Hati Jihan mencelos. Yang dikhawatirkannya terjadi. Mama, Kak Driana, Bang Le menoleh ke orang itu. Setelah itu baru Jihan yang menoleh.
Amy sedang memandanginya dengan tatapan penuh tanya.
"Halo, Kak Amy. Lama gak ketemu," sapa Jihan akhirnya.
"Ya ampun ternyata betul kamu," Amy menghela nafas lega.
"Mamanya Gavin ya?" sapa Kak Driana ramah.
"Iya. Mamanya Marshella? Jihan siapanya Marshella?"
"Aku sepupu papanya Marshella, Kak," jawab Jihan, masih sambil tersenyum. "Mama, Kak Dree, Bang Le, ini Kak Amy,"
"Halo," Kak Amy menyalami orang-orang itu. Ia kembali berpaling kepada Jihan. "Sibukkah kamu? Aku akan dengan senang hati mengobrol kalau kamu punya waktu luang."
Jihan ragu-ragu. Bergantian ia menatap Mama, Bang Le, dan Kak Driana. Mereka bertiga tidak ada yang tahu Amy ini sebenarnya saudaranya siapa.
"Aku..."
"Ada yang ingin sekali aku bicarakan dengan kamu. Sudah sejak lama," Amy berkata lagi.
"Mama, Leandro, Driana akan cari makan siang. Kamu bisa menyusul nanti," Mama angkat bicara. Seakan-akan keraguan Jihan adalah karena ia tidak enak berpisah dari keluarganya setelah lama tidak pulang.
"Baiklah," Jihan menatap Amy lagi. "Kita mengobrol dimana Kak?"
"Starbucks?" Amy menunjuk ke arah belakang.
"Oke," Jihan menoleh kepada keluarganya. "Nanti kabari aku ya kalian makan siang dimana."
"Iya," Mama yang menjawab. Setelah itu Jihan bangkit dan akan mengikuti Amy.
"Sebentar, aku kabari Lee dulu," Amy pun berlalu dan menghampiri suaminya. Mengobrol sebentar, Lee menatap Jihan dan mengangguk. Jihan balas mengangguk. Kemudian Amy dan Jihan berjalan beriringan menuju Starbucks.
Mereka saling diam sampai segelas minuman ada di depan mereka masing-masing.
"Apa kabar Jihan? I havent greet you properly," sapa Amy.
"I'm fine. Kamu gimana Kak?"
"Sehat, bahagia," Amy tersenyum. Jihan balas tersenyum. "Kamu kemana saja Jihan?"
Sudah diduga bahwa pertanyaan ini akan datang.
"Aku bekerja di tempat lain,"
"Tempat yang sangat jauh dari Indonesia, aku rasa,"
"Iya,"
"Aku tidak tahu apakah kamu sebenarnya tahu atau tidak. Tapi Evan mencarimu. Kemana-mana. Berhari-hari,"
Jihan terperangah. Tapi ia tidak berkata apa-apa. Amy yang mengajaknya bicara. Jadi Jihan hanya akan mendengarkan.
"Evan menceritakan semuanya ke aku dan Jen sehari setelah kalian putus. Di malam tahun baru 2017,"
"Apa dia cerita penyebab kami putus?"
"Ya. Bahwa kamu melihat dia berciuman dengan Andrea kan?"
Jihan mengangguk.
"Dia mengakui dia salah dan dia menyesal," Amy memberi jeda, Jihan mendengus. "Tapi menurutku kamu harus dengar ceritanya dulu secara keseluruhan. Setelah itu kamu boleh menentukan sikapmu mau memaafkan Evan atau terus membencinya."
Jihan lagi-lagi hanya diam. Ia tidak ingin mendengarkan penjelasan apapun tentang Evan. Tapi ini Amy yang bicara dengannya. Ia juga menghormati Amy sama seperti ia menghormati Kak Driana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain on My Parade - END (GOOGLE PLAY)
Romantik21+ Jihan selalu jadi pihak yang menanti, terdiam menunggu kekasihnya untuk kembali dari perantauan dengan kesibukan dan mungkin, bunga lainnya. Namun Jihan selalu sabar menghadapi Evan. Meski itu artinya ia harus berdiri sendiri di bawah hujan sek...