"Beberapa tahun yang lalu, ibu menikah dengan raja dari kerajaan Blacky, yang penduduknya berambut hitam. Ibu melahirkanmu, jena. Dan kamu terlahir dengan rambut bewarna hitam. Jadi, ibu tidak berani membawamu ke sini. Karna, di kerajaan kita, tidak ada penduduk yang berambut hitam, dan mata sepertimu. lalu, ibu mengirimmu dengan kekuatan ibu, yang awalnya dengan tujuan ke kerajaan Blacky. Namun, mungkin sihirnya gagal. Jadi-"
BANG! Bang! Bang!!!(suara senjata)
"HEI!! Penyusup!!! KELUARLAHH !!! KAMI TAU KAU DIDALAM!!! KELUARR!!!" Teriak seseorang dari luar sana. Jena kembli ketakutan. Bella yang melihat keadaan jena yang sungguh ketakutan, ia memeluk anaknya sebentar, dan membisikkan
"ini tidak akan apa-apa. Jaga darimu baik-baik, bella. Maafkan ibu yang telah melahirkan mu. Sekali lagi, maaf,. Dan trimakasih,telah bertahan hidup sampai sekarang. Ibu senang berjumpa dengan mu, Jena" bella melepaskan pelukannya, dan berjalan keluar dari tempat persembunyiannya.
.
.
"Ratuu?!!" Pekik mereka bersamaan. Tanda tanya memenuhi pikiran mereka.
.....
...
*Prng!*
*prng!*Teejadilah pertempuran di sini. Di tengah hutan. Tempat yang pernah jena lewati. Jena dari dalam sana menangis tersedu-sedu, meratapi kejadian yang terjadi diluar sana. Dimana kerajaan Blacky dan kerajaan ibunya-Caralements- terjadi perperangan karna dirinya.
"Ibu....(huhuuu)maaf kan diriku.., mungkin aku memang harus mati" ujarnya sendiri, dan ia beranjak dari tempatnya, tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya "hai mate-ku" jena langsung berhenti, dan memutarkan badannya cepat. "Kau?? VACKK?!!!" Kagetnya, dan Vack pun turun dari ambang(?) Jendela, dengan sekali loncatan, ia sudah berdiri di dekat jena.
"kau mau keluar??" Tanya Vack dan dibalas anggukkan oleh jena. Sebelum jena pergi keluar dari tempat persembunyian ini, Vack memegang tangannya.
"Tidak.Jena! KAU BISA MATI!!" teriaknya kuat, dan saat itu, jena tidak marah. Ia sedang menahan amarahnya.
"Karna aku mate mu? Tidak Vack. Aku harus keluar. Aku tidak ingin ibuku MATI, VACK!""Tidak jena. Tidakk!! Biar aku saja yang keluar" balas Vack, dan membuat jena memiringkan kepalanya.
"Kalau gitu, ayo. Kita keluar bersama" tawar jena, Vack hanya mendengus nafasnya kasar
"Gini. Aku keluar dulu, dan.., jika keadaan membaik, kau keluar, oke?" Tawar Vack balik, dan ia langsung pergi meninggalkan jena yang belum menerima tawarannya.
*prenk*
Pedang yang sudah dibasahi oleh darah sedang menangkis pedang lainnya. Ia memainkan pedangnya dengan serius, dengan matanya yang tajam, ia dapat melihat musuhnya yang siap menusuknya dibagian manapun.
Ia melontarkan pedangnya ke depan dada musuhnya. Dan, aliran listrik pun mengalir dari pedangnya. Hingga orang itu mati.
*tsk!!*
"Oukhh!!!!" Ratu dari kerajaan Caralements tertusuk pedang tepat di bagian sekitar perutnya.
ia memegangi perutnya yang tertancap pedang itu,dengan darah segar mengalir dari perutnya. Sesekali ia meringis.Jena yang sedang melihat itu langsung menangis, dan berteriak dari dalam sana.
Vack berjalan mendekati ratu caralements dan mendekatkan kepalanya ke asal darah itu. Dan ia menyesap darah ratu itu dengan perlahan-lahan, agar tidak ada rasa sakit yang akan dirasakan oleh sang ratu.
.
"Vack??!! Apa yang telah kau lakukan???" Ringis jena lagi dari dalam sana, dan ia pun berlari keluar dari tempat persembunyiannya, 'aku harus keluar, vack. Jika aku tidak keluar, keadaan tidak akan membaik' batin jena sambil menangis tersedu-sedu memanggil ibunya.
