Chapter 4

720 35 17
                                    

"yeoboseo"

"..."

"ne~ ada apa?"

"..."

"Ah begitu, baiklah aku akan menunggu di belokan sekolah kalau begitu."

"..."

"Tap-" kibum belum sempat menyelesaikan kalimatnya, disebrang sana sudah memotongnya.

"..."

"Baiklah aku akan menunggu di taman sekolah saja." Kibum terus berjalan melewati lapangan basket outdoor.

"..."

"Ne~"

"..."

"Nado." Kibum menjawab dengan sembrutan merah di kedua pipinya. Sudah bisa dipastikan bukan? Siapa dan apa yang di katakan di sebrang line kibum?.

Kibum telah sampai di taman sekolah. Mendudukkan buttnya di salah satu bangku taman. Mengeluarkan buku didalam tas.nya, sepertinya buku sejarah. Mungkin mengerjakan hukuman dari Park ssaem.
Lalu menyumbat/? Kedua telinganya menggunakan earphone yang tersambung pada ponsel pintarnya, dengan volume sedang.

_
_
_

Ditempat lain, jinki menghembuskan napasnya kasar. Bagaimana tidak, tadi sebelum bel berbunyi Kim ssaem menyuruhnya untuk membantu temannya yang masih belum paham. Karena sebentar lagi, akan diadakan ujian kelulusan. Nasib anak pintar. Kenapa tidak menolak?,, eiei bukankah dia anak kelas unggulan?. Sudah dipastikan bukan, kalau jinki tidak akan bisa menolak?.

Alhasil disinilah jinki, terdampar dengan 3 sosok "J " yang saat ini tengah mendengarkan penjelasannya. Sebut saja, JinAh, JunAh dan JongHyun. Mereka setia mendengarkan penjelesan jinki, menurut mereka penjelasan jinki mudah dimengerti dari pada Kim ssaem, yang suka sekali memberikan tugas pada muridnya. Oke kalimat terakhir itu menurut penjelasan jonghyun, karena dia tidak akan bisa kencan manis dengan kekasihnya jino.

"Apa kalian sudah mengerti?" Jinki sudah menyelesaikan penjelasannya pada 3 sosok didepannya. Tanya jinki tanpa menatap mereka, dan masih setia dengan selembar kertas di tangannya.

"Sudah." Ujar JinAh, sedangkan yang lain mengangguk mantap.

"Baiklah, jika sudah. Kerjakan soal-soal ini." Jinki menyerahkan selembar kertas yang tadi ia kerjakan.
"Aku akan mengoreksi hasil kalian jika sudah selesai." Lanjutnya.

Jinki berdiri dari kursi, lalu berjalan ke arah balkon koridor kelasnya, mengeluarkan benda berbentuk persegi, lalu men-dial angka 1 di benda tersebut.

"yeoboseo"

Setelah beberapa detik kemudian, akhirnya panggilan telepon jinki terangkat.

"yeoboseo, kibum."
Yah jinki memang menelepon kibum, untuk memberitahu jika ia sedang ada sesi pembelajaran tambahan.

"ne~ ada apa?" Jawab sebrang line jinki.

"Aku masih ada pembelajaran tambahan mungkin sekitar setengah atau sejam.an baru akan selesai. Jadi, kau mau menungguku atau langsung pulang?"

Jinki menikmati angin yang berhembus menerpa wajahnya, membuat rambut jinki begoyah kesana-kemari.

"Ah begitu, baiklah aku akan menunggu di belokan sekolah kalau begitu."

Jinki tersentak akan pernyataan kibum, bagaimana bisa kekasihnya itu berpikiran begitu, apa dia tidak takut sewaktu-waktu ada segerombolan iljin melihatnya sedirian dibelokan sekolah?.

Truth Or Dare?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang