● Budayakan vote sebelum membaca ●
Alvico's PoV
"Iya, emang aku ga ngerti. Tapi kamu pernah ga nyoba buat ngertiin aku, yang selalu sakit setiap kali kamu ngembahas tentang keluarga aku kayak sekarang?" tanyaku tegas.
"Ga kan? Jadi sekarang siapa yang egois?"
Tidak ada kata-kata yang keluar dari mulut Michael. Aku tidak menyangka kata-kataku bisa membuatnya terdiam seperti sekarang. Untuk sejenak aku merasa tenang.
"Maafin aku Al," akhirnya dia kembali bicara.
"Kamu bener. Emang aku yang selama ini egois, aku ga pernah ngertiin kamu. Aku selalu aja marah karna kamu berantem sama keluarga kamu. Aku ga pernah mikirin gimana perasaan kamu. Kamu senang kah? atau sedih kah? Aku ga pernah mikirin itu." ucapnya.
"Maaf ya Al, karna udah bikin kamu sedih entah untuk yang keberapa kalinya." Michael bangkit dari posisi duduknya.
"Mike, aku ga bermaksud buat-" aku bangkit juga dari posisi duduk.
"Aku ke kelas dulu." Belum selesai aku bicara, kata-kataku sudah dipotong olehnya.
Michael berjalan menuju pintu untuk keluar dari kelas. Andra dan Calum menghampiriku yang diam melihat kepergian Michael.
"Al?" Andra menyentuh lenganku.
Aku pun tersadar dari diam. "Dra, Michael marah ya aku ngomong kaya gitu?" tanyaku khawatir.
"Kayaknya sih ga, palingan dia cuma kaget." jawab Andra.
"Kok kaget? Emang aku kenapa?" aku semakin khawatir.
"Kamu kan ga pernah marah, jadi-"
"Emangnya tadi aku kayak orang marah ya?" Ucapan Andra ku potong.
"Kamu itu tadi marah atau ga sih?" tanya Andra.
Aku mendecak kesal. "Tuh kan, aku udah nyangka pasti jadinya bakalan kaya gini." ku gigit bibir bawahku. "Duh, Draa. Aku ga enak sama Michael, gimana dongg?"
Calum masuk ke dalam kelas, setelah sebelumnya sempat menyusul Michael yang keluar. Wajahnya menunjukkan tampang seperti orang yang sedang metutupi sesuatu.
"Kenapa?" tanyaku.
"Ga apa-apa," jawabnya.
"Beneran ga apa-apa? Dia langsung masuk ke kelasnya kan? Ga bolos atau lari ke tempat lain?"
"Iya tenang aja. Dia beneran udah masuk ke kelasnya kok." Calum menggusap punggungku lembut.
Pak Jay tiba-tiba masuk ke kelas. Kami bertiga pun segera menuju tempat duduk masing-masing dan memulai kegiatan belajar seperti biasanya. Hari ini fikiranku benar-benar kacau. Aku tidak konsen belajar, kata-kata yang diucapkan pak Jay pun tidak ada yang tertinggal di otakku.
~Lmhc~
Saat bel pulang berbunyi, aku langsung keluar kelas menuju lapangan parkir. Aku ingin menemuinya untuk mengajak pulang bersama, sekaligus ingin meminta maaf juga.
Lima menit sudah lewat, tapi Michael belum juga datang ke parkiran. Aku mengecek ponsel kalau-kalau dia ada mengirimi Line. Tapi ternyata tidak ada satu chat Line pun yang masuk dari dirinya. Yang ada malah chat dari Luke dan dari mama.
Ah mama. Aku sedang tidak ingin membuka chat yang masuk darinya sekarang. Jadi aku memilih untuk membuka chat yang masuk dari Luke saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let My Heart Choose [5SOS] // Edited
Fanfiction(COMPLETED) Kepergian sang Mama dari Australia membuat persahabatan Alvico dan Calum mengalami banyak ujian. Alvico kini tinggal bersama Luke dan Bundanya, karena dia lari dari rumah yg sudah tidak berpenghuni itu. Michael yg bertanggung jawab atas...