.Setelah menyesap darah yang mengandung racun itu, Vack memberikan kekuatannya untuk menyembuhkan rasa sakit. Dan menyuru sang ratu untuk pura-pura mati. Dan, Vack pun kembali melawan musuh-musuh dari kerajaan Blacky
.
.
"Jena???" Panggil Vack pelan.
"Apa yang kau lakukan? Kembalilah ke sana" ucap vack, dan dibalas gelengan oleh jena.
"APA YANG TELAH KAU LAKUKAN PADA IBUKU?!!" teriak jena, dan penyamarannya pun terbuka. Alias, ia ketahuan."Itu dia!!!"
"BUNUH DIAA!!!!" Sambung yang lainnya. Merekapun berbondong bondong mengerahkan senjatanya untuk membunuh jena. Sang ratu yang berpura-pura matipun tidak bisa diam. Ia bangkit dari tidurnya, dan langsung merebahkan tubuhnya di belakang jena, dan sebuah anak panahpun berhasil menusuk dirinyaDan.. sang ratu terjatuh sambil memegangi anak panah yang tertancap itu.
"Ibu!!!" Teriak jena, dan langsung mendudukkan dirinya agar sejajar dengan tinggi ibunya. "Ibu...(?)" Ibu tidak apa, jena. Jagalah dirimu baik-baik" ucap sang ibu. "Ibu. Maafkan aku"
Jenapun bangkit dari duduknya, dan ia menatap Vack yang baru selesai membunuh satu orang musuhnya.
"Vack..." ucap jena lirih, dan memberikan senyumannya.
"Vack.. trimakasih, telah membantuku. Dan menemukan ibuku. Trimaksih,.. aku akan melakukannya sekarang" ucap jena lagi.
"Jena...(?) Tidak, jena. Tidak!!! Kau bisa-" ucappan Vack terpotong
"Tidak apa, aku akan hidup lebih baik lagi jika melakukan ini. Ibu,..maaf kan aku"
.
.
Jenapun berjalan di tengah-tengah pertempuran. Ia,membuka ikatan rambutnya, dan menghentakkan kakinya sebanyak 7 kali, dan merapatkan kedua telapak tangannya sambil mengucapkan mantra-mantra, dan berusaha mengosongkan pikirannya. Cahaya-cahaya pun tiba-tiba keluar.
.'Ucapkan mantranya, sambil menghentakkan kakimu 7 kali, dan merapatkan kedua telapak tanganmu
'Dan, ingat. Kau harus berhasil mengosongkan pikiranmu, dan kau harus fokus. Jika tidak, kau akan gagal, jena. Ingat pesanku itu'
.
Cahaya-cahaya yang berwarna warni seperti element2 cahaya keluar, setelah jena menghentikan menghentakkan kakinya. Musuh-musuh jena semuanya mencari tempat berlindung.Sekiranya sudah terkumpul semua kekuatan, jena menghentakkan tangannya ke depan dan sambil berteriak "HAAAAAA!!!!~" daerah-daerah sekitar jena pun hancur. Hanya orang-orang yang berperilaku baik, dan yang ada di ingatan jena saja yang baik-baik saja. Bahkan, ibunya sudah kembali sehat. Begitu juga dengan Vack. Racun yang telah ia serap dari tubuh Ratu Bella keluar dari tubuhnya.
Jena terduduk lemas di tempatnya berdiri. Oran-orang yang masih tersisa berlari ke arah jena. Vack bahkan melihat kaget kekuatan yang telah jena lakukan. Ini lebih dari yang ia harapkan.
"Jena!!"Bangun!!" Teriak Vack, dan ibunya.
Jena mengedip-ngedipkan matanya perlahan, dan ia dapat melihat wajah ibunya dari dekat. Jena tersenyum untuk terakhir kalinya"Ibu...Vack..semuanya..., maafkan aku,...*uhuk!* trimakasih, atas perhatian kalian semua" perlahan lahan tubuh jena melayang dengan sendirinya, dan berlahan lahan, butiran debupun keluar dari tubuhnya, sedikit demi sedikit
"Selamat tinggal semuanya..."
"JENAA!!! TRIMAKASIH! MAAFKAN AKU KRNA AKU EGOISS!!! KAU SUDAH BEKERJA KERAS! SEMOGA KAU SENANG DI SANA!!" Teriak Vack, dan tubuh jena pun bertukar menjadi abu.
.
.
.End...
***
Silahkan di komentar untuk cerita samcer pertama LWC.. Semoga terhibur..
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Samcer LWC
SonstigesBerisi sekumpulan samcer yang siap anda baca.. Siap anda kritik.. Siap anda revisi, karena kami belum revisi