" mengapa diri ini tidak pernah menjadi cukup untuk dirimu? mengapa mencintai ku tidak sesederhana ketika engkau tidak memilihku tuan? "
- BertaruhPertaruhan pertama dimulai ketika jiwa kecil ini untuk pertama kalinya merasakan patah hati. Patah hati yang diselamatkan oleh rasa kasih yang lebih besar sehingga, pada pengalaman pertama dalam mencintai diri ini tidak terlalu memahami rasa sedih.
Bertahun-tahun diri ini melewati waktu yang dibersamai dengan rasa kasih, yang ditumbuhi pengharapan, yang kian lama mendesak menjadi sebuah ingin untuk memiliki. Diri kecil sudah mulai mendesak tuhan dan bertaruh pada pengharapan untuk mendapat kan cinta kasihnya disana.
Banyak nya malam yang telah diri kecil ini lewati agar bisa menang dalam bertaruh membersamai takdir. menghabiskan setiap waktunya berharap agar rasa kasihnya itu dilihat dan dirasakan juga oleh sang insan yang ia ingini.
Hingga pada akhirnya ia kalah dalam bertaruh membersamai takdir. Cinta kasihnya tidak mendapat balasan dari sang insan, doa-doa dilengang malamnya menjadi tangis yang hampir berdarah, karna kekecewaan atas kekalahannya bertaruh atas rasa cinta nya disana.
Untuk pertama kalinya diri kecil ini berusaha ikhlas atas rasa sakit yang ia dapatkan, mencoba menerima paparan kenyataan bahwa dirinya tidak menjadi pilihan sang insan. mencoba tetap melangkah diatas duri yang melukai diri kecil nya.
Membawa serpihan-serpihan kecil yang tertinggal pada dirinya, untuk mengarungi waktu atas rasa sakit yang ia terima. Separuh dirinya ia tinggalkan disana agar tetap menjadi saksi bahwa kasihnya yang besar untuk sang insan nyata adanya.
Diri kecil ini kian tumbuh dewasa, dialasi rasa sakit yang berlapiskan pengharapan. meskipun bukan dirinya yang menang pada pertaruhan ini, cinta tetap akan nyata abadi membersamai sang insan, yang sedang merajut kebahagiaan bersama sang pilihan disana.
Permohonan pada sang tuhan tetap ia panjatkan, sambil meresapi rasa sakit yang dipaksa ia rasakan. waktu berlalu begitu lama, menumbuhkan rasa lelah yang tiada ujungya. membuat diri kecil yg kian dewasa ini memberanikan diri mengambil rasa baru yang menemani kepedihannya.
Semoga jika benar ada kehidupan selanjutnya, diri kecil ini memohon dengan rintihan rasa iba kepada sang tuhan, agar bisa di persatukan dengan cinta yang sama besarnya. semoga sahaja diri ini dan sang insan dipersatukan di masa lainnya.
Separuh diri ini akan tetap sang insan bawa sampai ke masa lainnya. Diri ini akan mengarungi dalamnya lautan dengan serpihan-serpihan yang tertinggal, semoga sahaja ia tetap kuat hingga sampai ke pantai pengharapan yang berisi kebahagiaan yang selalu ia inginkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertaruh!
Non-FictionTentang aku yang bertaruh dalam sepanjang hidupku, meminta engkau yang menjadi pengharapan terakhirku untuk bisa merasakan kebahagiaan yang selama ini diimpikan... " Tuan tolong antarkan aku ke pantai pengharapan yang dipenuhi kebahagiaan yang selam...