MY SWEET NEKO - EREN ✔

Shingeki No Kyoujin by Hajime Isyama
This Storie by Zavionix Shakdee

Rate M

Warning : Modern AU, boyxboy, EYD berantakan,typo beserakan, alur kecepatan, maybe OOC, lemon gagal, dll.

Don't like Don't Read

Chapter 1

Pinggiran districk Sina berdiri jajaran apartemen elit yang hanya bisa dihuni oleh orang-orang terkemuka di Shinggansina mulai dari para artis, konglomerat, pengusaha sampai para pejabat pemerintah. Salah satu apartemen tersebut dihuni oleh
seorang pengusaha sukses yang namanya sudah meroket di kancah internasional. Namanya Levi Ackerman, seorang pria berwajah sangat tampan, dengan garis keras membingkai wajahnya, ditambah tatapannya yang begitu tajam menusuk, namun hanya berpostur 160 cm tapi siapa yang berani menghina tinggi badan pria tampan ini, jika kau tidak ingin berpisah dari anggota tubuhmu yang lain.

Sang tokoh utama kita ini nampaknya sedang menahan kesal akibat dua orang sahabatnya yang seenak jidat mereka datang ke apartemennya disaat dia sedang menikmati waktu santainya sambil memeriksa berkas-berkas pekerjaannya.

"Jadi ada urusan apa kalian datang kesini." tanya Levi to the poin

"Bukankah sudah kami jelaskan maksud kedatangan kami kesini Riville." jawab Irvin Smith pria berambut kuning klimis dengan wajah tampan dan berwibawa itu.

"Hahahahaha...Levi,,wajahmu lucu sekali hahaha.." gelak tawa Hanjie Zoe atau bisa disebut juga Hanjie Smith pecah juga melihat temannya yang sedang kesal, Hanjie adalah seorang wanita berkacamata dan berambut cokelat berkuncir kuda yang aneh, karena suka membuat Levi marah. Jika itu orang lain mungkin tidak akan seberani dia.

"Mata empat sialan, diam kau"
Irvin yang melihat tingkah istrinya yang suka mencari masalah dengan Levi hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Kami akan berangkat sore ini, jadi kuserahkan  dia kepadamu Rivaille"
Putus Irvin sepihak

"Cih,, aku belum menyetujuinya botak"

"Ayolah Levi, hanya kau yang bisa kami mintai tolong" mohon Hanjie dengan puppy eyesnya.
Levi yang melihat tingkah Hanjie hanya mengerut jijik tak suka.

"Baiklah" putus Levi akhirnya yang tidak tahan dengan tatapan Hanjie padanya.

"Yeeeaayy,, Levi baik" erang Hanjie senang.

"Baiklah kalau begitu,kami pamit dulu Rivaille" potong Irvin sebelum Levi bersuara lagi, takut nanti ada pertumpahan darah antara istri dan sahabatnya itu.

Sebelum mereka benar-benar pergi, Hanjie kembali bicara

"Oi Levi, aku lupa menberitahumu bahwa keponakanku sedikit spesial. Jadi tolong jangan terlalu kasar padanya ya"
mengernyit, Levi tidak mengerti maksud Hanjie.

"Apa maksudmu mata empat."  Hanjie hanya nengedipkan mata dan kabur dari Levi.

"Cih, brengsek"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kini terlihat dua orang manusia sesama jenis sedang duduk di sofa abu-abu, yang satu duduk menyilang kaki dan tangan yang menyilang di depan dada dengan tatapan yang tajam dan menusuk ke seorang pemuda manis bersurai cokelat, pemuda ini terlihat begitu gelisah sedari tadi ditatap oleh pria bersurai ebony itu, antara ingin kabur atau ingin pipis dicelana karena saking gemetarannya.