FerNan

85 4 0
                                    

"Main drama yuk,, aku sudah buat skenarionya lohh" kata seorang anak perempuan.

"Ayukk, gimana ceritanya?"disahuti oleh kakak laki lakinya

"Jadi, ceritanya, aku akan jadi istrinya Feri, Kak Benny sahabatnya Feri, dan Nanda jadi pembantunya yaa.."

"Yaaa baik." kata seorang gadis yang paling kecil diantara mereka.

Satu per satu dari drama tersebut dilaksanakan oleh anak anak itu.

"Pembantu.. Tolong buatkan aku mie instan ya.."

"Baik nyonya," katanya sambil berlari turun tangga.
Saat naik dan sudah membawa mie, ternyata kakak laki lakinya minta mie juga. Karena masih kecil, dia hanya menurut saja, dan ibunya menyarankan untuk sekalin membawa 2 agar tidak bolak balik.

"Dek sini, " Kata Feri

"Iyaa kak, mau mie instan ya? Ini." kata nanda dengan polosnya.

"Nggak, buat kamu aja, sini tiduran sama kakak."

Nanda hanya mengangguk anggukkan kepalanya.

Ia tidur sebelah Feri, dan Feri bercerita sesuatu untuknya.

Dalam skenario drama yang telah dibuat, endingnya Nanda dan Feri menikah, dan mereka hidup bahagia tanpa ada yang mengganggunya

*****

Gadis kecil itu baru saja turun dari mobil ayahnya. Tetapi, seorang anak laki laki langsung menggendongnya dan mengajaknya bermain. Terlihat anak laki laki itu sangat senang akan kedatangan gadis kecil itu.

"Dek, ke townsquare yukk"

"Iyaa kakk.. " kata gadis itu dengan senang.

Dengan lucu dan polosnya dua anak itu bergandengan menuju townsquare dekat rumah anak laki laki itu. Mereka juga menghabiskan waktu berkumpul mereka tanpa ada yang ingin terpisahkan.

*****

"Nan, sudah ditinggu temanmu diteras. Kamu kenapa sih melamun terus." teriak mama membuyarkan lamunanku tentang masa kecilku dengan Kak Feri yang begitu indah.

"Iyaa maa tunggu sebentar, ambil kunci mobil dulu" yaa, aku sekarang telah bekerja di salah satu hotel ternama disini. Dan kejadian itu telah berlalu sangat lama. Aku sangat senang mengingat masa masa itu. Dan selama itu pula aku mencintai kakak sepupuku dalam diam. Kak Feri.
Tetapi, aku hanya memendamnya sendirian. Ah bukan. Bukan sendirian tetapi juga dengan almarhum ayah. Dia yang selalu mendukungku agar terus berjuang mendapatkan cinta Kak Feri. Sedangkan keluargaku yang lain? Mereka selalu menentang dan tidak merestui. Mereka bahkan sering menjelek jelekkan kak Feri dihadapanku. Sungguh menyedihkan awal kisahku.

*****

Hari demi hari berlalu, dikamar ini, saksi bisu kegiatanku setiap kali mengingat Kak Feri yang jauh dari sisiku. Seperti malam ini, aku menangis sendirian dikamar ini. Karena tadi, aku melihat kak Feri berjalan berdua dengan gadis yang disetiap sosmed dia akui sebagai pacarnya. Aku cemburu. Pasti aku cemburu. Tuhann salahkah aku yang mencintainya? Salahkah aku yang cemburu padanya? Salahkah aku yang terlalu mengharapkannya?. Diaaat seperti ini, aku menyalahkan ayah. Kenapa ayah dulu mendukungku dengan dia? Jika tau akan sesakit ini, putrimu tak akan mau mengejar cinta pria itu. Tapi, ini semua sudah terlambat. Aku sekarang telah mencintainya. Bahkan aku lebih mencintainya daripada diriku sendiri.

****

"Kak.."

"Iyaa dekk,,"

"Aku mencintaimu kak.. "

FerNan (OneShoot Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang