Prolog

9.4K 611 77
                                    



(Author PoV)

"Aaaahhh... anak itu semakin lincah saja... sedangkan kita makin lama makin lambat... usia memang tidak ada tandingannya. Yang muda selalu didepan dan yang tua ketar-ketir dibelakang yang muda." Ucap seorang pemuda berusia sekitar 20 tahunan sambil terus berlari mencari anak yang dikatanya semakin licah itu didalam hutan.

"Sudah jangan mengeluh terus... nanti kita kehilangan jejaknya dan itu membuktikan kalau kamu memang sudah tua. Ayo terus cari pak tua!" Ucap temannya yang berlari mendahului pemuda yang masih mengeluh itu.

"Sialan! Umurmu bahkan lebih tua dariku." Ucapnya sambil mendahului temannya itu dan kembali menyusuri hutan untuk menemukan seorang anak.

Sedangkan ditempat berbeda seorang anak berusia sekitar 13 tahun terlihat berlari sambil sesekali memperhatikan segala penjuru seakan sedang mencari sesuatu. Lalu anak itu kembali berlari setelah berhasil memastikan arah yang menurutnya sesuatu yang ia cari ada diarah tersebut. semakin lama anak itu berlari semakin kencang seakan apa yang dia cari sudah berada tepat dihadapannya.

Anak itu terus berlari melewati pohon yang besar, tinggi menjulang menutupi sinar matahari dari luar yang tidak bisa menembus hutan lebat tersebut. Semakin lama dia berlari, dia semakin memasuki hutan lebat tersebut bahkan tidak ada setitik sinar pun yang bisa melewati dedaunan lebat dari pepohonan besar tersebut.

Saat ini tepat dihadapan anak tersebut terlihat seseorang pria yang sedang duduk tepat dibawah pohon. Orang itu menatapnya tajam. Mata hitam kelam itu terus menatap anak yang berlari kearahnya dengan wajah yang terlihat bahagia.

"Akhirnya aku menemukanmu..." Ucap anak itu langsung memeluk pria yang dicarinya entah sejak kapan. Yang pria dihadapannya ini adalah pasangannya. Pasangan yang sangat sulit anak itu temukan. Setiap kali anak itu mencarinya pria dihadapannya ini sealu menghindar dan berusaha agar tidak ditemukan oleh anak itu. Hari ini adalah pertama kalinya anak itu bertemu dengan pasangannya.

"Aku selalu mencarimu, dan kamu selalu menghilang. Tapi sekarang kita bertemu, akhirnya aku menemukanmu. Pasanganku..." Ucap anak itu lalu menatap pria yang ada dihadapannya. Anak itu terpana menatap mata kelam yang mulai berubah menjadi merah dan wajah tampan sang pria. Brukkk! Sebelum anak itu menyadari pria itu mendorong anak tersebut ketanah dan melingkarkan jari-jarinya dileher anak itu. Jari-jari itu mulai mengerat dileher kecil anak tersebut seakan ingin meremukkannya. Anak itu mulai memberontak. Berkali-kali ia berusaha melepaskan tangan sang pria tetap saja tidak berhasil.

"Cepatlah Mati!!" Ucap Pria semakin mengeratkan cekikannya pada leher anak tersebut .

Syuuuttt!! Jleb!!!Sebuah panah meluncur tetap mengenai punggung pria yang sedang mencekik anak tersebut.

"Cih!! Pemburu." Ucap pria lalu menghilang dari tempat dan meninggalkan sang anak yang terlihat shock . Perlahan air mata sang anak mulai mengalir perlahan. Sementara seseorang dari balik pepohon mulai menunjukkan dirinya dan mendekati sang anak yang sedang terisak.

"Bocah bagaimana keadaanmu?" Ucap sang penolong yang dipanggil pemburu oleh pria itu. Sang pemburu mulai khawatir melihat sang anak yang masih menangis sambil menutup matanya.

"Kenapa?" Ucap anak itu membuka suara diantara isaknya sang pemburu memdengarkan dengan seksama.

"Kenapa dia ingin membunuhku?"

"Bukankah aku ini calon pengantinnya? Kenapa?" Ucap anak itu lalu membuka matanya. Sang pemburu terkejut menatap mata anak yang berada di depannya merah darah dan hitam pekat. Membuat sang pemburu waspada.

"Kenapa dia ingin membunuhku?!!" Ucap sang anak bangun dari posisi tidurnya lalu secepat kilat memeluk sang pemburu yang ada disampingnya membuat sang pemburu lebih waspada dan mulai mengeluarkan sebuah senjata dari sakunya. Tetapi ia mengurungkan niatnya ketika mengetahui bahwa anak yang sedang memeluknya ini sedang menumpahkan tangisan padanya.

Beberapa saat setelah menumpahkan semua tangisnya pada sang pemburu, anak itu mulai mendudukan dirinya tepat didepan sang pemburu.

"Te-Terimakasih sudah menolongku tadi dan mau aku tadi kak." Ucap sang anak sambil sedikit tersenyum pada sang pemburu.

"Itu bukan masalah bocah. Sekarang jelaskan padaku, kamu ini sebenarnya makhluk apa?" Ucap Sang pemburu.

"Kata ayah-ayahku aku ini manusia seperti papa, tapi aku juga makhluk kegelapan seperti ayah-ayahku. Tadi bisa dibilang aku ini manusia dan juga vampire begitu manusia menjuluki makhluk seperti ayah-ayahku. Ah! Aku Izael salam kenal kak... akhirnya aku bisa juga ngomong dengan manusia." Ucap sang anak yang ternyata bernama Izael. Terlihat ceria entah kemana perginya wajah sedihnya tadi.

"Aku Kenta, seorang pemburu vampire." Ucap sang pemburu yang Bernama Kenta. Lalu menarik tangan Izael lalu tersenyum pada Izael yang bahkan belum sempat menyelamatkan diri dari Kenta.

"Menarik! " ucap Kenta lalu menggendong Izael dan membawanya pergi entah kemana.

"Lepas!" Teriak Izael tetapi tidak diacuhkan oleh Kenta.

=

=

=

Ini adalah pertemuan yang mengawali kembali perselisihan antar saudara. Melibatkan seorang anak yang tidak mengetahui apapun. Seorang pemburu yang ikut terlibat kedalam perselisihan. Dan juga kebangkitan seseorang yang telah ditunggu setelah sekian lama.

=

=

=

T

B

C

------->>>>>>>

Akhirnya bikin juga nih sequel... rasanya senang hati ini...

Semoga semuanya senang bacanya walaupun kayaknya nih cerita agak aneh. Tapi ga apa sih, hehehe. Ya... lumayan juga pas mikirin ide untuk cerita ini. Tapi akhirnya jadi juga... hehehe.

Makasih ya... udah mau nunggu nih sequelnya plus dah baca cerita ini.

Jangan lupa Vomentnya ya...

ZenoYuichi...

Ikatan (DROP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang