PROLOG

1 0 0
                                    

Sekolah di akhir semester telah berakhir dan akan mulai berganti waktu libur yang panjang . Gemuruh siswa yang berlarian tak kunjung berhenti dengan kakinya.
Sudut ruangan bagian yang sangat dihindari hingga mereka tak pernah menuju bagian itu.

Berbeda dengan gadis berambut pendek sebahu dan berkaus kaki kumal , tanpa teman yang mau berdekat dengannya . Dalam keheningan ia hanya bergumam sebuah lagu yang tak pernah orang tahu . Tangisan dan keluh kesah tak pernah tertangkap . Hingga orang-orang tak mengetahui apa sebenarnya orang ini .

Hanya menghabiskan waktu untuk membuat dia tetap nyaman . Namun tak seorangpun memahaminya. Walau 1%pun . Ia hanya terngiang bagaimana cara nya hidup seperti teman-teman yang normal.

Hari semakin siang , panas menghujam atap sekolah , hingga memberikan pengaruh gerah bagi siapapun yang ada di sekolah itu. Namun, mengapa hanya dia yang tak pernah merasakan keadaan yang sebenarnya . Hanya keadaan haruskah ia hidup yang pasti dirasakan.

Terdengar langkah kaki yang semakin lama semakin mendekat dan terdengar begitu jelas . Segera ia menundukkan kepala ,berpura -pura mengamati yang ada ditangannya . Sebuah gantungan kunci berbentuk patung kuda laut .Yeah.. dari teman yang ia sayangi dan memang memberikan cahaya hidup hmm.. Harry .

''Dyra.. Kau masih ada di sekolah ? Kau tak seperti siswa lain ''

Dyra hanya menatapnya , dan sadar bahwa apa yang dikatakan oleh nya memang benar .

''Ya .. Mungkin sekarang aku akan pulang " segera ia mengambil tas dan bangkit . "hei hei.. ada apa dengan mu Dyra ? " segera siswi itu memegang lengan Dyra.

"Oh.. Maaf . Apa aku sudah membuat kesalahan?" napasnya mulai tidak beraturan .
"Bukan begitu Dyra . Aku ingin bertanya kepadamu sebenarnya ada apa denganmu . Kita sekelas bahkan sebangku , mengapa kau tak pernah mengatakan hal-hal yang lain selain menurutmu perlu " ucapnya dengan menelusuri mata Yura.

"Tidak apa-apa Shila."
"Tapi tidak untukku. Karena seakan ada yang kamu sembunyikan dariku"kata Shila.

"Aku , aku, aku ...." ucapnya terbata-bata.
"Baiklah. Duduk disini dulu. Jelaskan pelan-pelan kepadaku. Aku janji tidak akan berkata kepada siapapun. Aku janji" ucapnya serius.

"Begini Shila. Aku, aku, aku masih belum berani percaya pada siapapun."
"Kalau begitu bertemanlah denganku"
"Apa kamu tidak malu berteman denganku? Aku bukan orang pantas untuk ditemani. Sebaiknya carilah teman lain. Pergilah"
"Hei hei kenapa denganmu? Ayolahhhh"

Bertemanlah dengannya. Mulailah membuka suasana baru. Jangan kau sia-siakan.

Dyra merasa ada yang berkata padanya. Namun itu bukan dari suara hatinya. Lantas siapa dia? Suaranya seperti suara seorang pria. Tapi siapa?

Siapakah kau. Jelaskan! Apa kau Harry. Jelaskan! Siapa kau. Hati Dyra berteriak.

Menurutmu Dyra? Cobalah...
Bertemanlah. Jalanmu dimulai dari sini. Suara itu lagi.

Sepertinya itu memang sebuah hal yang memang ditakdirkan.

"Hei Dyra. Kau melamun dari tadi. Apa yang sedang kau pikirkan?"
Tanya Shila.

"A a aku... "
"Bagaimana? Kita berteman?"
"Baiklah Shila"

Shila langsung girang bahwa mereka resmi berteman. Hal ini yang memang diinginkan oleh Shila. Membuat Dyra bahagia. Itu sudah tugas. Sudah lama sekali ia manunggu waktu itu. Akhirnya terjadi juga.

"Bagaimana jika kita memulai pertemanan ini dengan berpesta?" ajak Shila.

"Tidak terima kasih aku sangat sibuk"
"Hei kau masih berumur berapa? Apa kau sudah bekerja?"
"Tidak"
"Kumohon..."
"Baiklah Shila."
"Bagus"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

someone like youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang