Sebelum Saling Bertemu

423 35 32
                                    

Title : P.M.M. (The Prize Must be Mine)

Genre : Friendship, Mystery

Disclaimer : All Canon in my fic are belong to themeselves (not my mine).

Inspirational Thing : Part 1 and part 2 was inspired from Brown Sugar Machiato. 

AN :

Fanfic ini adalah salah satu fic perdana saya yang ditulis sejak April 2010.Saya repost di wattpad untuk memudahkan teman yang ingin membaca fic ini lagi ^^

Summary :

Ketika 13 orang dengan latar belakang yang berbeda dikumpulkan dan dipaksa untuk tinggal di satu rumah dalam waktu 2 tahun demi memperebutkan hadiah uang 1 Milyar Won, akankah mereka menganggap satu sama lain sebagai lawan bahkan musuh? Ketika salah satu peserta tengah terancam nyawanya, akankah mereka membiarkannya? Siapa orang yang sengaja mengumpulkan mereka? Potongan puzzle, lambat laun mulai terangkai sempurna! MARI BERKOALISI UNTUK MENGUNGKAP SIAPA BIANG DARI KOMPETISI INI!

Casts :

Kangin : The Bodyguard

Eunhyuk : King of Dance

Hankyung : Hard Worker

Heechul : Best Designer

Ryeowook : Adorable Cheff

Yesung : The Golden Voice

Sungmin : Engineer with money orientation

Leeteuk : The Best Leader

Siwon : Rich Boy

Donghae : Prince Charming

Shindong : Wonderful Teacher

Kyuhyun : The God of Gamers

Kibum : The Hacker

P.M.M.

Nurama Nurmala©2010

Totally Reserved

[28 Juli

pukul 07.45 pagi

Di sebuah rumah dengan gaya kuno]

"Jangan menampakkan wajah busukmu itu lagi br*ngsek!" Sebuah hardikan keras melayang dari mulut seorang wanita separuh baya yang tengah terbaring dengan balutan pakaian seksi di atas tempat tidur itu.

"Siapa juga yang mau kembali ke tempat memuakkan seperti ini!" Namja yang tampak jauh lebih muda itu membanting pintu dengan ransel yang bersandar di punggungnya. Nafasnya saling menderu, matanya merah karena marah. Ia berjalan cepat menjauhi rumah yang tampaknya sudah dibangun sejak puluhan tahun silam.

"Sial!" laki-laki itu melayangkan sebuah tinju ke dinding yang lengang itu. "Kenapa aku bisa punya ibu kurang ajar seperti dia! Yang hobinya hanya minum dan bermain laki-laki! SIAL!"

WWUUUTTT~~~~~~~~~~~~~

Sebuah kertas yang diterbangkan angin melayang menutupi wajahnya. "HH... Huft... Apa-apan kertas ini!" Ia bersungut-sungut kesal. Dengan tampang ogah ia mengambil kertas itu dan melihatnya.

The Prize Must be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang