Chapter 19

12K 595 35
                                    

Della terbangun karena mendengar suara ringisan dari Alby. Ia melihat Alby, Alby yang tampak gelisah dalam tidurnya. Sekarang yang terjadi adalah Alby mimpi buruk lagi.

"Bi," Della menepuk-nepuk pipi Alby.

"Ngg.. Hhh.. Ma.. Ma.." suara lenguhan dari Alby membuat Della terdiam, mencoba berpikir apa yang Alby mimpikan malam ini.

"Bi," Della mencoba membangunkan Alby lagi sambil menepuk-nepuk pipi Alby pelan.

Alby semakin gelisah, kepalanya bergerak kekiri dan kekanan secara tidak beraturan, keringat mulai meluncur di dahinya. Ya Tuhan, sekarang apalagi ini? Pikir Della sedih.

"Mah.. Mama.. Hssh.." Alby melenguh lagi, keringat yang semula sedikit menjadi banyak, "Dy, Aldy.." Della terdiam membisu ketika mendengar nama yang diucapkan Aldy. Badan Alby bergemetar dengan seiring keringat yang mulai bertambah banyak.

Gak, gak, gak, jangan lagi Tuhan, Batin Della berkecamuk dihantui rasa takut, Alby akan berubah seperti kemarin lagi.

"Hah!!" Alby langsung terbangun dan terduduk begitu Della menepuk pipi Alby keras, Alby mencoba menetralkan detak jantungnya, badannya melemas begitu juga dengan gemetar yang belum menghilang.

Alby menatap Della kosong, mata itu lagi. Mata yang menyiratkan ketersiksaan Alby. Mata yang menyiratkan Alby terluka. Dan mata yang menyiratkan bahwa Alby tak sanggup lagi.

Della juga melihat mata Alby mulai berkaca-kaca, please, jangan nangis lagi, jangan.. Pinta Della dalam hati. Apa harus Della melihat Alby selalu tersiksa seperti ini? Della juga tak sanggup jika terus-menerus melihat Alby dengan keadaan tersiksa.

"Bi," panggil Della tak sanggup melanjutkan kalimatnya. Della langsung membawa Alby kepelukannya, Della menangis, begitupun Alby. Hanya Air mata keduanya yang sanggup menjelaskan bagimana keadaan mereka saat ini.

"Kamu mimpi buruk lagi," ucap Della pelan, ia mengusap punggung Alby dan menciumi kepala Alby. "Kamu, baik-baik aja kan?" Tangis Della tak terbendung lagi.

"Jangan lagi, Bi, " ucap Della begitu Alby tak menjawab satu pun kalimat dari Della.

"Kamu harus bilang kalo kamu baik-baik aja, karna aku juga bakalan baik-baik aja. Please.." Air mata Della semakin meluncur, karena ia tau..

Alby tak baik-baik saja.

"Apa yang harus aku lakuin?" Tanya Della dengan suara lemah, ia sudah melepas pelukannya, bergantian dengan tangannya memegang kedua bahu Alby dan kepalanya yang menuduk. "Apa yang harus aku lakuin, Bi?" Tanya Della sekali lagi, sembari menggoyangkan bahu Alby.

"Dell," satu kata meluncur dari mulut Alby, Alby langsung melepas tangan Della yang berada di Bahunya dengan mengendikkan bahu, lalu bersandar ke head bed Dan menundukkan kepalanya.

"Bi, kamu mimpi apa?" Tanya Della setelah menghapus sisa air matanya, lalu mendekatkan duduknya dengan Alby.

Alby menegakkan kepalanya, menatap Della dengan wajah tak tergambarkan ekspresi nya. Mengapa harus Della? Mengapa harus Della yang selalu melihatnya di keadaan menyedihkan seperti ini?

"Kamu baik-baik aja kan?" Tanya Della lagi mengulang pertanyaannya.

Alby mengangguk pelan, dan tersenyum tipis, ia hanya mencoba meyakinkan Della, walaupun keadaannya yang tidak dengan baik-baik aja.

"Kamu mimpi apa? Kamu cerita ya? Kan kamu udah janji bakalan ceritain semua masalah kamu ke aku. Aku juga udah janji bantuin kamu semampuku. Kamu mau cerita kan?" tanya Della meyakinkan Alby.

Alby Menggeleng, lalu menundukkan kepalanya lagi. Alby tak sanggup bercerita, untuk membayangkan apa yang dimimpikannya saja sudah membuatnya sesak nafas, apalagi harus bercerita?

Beloved AlbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang