Uang
Kupikir ini hanya secarik kertas
Kertas bergambar pahlawan warna-warni
Bagus sekali sepertinya
Bila kubuat koleksi
Di dalam buku filateli
Bersama kertas perangko Pattimura
Dan kertas surat Pangeran Diponegoro
Ternyata saat kutatap televisi
Tuan Pattimura menebas Tuanku Imam Bonjol dengan goloknya
Tuan Soekarno dan Hatta pun menangis
Karena dikejar pasukan I Gusti Ngurah Rai
Yang dikumpul dalam amplop terselip
Dalam kantong Sang Terhormat
Ternyata saat kuresapi dari pak kiyai
Kertas bergambar itu mudah membuat buta
Angka nol yang tertera itu gampang jadi tali
Yang bikin orang tergantung berdiri
Dan kertas itu suka membakar
Dengki amarah karena asmara yang gelap
Ditolak gadis, berkantong tipis
Akhirnya kertas itu bisa mengoyak hati
Hingga luluh tak berupa
Uang
Kurasa dia memiliki rahasia
Yang selalu dikatakannya setiap detik
Bikinku ingin seperti Tuan Krabs
Yang bisa ngobrol dengan duit
Meski nyawa musti melayang
Meski reputasi menghilang
Yang penting happy
Dunia itu
Kata ibuku bisa orang berdarah
Makan darah, minum darah, mandi darah, yang penting berdarah
Jua ayah bersabda bahwa itu bisa bikin gila
Bukti banyak di RS jiwa
Psikiater laris dirubung bagai mangga busuk dikitari lalat
Jadi, kakekku bilang janganlah cari rahasia harta
Karena harta itu bisa bikin lupa
Lupa syukur lupa doa
Dan akhirnya mati durhaka