat Andrew dengan seksama.
Jake masuk di ikuti Nicolas di belakang nya tapi langkah nya sedikit terhenti di ambang pintu, dengan tajam Nicolas menatap Andrew ,"apa?" Tanya Andrew tampa suara.
"siapa lagi yang kau bawa?" Tanya nya dingin.
Andrew memberikan senyum kecil di ujung bibir nya," seperti nya Nicolas sudah kembali," ucap nya dalam benak.
"aku suka kau yang sekarang, sikap aneh mu saat di villa sampai sekarang sangat membuat ku takut nic." Ucap nya tulus, dan Nicolas hanya dapat menghela nafas .
sepupu nya selalu berbuat aneh tapi terkadang sikap nya yang seperti ini lah yang membuat Nicolas jijik, seperti wanita saja.
"sebaik nya kita bicarakan di dalam dan bawa dia masuk, jangan kau suruh sembunyi di balik batu seperti itu bodoh." Ucap nya sambil memasuki kamar.
Andrew meringis, mudah sekali ketahuan padahal maksud nya akan menyembunyikan nya terlebih dahulu dan Andrew akan mengorek informasi yang banyak dan setelah nya baru lah ia akan meberi tahu jake dan Nicolas dan selanjut nya dia akan mendapat kan piagam penghargaan karena telah banyak membantu,, hahaha#khayalan yang aneh lagi, Drew.
"elena kemarilah, seperti nya kau akan kena sidang dari teman – teman ku, tapi satu yang pasti kau harus menjawab dengan jujur karena satu kebohongan yang kau ucap kan, maka tubuh mu akan habis tecabik tak tersisa." Ancam nya dingin.
Elena hanya mengangguk mengerti, karena sejujur nya bagi Elena perdamaian Bhighilands lah yang ia harap kan mengingat dirinya sebagai kaum yang tidak di ingin kan oleh clain lain, Bhigilands adalah rumah bagi nya dan semua kaum terbuang yang aman saat ini.
Jake masih termenung berfikir dalam tampa memperhatikan seorang berjubah lesuh duduk di antara mereka, dan Nicolas menelisik siapa yang ada di balik jubah kebesaran yang terlihat compang camping itu.
Elena hanya semakin gugup, jantung nya berderu tak menentu, di lihat oleh dua pasang mata yang seakan tengah menelanjangi nya.
Hingga suara Jake mengagget semua," cepat kata kan apa yang kau dapat kan?" tampa melihat siapa yang di ajak bicara.
Elena menelan ludah gugup, " tadi aku melihat nya membawa seorang wanita di atas puri istana, dan seperti nya ada orang dalam yang mengetahui keberadaan kalian saat ini." Jelas nya gugup
"yah dan itu Sarfin," pikir Jake dan Nicolas bersamaan.
Jake memandang Nicolas dan Andrew yang kini sedang menatap nya dengan tatapan tak percaya, "Elena, beritahu yang lain untuk berkumpul." Perintah nya.
"tunggu." Seru Nicolas .
"kau tau dia siapa, tapi tidak memberi tahu apa – apa pada kami Jake." Ucap Nicolas kesal, melihat Beta nya se enak jidat memberi perintah, sedang kan diri nya seperti kambing dungu yang tidak tahu apa pun.
Untuk kesekian kali Jake menarik nafas, ia melupakan sesuatu disini, selain memberikan perlindungan diri nya lupa kalau ada dua bayi besar yang harus di beri penjelasan, atau dia akan merek sebentar lagi.
"dia Elena, kaum terbuang yang berkerja sama dengan ku, ingat saat aku kembali sendiri ke Distrik dan mengatakan kalian tidak ingin ikut dengan ku?" ucap nya melihat reaksi reload tampang bingung untuk mengingat kejadian yang dulu.
"aku lupa, sorry." Ucap Andrew dengan tampang cengengesan .
"ya terus, jelas kan langsung jake tidak usah bertele – tele." Sungut Nicolas tidak sabaran.
Jake menarik nafas kembali, seperti nya paru – paru nya harus banyak memasok oksigen agar menenang kan otak nya," kemudian aku bertemu dengan nya dalam kejaran Rogue dan aku menyelamat kan nya, memberi tempat tinggal disini mengingat tua Bangka itu tidak bisa apa – apa dan lagi wilayah mereka yang masih dalam berlidungan Clain kita, kalian tahu disini banyak tempat kosong seperti kuburan." Ucap sedikit kesal mengingat kakak kania, Sarfin si Raja yang lemah.
"terus kenapa kau berlari dan tidak berkata jujur saat bertemu dengan ku?" Tanya Andrew kesal akan ulah Elena, hampir saja ia akan membunuh nya, untung lampu Enstein datang tepat waktu di kepala nya kalau tidak maka kepala nya sendiri lah yang hancur oleh jake.
Dan sedikit meringis jika hal itu terjadi, bukan tidak tahu akan pengalaman bertarung Beta clain mereka di tambah tempramen jake jika sudah berubah menjadi Lawn, bisa tidak terkendali jika sudah mengamuk. #atuuutttt...
"aku harus tetap merahasia kan diri dari siapa pun, karena kami juga mengingin kan perdamaian Bhigilands kembali, walau aku dan kaum ku harus menghianati clain kami sendiri." Jelas nya sedikit lebih tenang melihat Jake tidak marah karena diri nya tertangkap basah, mungkin memang sudah waktu nya.
"jangan sampai semua tau siapa yang mengambil alih melindungi kalian, termasuk Clain ku sendiri." Itu lah peringatan yang di sampai kan Jake saat itu . hingga saat ini Elena masih menjadi mata – mata untuk jake.
"sudah lah, kita tidak bisa banyak berdebat sekarang, sebaik nya kita kembali ke Distrik terlebih dahulu, dan Elena kerjakan apa yang sudah ku perintah kan, rencana B." seru Jake tak terbantah kan.
"lihat sekarang siapa yang menjadi Boss sekarang," cibir Andrew yang mulai bergerak ,tak lupa delikan Evil dari Lawn,,, Dasar.....
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Mermaid
FantasyBy : nadia alma Cerita fantasi pertama ku, vote dan coment yah Happy reading!! Sorry for typo Sinopsis ...