Part 3

78 11 6
                                    

Mobil Sedan itu pun berhenti tepat Di depan salah satu sekolah menengah atas yang sangat terkenal itu. Sekolah itu terkenal karena orang-orang yang sekolah disana adalah orang-orang yang sudah tidak diragukan lagi kekayaan nya serta sekolah itu dikenal karena memang siswa siswi nya juga sangat pandai.

Setelah Nadine mencium tangan Ayah nya ia pun langsung keluar dari mobil tersebut dan berjalan menuju ruang kelas nya.

Belum sampai ia di kelasnya ternyata di koridor sekolah sudah banyak orang berkumpul, entah apa yang sedang mereka lakukan kebanyakan dari mereka adalah kaum hawa.

Sekitar satu detik kemudian datanglah seseorang cowo yang terlihat gagah dari cara berjalan nya dan mulai lah aksi para siswi berteriak dan mendekati lelaki itu. Dengan hati yang bingung Nadine menoleh dan mendapati cowo itu berada dibelakang nya, Nadine melihat nya dengan tatapan biasa saja.

Sambil berjalan cowo itu dikelilingi para wanita yang sibuk mendekatinya, yang hanya di balas senyuman oleh cowo tersebut.

"Yaampun ganteng banget"

"Subhanallah indah sekali ciptaan mu tuhan"

"Tampan banget sih ky"

"Cool banget sih ky"

"Jadian yok ky"

"Sebenernya nama nya siapa sih kok dipanggil nya ky gitu" gumam Nadine dalam hati.

Nadine pun bingung apa yang terjadi dengan siswi siswi tersebut mengapa mereka begitu antusias melihat cowo tersebut. Memang Nadine akui ia tampan dan cool tapi ya kenapa harus se-gitunya sih.

Dan yang membuat Nadine tersentak adalah ada salah satu siswi yang memanggil nama cowo itu "Rizky Wijaya Saputra"
Nadine bingung sepertinya ia tidak asing dengan nama tersebut.

"Nama siapa ya?" ah dari pada kaya orang bego mending kekelas aja deh. Nadine pun melanjutkan perjalanan nya ke kelas, sambil berjalan ia memikirkan siapa cowo itu mengapa ia seperti pernah mendengar namanya.

"Ah iya ding dia kan yang smsin gua itu" akhirnya Nadine pun ingat tentang siapa cowo itu.

"Jadi dia orang nya?" tanya Nadine sendiri.

"Hayoo siapa yang smsin tadi malem? Cowo ganteng itu ya?" Nadine dikagetkan dengan kedatangan Dina dan Sulis dibelakang Nadine yang langsung menjawab perkataan Nadine tadi.

"Ciee cie jadi udah kenalan nih sama cogan itu?" tanya Sulis dengan senyuman nya.

"Ih apasih lo orang ini dateng dateng ikut campur aja" ketus Nadine.

"Jangan jangan...." ucapan Dina terhenti karena Nadine malah ngeloyor pergi meninggalkan kedua sahabat nya itu diluar kelas. Kedua teman nya pun mengikuti Nadine menuju kedalam kelas.

Didalam Nadine berfikir siapa yang memberikan nomor nya kepada cowo itu, kayanya ia benar benar tidak mengenal siapa cowo itu, lalu siapa yang memberikannya.

Pemikiran itu terus saja berputar di kepala Nadine yang membuat dia agak sedikit pusing. Dan pemikiran itu mulai hilang ketika Nadine berfikir mengapa ia harus memikirkan cowo itu, siapa dia, apa urusannya dengan Nadine.

Setelah ia berhenti memikirkan cowo itu dan mulai membuka buku perlajarannya. Karena jam belajar sudah dimulai.

Seusai belajar kimia Nadine mereganggkan otot otot nya yang terasa lelah akibat ia belajar dengan tidak berpindah posisi duduk.

Dan setelah itu Nadine di beri tugas oleh guru kimia untuk mengantarkan buku latihan yang tadi sudah dikerjakan oleh para siswa ke ruang guru.

"Buy, Se anterin keruangan guru yok?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 02, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Best CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang