Setelah lamanya waktu yang termakan, kini saatnya para peserta memberikan makanan mereka untuk dicicipi oleh para seonsaengnim dan hoobae mereka. Tak sedikit dari mereka yang nampak sangat menikmati bimbimbap yang dibuat oleh para peserta. Mereka memang pandai memasak.
Setelah acara icip-icip sudah selesai, break sebentar untuk para peserta. Sementara para murid memberi suara untuk "makanan siapa yang paling enak".
Di depan kelas mereka dulu, terlihat Luhan dan Yoon Mi sedang berdiri disana dengan bersender sambil menghadap ke depan. Membiarkan angin menerpa mereka. Dengan sekaleng minuman dingin di tangan mereka, mereka bercakap-cakap.
"Ah~ rasanya menyenangkan sekali bisa datang ke sekolah ini lagi~" ucap Yoon Mi.
"Hm, kau benar. Aku benar-benar merindukan sekolah ini. Kau tahu alasannya kenapa?" tanya Luhan sambil menatap ke sebelahnya, ke arah Yoon Mi.
Yoon Mi mengernyitkan dahinya sambil mengerjap beberapa kali. "Mwo?"
"Karena aku menemukan cintaku disini." Luhan tersenyum hangat.
Senyuman dari Luhan membuat detak jantung Yoon Mi bekerja dengan tidak wajar. Ia sudah sering mendengar kata-kata manis dari Luhan, namun tetap saja jantungnya tak bisa untuk tidak berdebar dengan kencang. Rasanya seperti jantung itu akan melompat keluar dari tempatnya.
Yoon Mi dengan semburat merah yang ada di pipinya, memukul lengan Luhan, tidak keras. "Berhenti menggodaku." Yoon Mi menyembunyikan rona merahnya dengan menundukkan kepalanya.
Luhan terkekeh, "Oh, hei, aku serius. Untuk apa aku menggodamu kalau kau melihat wajahku sambil tersenyum saja kau sudah berdebar?"
Rona merah di pipi Yoon Mi semakin terlihat jelas. "Ya! Berhenti menggodaku terus seperti itu!!!" Dengan gemas, Yoon Mi memukul lengan Luhan beberapa kali.
Saat sedang asik memukul, tangan Yoon Mi tiba-tiba saja ditahan oleh Luhan. Luhan menatap tepat pada kedua bola mata Yoon Mi, begitupun sebaliknya. Tak dapat dipungkiri jika kedua jantung mereka kini tengah berdebar dengan hebat.
"Johahaeyo, ah, ani. Saranghaeyo," ucap Luhan tak lupa dengan senyum andalannya.
Debaran jantung Yoon Mi bertambah keras. "Na-do," balas Yoon Mi dengan gugup.
"Mwo? Juga, apa maksudmu? Aku tak mengerti."
"Y-ya! Ja-jangan suka berbohong! Ak-aku tahu kau hanya menggodaku!" sungut Yoon Mi dengan terbata-bata.
"Aku serius! Aku benar-benar tak mengerti apa maksudmu. Bisa kau ulangi?" pinta Luhan dengan wajah memelas.
Yoon Mi menarik tangannya yang digenggam Luhan, lalu berbalik untuk kembali menatap ke arah semula sambil melipatkan kedua tangan di depan dada. "Shireo. Kau itu hanya sedang berpura-pura," jawab Yoon Mi dengan nada yang dibuat-buat agar terdengar seperti sedang marah.
Luhan memberi tatapan menantang ke arah Yoon Mi dari samping. "Oh, geurae. Geureom, aku akan menciumu jika kau tak mau mengatakan yang kau maksud."
Luhan melihat dengan jelas bahwa Yoon Mi sedikit tersentak dengan ancaman Luhan barusan. Pipi Yoon Mi, bahkan, kembali memerah. Sekarang lebih merah, bak kepiting rebus.
"Arraseo, arraseo. Nado saranghaeyo!" teriak Yoon Mi kesal. Sebenarnya lebih ke malu.
Grep!
Yoon Mi membelakkan matanya. Luhan baru saja mendekapnya begitu saja dengan erat dan tiba-tiba. Jantungnya lagi dan lagi berdebar tak karuan.
Hingga beberapa detik kemudian, Yoon Mi membuka suara. "E-ekhm, Luhan-ah, se-sesak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Love Story
FanfictionProlog Percayakah kalian dengan vampir? Menurut kalian apakah vampir itu memang ada di kehidupan dulu atau bahkan hingga sekarang? Lalu apakah vampir dapat merasakan cinta? Apakah vampir juga dapat berubah menjadi manusia kembali dengan beberapa sya...