"Hani!!!""Mina!!!"
Mereka sama sama terkejut. Bagaimana bisa mereka dipertemukan lagi seperti Ini. Ya, benar. Orang yang menabrak Hani tadi adalah Mina.
"Huwaaa... benarkah kita akan satu sekolah lagi? Jinjja? Ini bukan mimpi kan" Hani melompat-lompat layaknya anak kecil yang baru dibelikan mainan baru. Ia benar-benar tidak menyangka hal seperti Ini akan terjadi.
Mina yang ada didepannya hanya tersenyum bahagia, ia juga tak menyangka hal seperti Ini terjadi pada mereka.
Hani yang semula senang tiba-tiba menunduk dengan tatapan sedih. Ada sedikit hal yang mengganjal hatinya.
Hani POV
Aku begitu senang mengetahui Mina satu sekolah denganku. Siapa yang tahu kami satu sekolah lagi. Tapi tiba-tiba pikiranku tertuju pada Jae Rim, aku menundukkan kepalaku.
Ada sedikit rasa sedih Jae Rim tidak bisa satu sekolah dengan kami. Dan juga bagaimana kabarnya saat Ini. Aku benar-benar merindukannya. aku rasa ia benar-benar sibuk untuk mempersiapkan masuk sekolah yg baru.
Aku tau ia akan sangat cuek padaku ketika aku mencoba menanyakan kabar atau keadaannya.
Sifatnya yang satu itu seperti sudah mendarah daging dalam dirinya. Mungkin kebanyakan orang akan merasa tersentuh saat orang terdekatnya peduli dan memperhatikan mereka. Berbeda dengan Jae rim, ia sangat benci diperhatikan.
Terkadang Aku hanya tertawa dengan Mina melihatnya yang mulai risih jika kami memberi perhatian pada Jae rim. Sifatnya yang satu itu yang membuatku sering merindukannya.
Aku dan Mina akan selalu curhat padanya, kemudian kami menangis bersama dan meminta solusi tapi Jae Rim berbeda. Ia akan memendamnya sendiri, kalau kami tidak mendesaknya dia benar-benar akan bungkam.
"Waeyo?" Pertanyaan Mina membuatku terbangun dari lamunan tentang jaerim.
"Ani.. huffhh"
"Hanya saja tiba-tiba aku merindukan Jae Rim. Aku berharap kita bertiga bisa kembali berkumpul bersama. Kau taukan Jae rim jadi sulit dihubungi sekarang"
Ya, entah apa yg terjadi padanya. Tepat setelah hari kelulusan dan pesta untuk merayakan kelulusan kami saat itu, ia menjadi sangat sulit dihubungi.
"Kau benar Hani-ah. Aku jadi khawatir padanya" Mina ikut sedih mengingat Jae rim tidak ada diantara kita.
"Tapi, sebaiknya kita jangan bersedih-sedih seperti Ini. Aku yakin Jae rim akan baik-baik saja disana. Bagaimana kalau aku traktir minum" aku kembali senang setelah mendengar Mina akan mentraktirku minum.
"Oke, kajja!!"
Hani POV end
Mina merangkul pundak Hani berjalan bersama menuju kantin. Sesekali mereka berdua saling melontarkan candaan.
Sayang sekali Jae Rim tidak bisa ikut bergabung dengan kegilaan Mina dan Hani. Entah bagaimana kabarnya sekarang. Tidak ada yg tau.
-----------------------
At school
Gadis berambut sebahu itu berjalan dengan langkah kaki yg berat menuju kelasnya.
Berbeda dengan suasana sekolah yang tampak ramai oleh murid-murid baru yg akan memulai menuntut ilmu disekolah barunya itu.
Gadis itu sama sekali tidak tertarik dengan keramaian seperti saat Ini. Yang ia inginkan hanya segera sampai dikelasnya dan tidur. Ia terus berjalan menuju kelasnya.
Jaerim POV
Huuhh aku benar-benar tidak tertarik masuk sekolah baruku Ini. Keramaian disini membuatku semakin ingin cepat-cepat sampai dikelasku.
Bagaimana bisa mereka begitu menikmati keramaian seperti itu. Mereka seperti kurang pekerjaan, bukankah mereka bisa langsung menuju kelas masing-masing dan duduk dengan tenang.
Kenapa membuat keributan seperti Ini. Benar-benar mengganggu.
Huffhh
Setelah berjalan cukup lama akhirnya aku menemukan kelasku.
Aku melihat sekeliling kelas Ini. Tidak mengecewakanlah. Dan yang paling membuatku merasa lebih baik. Bangku paling belakang dan dipojok kanan masih kosong. Itu tempat favoritku.
Segera kulangkahkan kakiku memasuki kelas dan berjalan menuju bangkuku.
Benar-benar melegakan saat pantatku dengan manis mendarat diatas bangku.
"Annyeong!!" Suara perempuan didepanku benar-benar mengagetkanku.
"Uhm.. Annyeong "
Sebenarnya aku sedang tidak minat berkenalan dengan siapapun disini, tapi setidaknya membalas sapaannya itu cukup untuk hari Ini.
Kurasa bel masih agak lama, baiklah. tidak apa-apa kan kalau aku tidur sebentar. Dengan segera kepalaku mendarat diatas meja.
"Huwaaa etteokhae eotteokhae.. dia tampan sekali.."
"Oppa duduklah disini..."
"Dia tampan sekali.. apa dia manusia"Aish.. jinjja? Sekarang keributan apa lagi. Aku bahkan belum merasakan tidur yang nyaman. Kenapa mereka sangat berisik.
Geurae Park Jae rim jangan hiraukan mereka. Tidur saja jangan peduli. Bertahanlah kau pasti bisa.
Semakin kurapatkan lenganku menutupi telingaku dan melanjutkan tidurku yang tertunda. Ani.. Aku bahkan belum tertidur.
Baru aku masuk kedunia mimpiku, Ada yang menepuk bahuku. Setelah itu keramaian yang tadinya mulai mereda kini malah Semakin menjadi-jadi. Aku benar-benar sudah tidak tahan kali ini.
Aku berusaha bangun, kuangkat kepalaku. Orang yang tadi menepuk bahuku masih berada disebelahku.
"Mwo?!!" Aku sudah tidak tahan kalau begini. Kupandangi pria disebelahku. Ia mencoba tersenyum kepadaku.
"Aku boleh duduk disini??" Ia masih tersenyum kepadaku.
"Terserah." Setelah menjawab pertanyaannya. Aku bangkit dari tempat dudukku dan berjalan keluar kelas. Kurasa hari ini adalah hari sialku.
Aku melihat tiga orang gadis yang duduknya tidak jauh dari tempatku tadi, mereka menatapku dengan tatapan seolah-olah mereka akan memakanku saat ini juga.
Aku tidak segan-segan membalas tatapan mereka. Apa-apaan mereka itu, mereka pikir Aku takut. Setelah itu Aku benar-benar berjalan keluar meninggalkan ruang kelas itu.
Huffhh
Kurasa hari ini benar-benar hari sialku.
To be continued...
Yeah episode ke 4 akhirnya keluar juga
Masih ada yang nungguin nggak??
Maaf ya kalo ffnya makin lama makin ngebosenin 😭😭
Jangan lupa buat vote dan comment yaakkk
1 vote dan comment kalian sangat berharga dan Jangan jadi sider please
Kritik dan saran akan Aku terima semua kok buat koreksi
Thanks
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated
FanfictionKehidupan Park Jae Rim mulai berubah ketika Jeon Jungkook yang dianggapnya pembawa masalah masuk kedalam hidupnya...