" asyik sekali teleponannya, hingga lupa ganti baju begitu. "
deg. suara mommy menghentikan tawaku seketika. aku bangkit dan menatap mommy dengan death glarenya. mommy menatapku datar.
" lekas ganti baju, lalu mandi. "ucapnya dingin dan berlalu pergi begitu saja.
" hallo ? hallo ? Jeno kau masih disana ? "
astaga ! aku lupa mematikan panggilan.
" maaf Wendy, tadi mommy sedang berbicara padaku. "
" benarkah ? wuahh aku tidak sabar menemui mommymu Jeno. kyaaaaaa ! "
aisshh, wanita ini.
" kau harus membayar jika mau menemui mommy. kau akan ditatapnya dengan wajah ice princessnya. aku jamin kau akan membeku nanti, hahahahaha. "
" sedingin itukah ? "
" aha. "
" hahaha baiklah aku akan membawa jaket musim dinginku. "
kami tertawa bersama.
" hm, baiklah. sepertinya aku harus mandi sekarang, byee. "
"nee, byee. "
entah kenapa aku tersenyum setelah berbicara via telepon dengan Wendy.
---------------------------------------
" yang baru selesai teleponan dengan pacar barunya, wajahnya langsung berseri-seri. "
tiba-tiba Jinri menyeletuk begitu saja. dengan santai aku jitak kepalanya.
" mommmmyyyyyyyyy. " rengeknya manja.
kami melotot satu sama lain.
" Jeno lekas duduk lalu makan. tidak baik bersikap seperti itu didepan grandmom. " kata mommy menasehati.
" maaf. " aku pun duduk, dan mulai mengambil makanan.
ditengah heningnya suasana di meja makan, grandmom Jung bertanya,
" Joseph belum pulang ? apa dia lembur ? "
mommy hanya tersenyum masam mendengar pertanyaan grandmom.
" tidak, dia sedang berkumpul dengan sahabatnya. "
grandmom mengangguk dan melanjutkan makan.
mengenai daddy, aku jadi teringat ucapannya ketika mommy sedang pingsan beberapa hari yang lalu. jujur saja, aku jadi berpikir macam-macam kalau mendengar daddy sedang berkumpul dengan teman-temannya. semoga saja, sebelum semuanya benar-benar terbukti, daddy tidak macam-macam.
------------------------------
waktu menunjukkan pukul 08.30 PM KST. kami berlima sedang asyik nonton acara drama korea di tv. sebenarnya aku agak malas, namun grandmom Jung terus memaksaku. dan aku mau tidak mau menurutinya.
" ish ! nenek sihir itu terus mengganggu hubungan mereka ! " mommy mengomentari adegan yang di drama korea.
" omg ! Soo Hyun oppaaaaa kau tampan sekali !! " Jinri berteriak histeris. parahnya dia mencubit lenganku dengan gemas.
aku tepis saja tangannya, dia melirikku dengan wajah marah. ' apa kau lihat-lihat ? ', ucapku dengan setengah berbisik. aku tersenyum dengan penuh kemenangan. Jinri hanya mendesis kesal. kemudian, mereka, kecuali aku. kembali fokus menonton drama korea.
' ting, tong '
bell rumah berbunyi. bibi Yun dari arah dapur segera berlari untuk membuka pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
we love you jeno
Fiksi Penggemar" ketika kenangan buruk itu hadir, tersenyumlah meskipun itu menyakitkan dan tertawalah diatas rasa sakit itu. jadi laki-laki itu harus kuat Jeno, sekuat apapun badai menerjang, sesakit apapun rasa itu, dan ketika kau sudah bisa mengatasi semua, kau...