BESTFRIEND

7.6K 362 43
                                    

YOU POV


KANTIN KAMPUS

"Haaaa ...." desahku pelan

"Bisakah kau berhenti mengeluh?" Pinta namja disebelahku saat ini.

Aku hanya memangdangnya sinis kemudian menopang daguku dengan tangan kananku.

"Aku lelah," keluhku.

"Kalau begitu istirahatlah," ucapnya sambil mengerjakan tugasnya.

"Hm," balasku singkat kemudian mengalihkan pandanganku ke arah lain.

Mungkin dari sekian banyak orang yang mengenalku akan berpikir kalau aku tidak bersyukur dengan kehidupanku yang sangat beruntung dibandingkan dengan kehidupan mereka. Tapi pada kenyataannya tidak seperti itu.

Disinilah aku yang memiliki kehidupan dan aku juga yang merasakannya. Maka dari itu aku yamg lebih tau.

Bisa dikatakan aku memiliki kehidupan yang manis dihadapan publik ... tetapi dibelakang publik kehidupanku sangatlah berbanding terbalik dan mengerikan.

Semuanya meninggalkanku ...

Orang tuaku ...

Ya, mereka meninggalkanku saat aku berusia 11 tahun tepat saat aku baru saja lulus Sekolah Dasar.

Aku tidak tahu apa yang mereka pikirkan saat itu, tapi aku sangat membenci mereka.

Sejak mereka meninggalkanku, aku tinggal bersama Paman dan Bibiku. Mereka lah yang membiayai semua keperluanku saat aku ditinggalkan dulu hingga sekarang aku kuliah dan berumur 19 tahun.

Aku bersyukur karna mereka mau mengurusku, tapi ... Paman dan Bibiku seolah tidak menganggapku dikeluarganya, mereka fikir aku akan baik - baik saja jika mereka memberikan uang yang sangat berlimpah padaku tanpa memberikan kasih sayang dan peduli mereka seperti apa yang mereka lakukan pada anak mereka sendiri ....

Dirumah Paman dan Bibiku aku selalu diabaikan, aku itu seperti dianggap tidak pernah ada di keluarga mereka, sungguh itu sangat menyakitkan.

Setiap kali mereka memperlakukanku seperti itu, rasanya aku ingin mati saja saat itu juga. Aku benar - benar sudah tidak tahan menangis terus menerus dibelakang mereka, aku lah yang harus menanggung semua sakitnya sendiri.

Dan saat aku menangis, aku harus menanggung semuanya sendiri.

Ini sangat tidak adil untukku ....

Kenapa ini harus terjadi padaku?

Sungguh aku sangat kecewa dengan hidupku sendiri ....

Tapi untuk saat ini aku bersyukur.

Aku memiliki seorang sahabat yang sangat mengerti diriku dan kehidupanku. Sepertinya Tuhan memang sayang padaku sehingga Ia memberikan Namja ini padaku ... namanya adalah Min Yoongi.

Dia selalu ada untukku dan selalu menenangkan aku. Tapi terkadang aku menyembunyikan beberapa masalahku darinya ... walaupun dulu Ia pernah bilang "Jika kau ingin menangis, datanglah padaku dan peluklah aku. Keluarkan semua tangisanmu di pundakku, itu akan membuatmu jauh lebih baik. Dan jangan pernah menyembunyikan masalahmu dariku, arraseo?"

Ya aku tahu dia mau membantuku tapi aku juga sadar diri, aku tidak boleh menitik beratkan semua masalahku padanya. Jika aku masih bisa menyelesaikannya sendiri aku akan melakukannya sendiri.

Aku tidak mau Yoongi Oppa tidak mengurus hidupnya hanya karna aku selalu merengek padanya ...

Aku ingin dia bahagia juga ....

IMAGINE WITH BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang