Yeri pov
"Permisi, apa ada yang bernama kim yerim disini?, pasien sudah sadar dan terus menyebut nama itu".
Seorang suster keluar dari ruangan dan menanyakan namaku, sedangkan aku hanya terdiam.
"Masuklah". Pinta namjoon oppa dengan wajah yang penuh kekhawatiran.
Ku langkahkan kakiku masuk keruangan, ku hampiri jungkook oppa yang terbaring lemah di atas ranjang, ia tersenyum menyambutku.
"Jadi ini hadiah yang ingin kau tunjukan padaku?". Tanyaku sambil menunduk dan menahan tangis.
"Maaf, aku tak bisa menyelesaikan lagu yang ku nyanyikan untukmu".
"Entah mengapa sekarang jeon jungkook menjadi lemah seperti ini".
Ucapnya tersenyum getir lalu memegang dadanya yang mungkin terasa sakit.
"bisakah kau menjawab semua pertanyaanku?". Tanyanya menatapku dengan tajam.
"Apa kau melakukan semua ini untukku?". Jungkook oppa memulai pertanyaan dengan pertanyaan yang sulit untukku jawab.
"Apa kau menyakiti perasaanmu sendiri itu karenaku?". Ku tatap kedua matanya dengan linangan airmata, sungguh aku tak bisa menjawabnya.
"APAKAH INI CARAMU MENCINTAIKU?". Jungkook oppa berteriak dengan setetes airmata yang mengalir di kedua pipinya.
"Jawab aku yerim, setidaknya biarkan aku tau alasanmu yang sebenarnya". Suara jungkook oppa melemah.
"Karena aku mencintaimu, itu alasannya".
"dan hanya itu yang bisa kulakukan untukmu".
Lanjutku lalu melangkah pergi meninggalkannya.
Yeri pov end
Jungkook pov
Yerim mulai melangkah pergi dan meninggalkanku.
"Lakukan apa yang kau mau kim yerim, biarkan aku kesakitan dan terus memanggil namamu".
"Menikahlah dengan cha eunwoo dan lupakan kalau kau mencintaiku, jangan pernah peduli padaku lagi".
"Meski aku memintamu untuk kembali". Ucapku dengan pelan namun masih dapat didengar olehnya.
Dia kembali menghampiriku dan hendak memelukku, tapi segara aku menepisnya.
"Jangan memelukku jika kau akan melepaskannya lagi seperti waktu itu".
Ucapanku sukses membuatnya menangis.
"Maafkan aku" . Suara menyedihkan itu mampu menusuk hatiku.
"Jika kau menginginkanku, tetaplah disini, tapi jika kau ingin mencintaiku dengan caramu itu, maka pergilah".
Yerim terdiam dan menatapku cukup lama, lalu dia memutuskan untuk melangkah pergi meninggalkanku.
Aku menahan rasa sakit ini, dadaku terasa sesak saat ia lebih memilih mencintaiku dengan cara pergi meninggalkanku, bukan ini yang kumau kim yerim.
Satu tahun kemudian.....
Aku pindah universitas dan menamatkan studyku disana, semenjak dia meninggalkanku, aku lebih memilih fokus pada kuliah dan karirku dengan bangtan.
Banyak idol wanita korea yang menawarkan diri untuk menjadi kekasihku, tapi aku sudah lama menutup rapat-rapat hatiku, entah sampai kapan.
"Jungkook-a, cepatlah sedikit". Panggil jimin hyung padaku yang sibuk memainkan ponselku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Forever
أدب الهواةKim yerim menyimpan perasaan pada sosok idol korea yang tengah melejit namanya dengan grup bangtan boys, Jeon Jungkook. . . . . . . . Akankah Yeri dapat merebut hati Jungkook?