Prolog

18 3 2
                                    

Ketimbang menjadi pelangi,
Apa kau mau menjadi langit bagiku?
Karena pelangi datang hanya sementara, menghias langit selepas hujan.
Indahnya hanya sekejap, dan aku tak bisa jika kamu hanya sebentar untukku.
Langitku, dia maha luas. Selalu ada dan nyata.
Menjadi atapku saat menapak bumi.
Mampu menjadi obat laraku,
Sama ketika menatap langit, saat menatapmu pun aku merasa tenang.
Jadi biar aku yang menjadi manusia yang mencintai langit dengan ketidakmampuan menggapainya.
Menjadi penikmatmu, mencumbu gelora bahagia ketika bulan, bintang, dan matahari silih berganti merajaimu.
Bisakah?

************
Note:
Halo teman-teman. Ini cerita pertamaku. Maafin kalo masih ngambang. Semoga suka ceritanya. Terimakasih yang udah mau baca. Ehe:)

AUZORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang