Part 1

1.6K 81 12
                                    

Laki-laki cantik itu menggedor sebuah pintu putih bernomor 303 dengan tidak sabaran. Terdengar suara pintu terbuka dari dalam dan membuat wajah linglung laki-laki itu mengulas senyum.

Tangan putihnya menggapai bahu orang di hadapannya, "tolong katakan putus padaku, Cheonsa!" bau alcohol menguar ketika pria itu membuka mulutnya, "jika kau ingin melihatku bahagia harusnya kau mengatakan putus padaku! Bukan pergi menghindariku!" selesai mengatakan hal itu tubuh pria itu roboh jatuh pada orang di depannya.

-x-

Chapter #1

Kim Seokjin. Pria yang biasanya dipanggil dengan nama Jin itu mengercapkan kedua matanya, membiasakan pupil matanya pada cahaya terang yang tiba-tiba menyeruak pandangannya. Kali ini ia tidak begitu terkejut dia sedang ada dimana. Meski ia sendiri tidak tahu mengapa sejak dua minggu yang lalu, ia akan terbangun di tempat itu jika malamnya ia mabuk.

"Kau sudah bangun?" tanya seseorang dengan suara berat. Jin hanya mampu mengangguk pelan menanggapi pertanyaan retoris orang tersebut. Siapa lagi jika bukan seorang penjaga apartemen. Ya dia akan selalu terbangun di tempat istirahat penjaga apartemen, entah bagaimana.

Jin memegangi kepalanya yang terasa sangat linu dan memaksakan dirinya untuk tetap bangun. Ia tak pernah ingat apapun tentang apa yang ia lakukan saat mabuk hingga sampai pada tempat itu lagi.

Sebuah mangkuk tergeletak di atas meja. Asapnya masih mengepul dan aromanya menguar, mengundang semua orang yang menciumnya akan tertarik pada bau masakan itu. Jin langsung mengambil sup itu dengan cepat dan tak lupa memakannya dengan nasi yang telah tersedia juga disana.

Ia sudah terbiasa, jadi tidak perlu lagi dia bertanya untuk sekedar basa basi.

"Sup buatanmu sungguh enak, Paman!" celetuk Jin setelah selesai dengan sarapan paginya. Ia merasa pening kepalanya sudah agak berkurang dan perutnya juga terasa kenyang.

Sang Paman tertawa mendengar pujian itu, "tentu saja ini bukan buatanku! Ini masakan orang yang selalu mengantarmu kemari!"

Dahi Jin berkerut. Ia baru tahu mengenai fakta ini, tentang seseorang yang membawanya kemari. Memang dia darimana hingga harus dibawa kemari?

"Siapa dia?" tanya Jin terlihat penasaran karena itu berarti orang itu selalu orang yang sama selama ini.

Paman penjaga terlihat berwajah bingung, menimang, apakah ia harus mengatakannya apa tidak. Kemudian terdengar suara helaan napas berat, "untuk itu aku tak bisa memberitahumu! Aku sudah berjanji padanya!" mendengarnya Jin memasang wajah kecewanya.

-x-

Jin mengelola sebuah café & bakery di sebuah distrik pertokoan. Ia mengelolanya bersama beberapa temannya, dengan dirinya yang menjabat sebagai pemilik sekaligus seorang pastiseri. Tidak lupa dengan dibantu oleh Park Chanyeol dalam tugas mengelola pembuatan kue. Ada juga Min Yoongi yang bertugas sebagai barista. Kim Jongdae dan adiknya, Kim Jongin, bekerja sebagai pelayan.

Meski café & bakery mereka kecil tapi café & bakery mereka cukup terkenal di kalangan anak muda, terutama dikalangan wanita. Bukan hanya karena disana menyajikan makanan manis tapi juga karena disana terdapat banyak laki-laki tampan.

Dan uniknya mereka menggunakan nama pangilan kerja. Seperti Seokjin yang hanya dipanggil dengan nama Jin, Chanyeol dengan nama Dobi, Yoongi dengan nama Suga, Chen untuk Jongdae dan Kai untuk Jongin.

Mereka menggunakannya sebagai konsep. Dan satu hal lagi yang unik dari café mereka. Di akhir bulan, café mereka akan terbuka hanya untuk para wanita dan siapa saja yang sudah mengumpulkan stiker tanda pembelian - yang ditempelkan pada kartu khusus untuk pelanggan tetap - selama sebulan akan mendapat hak khusus. Meski hanya sebatas berfoto atau ditemani makan tentunya.

For Me, To You.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang