Kita tidak pernah tahu jodoh kita kelak siapa, tapi yang bisa kita lakukan adalah berusaha menjadi yang terbaik untuk seseorang yang ada sekarang.
~~~~~
Senin pagi, dua orang asing menghampiri rumah Alvin. Keduanya mengaku sebagai petugas bank. Alvin mempersilakan kedua pria kira-kira seumuran dengannya itu untuk masuk. Kebetulan Alvin hari ini bisa berangkat kantor agak siang setelah dua minggu kemarin dia full time di lapangan. Petugas bank tersebut memperkenalkan diri sekaligus memperlihatkan id card serta karta tanda pengenal masing-masing. Mereka merupakan petugas bank tempat Alvin pernah meminjam uang dulu. Mungkin hendak menawari kredit lagi, karena pinjaman Alvin sudah hampir lunas, hanya tinggal dua kali angsuran, begitu pikir Alvin.
"Ini ada surat edaran dari kantor perihal perpanjangan masa pinjaman RK atas nama bapak," ujar salah seorang petugas bank yang lebih muda.
Kedua alis hitam Alvin saling bertaut. Alvin yang tidak tahu apa-apa jelas terkejut. Namun sebisa mungkin dia tidak terlalu menunjukkan ekspresi terkejut itu. Dia berusaha untuk tenang menghadapi penjelasan dua orang berkemeja putih di hadapannya.
Masih dalam keadaan setengah terkejut Alvin bertanya, "RK? Rekening Koran maksudnya?"
"Iya betul Pak."
Alvin tersenyum miring kemudian menjawab, "Saya tidak merasa punya pinjaman RK. Kalau kredit angsuran iya ada," jawab Alvin dingin.
Kedua petugas itu saling pandang, Alvin hanya mengedikan kedua bahunya dengan acuh melihat kebingungan di wajah kedua petugas bank tersebut. Akhirnya Alvin menerima dan membaca surat edaran yang dimaksud. Alvin membelalakkan kedua bola mata saat melihat angka yang cukup fantastis tertera di kertas berlogo bank yang disebutkan petugas tadi. Pinjaman Rekening Koran atas namanya sebesar 300 juta tertera di selembar kertas kop bank yang disebutkan petugas tadi dan telah digunakan sebesar 290 juta. Bagaimana mungkin sebesar ini? Alvin memang punya pinjaman di Bank, tapi jumlahnya tidak sebesar itu.
Alvin ingat betul, pinjamannya di bank itu hanya sebesar 75 juta yang dia angsur selama lima tahun dan akan lunas dalam waktu dekat. Waktu itu uangnya untuk uang muka pembelian rumah sebesar 30 juta, 25 juta untuk down payment mobil dan sisanya ia investasikan ke bibit pohon sengon serta menyewa sebidang tanah di Boyolali untuk menanam bibit tersebut. Lalu sekarang tiba-tiba ada petugas memberinya surat edaran seperti ini. Untung saja Alvin tidak mempunyai riwayat penyakit jantung, kalau punya pasti dia sudah mati berdiri saat ini juga.
"Maaf ya bapak-bapak. Saya tekankan sekali lagi, saya tidak merasa punya pinjaman segini besar. Jadi maaf, saya tidak akan melakukan proses perpanjangan apa pun." Alvin menjawab dengan nada suara tenang dan biasa saja. Seolah tak terpengaruh sedikit pun terhadap surat edaran yang ia terima.
"Tapi kalau bapak tidak melakukan proses perpanjangan, nama bapak akan masuk list BI Checking dalam kondisi menunggak. Terlambat memperpanjang RK, risikonya langsung NPL atau kolektibilitas 3, bisa-bisa blacklist risikonya pak."
"Bila tidak mau mengambil risiko itu, silakan bapak melakukan pelunasan dengan menyetorkan dana yang sudah dipakai dari jumlah pinjaman RK. Resiko terburuknya jaminan yang bapak pakai bisa disita dan masuk proses lelang bank," jelas petugas bank tersebut secara bergantian.
Alvin mendengarkan penjelasan kedua petugas itu dengan seksama. Sama sekali tidak merasa terpojok sedikit pun.
"Kayaknya ada yang nggak beres nih. Masa iya orang nggak pernah ngerasa punya kredit RK disuruh memperpanjang masa pinjaman, apalagi disuruh ngelunasin. Gini aja deh, biar saya saja yang langsung ke kantornya bapak-bapak. Tapi tidak sekarang, karena saya harus berangkat kerja," tandas Alvin sekali lagi dengan tenang tanpa merasa terintimidasi sedikitpun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan (Jodoh Series #2)
RomanceAlvino dan Meidina adalah dua orang asing yang tidak pernah memiliki ikatan batin apapun layaknya sepasang kekasih. Mereka hanya dipertemukan dalam suatu perjodohan karena adat. Alvino, seorang pria metropolitan yang bebas dengan segala prinsip...