"Maaf, tetapi ini semua tak akan berhasil" kata seorang namja muda nan tampan berjas putih. Mendengar jawaban dari sang dokter, seorang gadis yang ada di hadapan dokter tersebut menitikkan air matanya.
"Bahkan dengan cara operasi pun ini tak akan berhasil dok?" tanya gadis tersebut dengan menghapus air matanya.
"Maaf, kau sudah berada di stadium akhir Nona Yoo Mi Rae." jawab dokter tersebut dengan lembut.
"Nde, terimakasih dok. Jadi sekarang aku hanya menunggu hariku saja kan?" jawab gadis ber name tag Yoo Mi Rae tersebut dengan tegar, Mi Rae berusaha menutupi air matanya dan berjalan cepat keluar meninggalkan ruangan dokter tersebut."HAH... TUHAN... BOLEHKAH AKU MEMINTA? HANYA SATU YANG INGIN KU MINTA. HIDUP. SEBUAH KEHIDUPAN. APA AKU SALAH HAH? MUNGKIN... MUNGKIN SEMUA ORANG TELAH MENGANGGAPKU GILA. TAPI.." teriak seorang yeoja di pinggir sungai han. Semua orang memperhatikan tingkah yeoja tersebut dengan tatapan aneh. memang benar, mungkin semua orang telah menganggapnya gila. Karena bukankah yang dia minta adalah hal yang aneh? Kehidupan? Bukankah ia telah di beri kehidupan kenapa ia meminta lagi? Dasar aneh.
"TAPI.. KENAPA KAU BEGITU KEJAM PADAKU EOH? WAE? SEBEGITU DOSAKAH AKU PADAMU?" teriak Mi Rae dengan isakan nya yang terdengar cukup keras.
"Nde, aku memang begitu buruk di matamu. Sehingga Kau begitu cepat memanggilku, iya kan?" ucap Mi Rae yang masih Setia berdiri di dekat sungai han.
Tiba-tiba..
Ada seorang namja yang menepuk bahunya sehingga ia tersentak dan hampir jatuh ke sungai tetapi tidak jadi karena namja tersebut lebih dulu menarik tubuh Mi Rae kedalam dekapannya."Ya Tuhan.. Tampan sekali.. Jangan bilang bahwa namja tampan ini malaikat maut yang akan menjemputku? Tidak kan? Dia terlalu tampan untuk menjadi seorang malaikat maut. Alangkah lebih baiknya dia menjadi kekasihku saja" batin Mi Rae yang masih terpesona karena ketampanan namja yang memeluknya saat ini. Tunggu.. Memeluknya?
"YA!!! NAMJA BYUNTAE.. KAU MAU MEMBUNUHKU EOH?" bentak Mi Rae sambil melepaskan genggamannya dari namja tersebut.
"Mwo?? Membunuhmu? Bahkan aku berniat menolongmu yang hampir jatuh tadi" jawab namja tersebut dengan entengnya dan tetap bersikap keren dengan memasukkan tangannya di saku celana jeansnya.
"Menolong katamu? Dengan memeluk orang yang bahkan kau tak kenal?" jawab Mi Rae dengan angkuhnya.
"Eoh. Jika kau tak di peluk oleh namja tampan sepertiku, kau akan jatuh ke sungai itu tadi. Dan.. "Jawab namja tak dikenal itu dengan menggantung kalimatnya. Tangan namja itu mulai diangkat ke atas menunjuk wajah Mi Rae. "Dan.. Dan apa eoh?" jawab Mi Rae berusaha untuk menetralkan degup jantungnya.
"Apa dia akan menyentuh wajahku? Setelah itu menciumku? Dan setelah itu aku mati. Karena ini hanya tipu muslihat dari seorang malaikat maut.? Oh Tuhan.. Kenapa kau sejahat ini padaku eoh?" Batin Mi Rae dengan memejamkan matanya. Berusaha untuk menghilangkan prasangka buruk tentang namja di depannya.
"Dan kau terlihat begitu buruk dengan penampilanmu saat ini. Lihat matamu yang sembab, rambutmu yang acak acakan dan ingusmu yang keluar dari hidungmu.. Bwahahahaha" jawab namja itu disertai dengan tawanya yang meledak membuat Mi Rae membulatkan matanya. Namja tersebut masih Setia dengan tawanya dan berlalu pergi meninggalkan Mi Rae yang masih berusaha mencerna kalimat namja tersebut.
"Tunggu.. Ingus? INGUS? hidungku mengeluarkan ingus? Haish.. Betapa menjijikkannya aku?.." ucap Mi Rae yang baru sadar dengan ucapan namja itu.
"Hah.. Yeoja lucu, walaupun tingkahnya yang sedikit aneh tapi sepertinya aku mulai tertarik dengannya. Yeoja ingus.. Ckckck terdengar aneh, tapi aku menyukainya. Semoga kita di pertemukan lagi yeoja ingus" batin Jungkook
-------------------------------------------------------------
NEXT/DELETE?
Maklum ff pertama ^^
TAPI SEBELUMNYA SAYA SELAKU AUTHOR MINTA MAAF
JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH MAUPUN ALUR CERITANYA
ITU HANYA SEBUAH KEBETULAN
KARENA JUJUR FF INI MURNI MUNCUL DARI PIKIRAN SAYA
THANKS ^^-ssb-
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong (Jungkook Sad FF)
Фанфик"Aku ingin bertahan, tetapi aku tak bisa. Lebih baik aku mengatakan tidak daripada harus melihatmu menungguku dengan harapan besar namun yang kau dapat hanya harapan kosong"-Yoo Mi Rae "Aku tak peduli jika kau terus menolakku. Aku akan terus menyata...