THEY (BxB)

#9

Multimedia di atas wajib nonton! Troye as Vale

Fuck! I just can't get enough on him! Cuteness over load!

Part ini mengandung konten DEWASA!

***

#VALE POV

Aku mondar mandir seperti setrikaan di depan kamar. Gila! Rania benar benar merealisasikan idenya. Sejak siang tadi Rania membisikkan ku ide gila itu, jujur aku jadi tak sabar. Rania menyuruh Videl kerumahku sorenya dengan alasan sedang malas untuk malam mingguan di luar. Kini Videl dan Rania sedang berada di kamarku. Aku tahu apa yang sedang mereka lakukan, suara cipokan mereka begitu terdengar sampai keluar kamar. Sebenarnya malam ini Andre berniat menginap di rumahku setelah menghabiskan waktu dengan istri dan anak tercintanya tapi karna ide gila Rania ini, demi menuntaskan rasa penasaran ku berbulan bulan, aku pun menyuruh Andre untuk tidak datang kerumah karna Rania menginap disini malam ini. Sedangkan Angga, siang tadi dia menelponku hanya sekedar memberitahuku kalau sehabis dia kerja hari ini dia berencana date bersama lala, kekasihnya.

Sudah 15 menit lebih aku mondar mandir di depan kamar. Pintu kamar pun terbuka, Rania keluar hanya dengan memakai bra dan celana dalam saja.

"Giliranmu untuk menuntaskan rasa penasaranmu kawan" ucap Rania nakal. "Tenang, aku tak menyentuh sedikitpun tubuhnya, cuma bibirnya, biar kamu sendiri yang merasakannya hari ini, biar aroma asli tubuhnya tak hilang" tambahnya. Lalu dia pun berlalu ke kamar sebelah.

"Oh iya Vale, pintunya kunci saja, takut nanti aku khilaf trus masuk kamar nerkam kamu, kan tidak lucu" Rania tertawa pelan lalu menutup pintu kamar.

"Dasar gila" aku hanya menggelangkan kepalaku dengan sifat sahabatku.

Dengab langkah pelan, aku pun memasuki kamar ku. Mataku langsung melotot. Rania memang sudah gila, lihat saja apa yang dia lakukan kepada pacarnya sendiri hanya untuk menuntaskan rasa penasaranku. Videl di dalam sana, sedang terlentang di atas kasur dalam keadaan telanjang bulat. Kedua kaki dan tangannya terikat sempurna pada sudut sudut tempat tidur, matanya tertutup dengan rapi dengan kain hitam, earphone yang ku yakin berada pada volume max menyumbat telinganya. Apa Rania ada sisi BDSM nya? Batin ku, sadis betul caranya, aku menggeleng gelengkan kepalaku. Aku jadi merasa kasihan kepada Videl, hanya untuk memuaskan rasa penasaranku ini Rania sampai memperlakukan Videl seperti ini. Mungkin karna saking sayangnya bocah 14 tahun ini kepada Rania, dia pun rela. Tapi rasa kasihanku terhadap Videl langsung hilang begitu saja setelah melihat bodynya yang sangat hot untuk anak seumuran dia. Kulitnya yang sawo matang, dadanya yang bidang, perutnya yang rata, terlihat sedikit berbentuk six pack. Dan yang menyita perhatianku adalah sesuatu yang sedang tegang sempurna di selangkangannya.

"Wow" ucapku pelan, Videl baru umur 14 tahun tapi kejantanannya itu di atas rata rata untuk anak seusianya, kira kira panjangnya 15 CM dengan diameter 4 CM, kontolnya yang tersunat rapi, bentuknya yang tegak lurus, warna kepala kontolnya yang ungu merekah membuat ku langsung lupa diri. Bahkan bulu jembutnya pun belum terlalu lebat. Aku langsung menutup pintu kamar lalu menguncinya, aku takut kalau Rania bakalan merealisasikan perkataanya, kan tidak lucu. Aku melangkah kan kaki ke tempat tidur, pandanganku langsung ke arah laptop di atas meja. Di sana sedang terputar video bokep normal yang langsung tersambung dengan bluetooth earphone yang di gunakan Videl. Pantas saja perkakas Videl dalam keadaan turn on. Aku langsung duduk di kasur, ku pandang Videl, bila saja ada orang yang melihatku, mungkin mereka akan berpikir kalau aku sedang memperkosa anak di bawah umur. Tanganku menggrilya lekuk tubuh Videl, raut muka Videl langsung berubah saat tanganku bersentuhan dengan kulitnya.

"Sayang?" Aku hanya diam tak membalas perkataan Videl.

Tanpa banyak pikir, aku pun mendaratkan bibirku di lehernya, ku jilati perlahan, niatku memang untuk membuat dia merasakan sex terhebat. Aku tak berani untuk meninggalkan kiss mark di tubuhnya, bisa gawat kalau orang tuanya melihat  tanda kiss mark di tubuhnya nanti.