SECRET (Bimil)

Jung Yunho, pewaris YJ Group yang sekarang menjabat sebagai direktur utama YJ Entertainment adalah pemuda tampan, pintar dan seorang chaebol.Siapa yang tidak tertarik padanya? Namun, sifatnya yang arogan, sombong dan selalu berbuat sesuka hatinya, membuatnya menjadi pria yang sulit didekati.

Tapi siapa tahu? Jung Yunho yang angkuh ternyata menyimpan luka yang cukup dalam, tersimpan rapi di hatinya yang telah berlubang, luka yang membuatnya menjadi pribadi yang amat disegani.

Dari mobilnya, Yunho menatap jalanan dengan pandangan kosong sementara Park Yoochun sang asisten hanya bisa menatap atasannya di bangku kemudi melalui kaca spion diatas kepalanya dalam diam.

Mata musang tanpa ekspresi itu tiba-tiba saja berubah ketika ia menangkap sesosok siluet yang begitu ia kenal sedang berjalan di seberang mobilnya.

"Hentikan mobilnya!" kata Yunho dengan mata yang terus tertuju pada punggung seseorang yang cukup jauh dari jangkauannya itu.

"Tapi Direktur," ucap Yoochun sedikit keberatan dengan ide direkturnya itu.

"Hentikan mobilnya Park Yoochun!" Yunho mulai berteriak, membuat Yoochun agak panik dan langsung membanting stirnya kesamping lalu mengerem mobilnya tiba-tiba.

Begitu mobil berhenti, tanpa pikir panjang Yunho langsung keluar dari mobil dan berlari menjauh untuk mengejar sosok yang selalu ia cari-cari itu.

"Yeji-ah! Yeji-ah!" Yunho berteriak memanggil-manggil sebuah nama.

"Direktur! Direktur!" panggil Yoochun pada Yunho yang semakin menjauh. Aishh, ia tidak boleh kehilangan Yunho, hari ini ada rapat dewan direksi yang wajib dihadiri Yunho, kalau tidak? Posisi direkturnya dalam keadaan bahaya.

Asisten tampan itu pun kembali memasuki mobilnya dan mengejar Yunho dengan kendaraan yang sudah pasti akan lebih cepat.

Yunho terus berlari mengejar sosok yang dipanggilnyaYeji itu tanpa mempedulikan Yoochun yang khawatir padanya juga orang-orang yang ditabraknya karena menghalangi pandangan matanya.

BRUKK!

Aksi lari Yunho pun terpaksa berhenti saat ia menabrak seorang pengantar pizza yang membawa banyak kotak besar berisi pizza, tentu saja kotak-kotak pizza tersebut berjatuhan dan isinya berceceran di tanah denganmengenaskan.

Namun Yunho seolah tidak peduli, meski ia juga ikut jatuh, namja bermata musang itu kembali berdiri dan berlari.

"HEI! HEI! HEI! AISHH," sang pengantar pizza yang kesal karena diacuhkan oleh orang yang menabraknya itu pun berteriak-teriak memanggil Yunho dan ikut berlari mengejar Yunho, hey! Ia butuh pertanggung jawaban dan tentu saja ganti rugi, kalau tidak ia akan habis dimarahi atasannya.

"Yeji-ah! Yeji-ah!"

"HEI! YANG DISANA!" si pengantar pizza terus berteriak dan berlari di belakang Yunho, berharap Yunho berhenti dan mau mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Hingga akhirnya, Yunho berhenti dengan nafas tersengal saat sosok yang dipanggilnya Yeji itu menghilang dari pandangannya, dengan mata sipitnya ia mencoba menelusuri tiap sudut jalanan yang dipenuhi lalu lalang orang-orang, namun nihil, Yeji sudah menghilang. Untuk yang kesekian kalinya.

"Yeji-ah," gumamnya lemah.

"Aarrgghh!" teriaknya frustasi sambil mengacak rambutnya.

Pluk...

Tiba-tiba Yunho merasa bahunya ditepuk, ia menoleh kebelakang dan mendapati seorang pekerja dengan helm berwarna merah bertengger di kepalanya tengah menatapnya tajam dan dengan nafas terengah-engah.