Aku berdiri didepan gerbang kampus raksasa yang berada dikota New york, menatap detail apa saja yang berada didekat kampus ternama ini, anggap saja aku manusia yang beruntung karena dapat di terima di universitas ini, aku bukan anak orang kaya, aku bukan anak pejabat tinggi aku hanya anak yang kebetulan mendapat beasiswa hingga bisa kuliah di Universitas ini. Yang sebut saja aku beruntung.
Siapa yang tak kenal Universitas Columbia? siapa yang tak ingin menjadi salah satu mahasiswanya? yah aku sekarang adalah salah satunya..
Aku mahasiswa baru di semester tahun ini, aku mengambil jurusan Akutansi bisnis, kelak ingin wanita pebisnis yang hebat..
Sambil mengitari jalan yang ada di fakultas untuk mencari ruangan yang akan aku tempati,aku mengamati setiap detail bangunan, pepohonan, lapangan serta mahasiswa yang berada difakultas ini.
Aku tipe orang yang tak ingin mencolok disetiap kesempatan, aku selalu menutup diri dari pergaulan, bukan karna tidak percaya diri tapi aku tidak ingin memiliki beban hidup dan tak ingin menderita karna cinta. seperti yang sering anak sebaya denganku alami saat ini . Aku hanya ingin sukses dan merubah masa depanku, aku sudah katakan bukan kalo aku anak yang tak punya apa-apa. Aku hanya memiliki ibu setelah ayahku meninggal saat umurku 5 tahun. Ibuku tinggal di California dan yah sekarang aku hanya menyewa apartemen kecil yang ada diluar kampus. Aku tak berkeinginan tinggal di Asrama kampus karna tahun ini aku harus punya kerja sambilan untuk menghidupi dan membayar apartement kecilku sekarang.Karna hari ini perdana masuk kuliah, aku sengaja datang lebih awal untuk menempati kursi yang paling depan, karna sekali lagi aku tidak ingin kelihatan mencolok dari mahasiswa lainnya, waktu masih sekolah dulu aku sering jadi buah bibir siswa bukan hanya karna prestasiku tapi karna penampilanku, entah kenapa mereka mengatakan aku siswi "pujaan".. Aku bukan anak populer karna orang tua kaya tapi aku jadi siswi pujaan disekolah karna banyak yang mengira ibu atau ayahku pasti titisan dewa dan dewi (?) entahlah, dari mana mereka memikirkan itu... Tapi ku Akui ibu yang paling cantik didunia adalah ibuku yah karna akulah anaknya jadi aku mengatakan itu,, dan ayahku dialah pria paling tampan didunia ini menurut versiku sendiri..
Yah jadilah Aku VALERIE FLORENCE anak mereka yang dikaruniai sepasang mata berwarna coklat, rambut ikal panjang alami yang berwarna coklat kemerahan, dengan tinggi badan 170cm. Lekuk badan? atau besar bokong,, ?entahlah, kalian akan tahu nanti..
Setelah sampai diruangan yang kuyakini adalah ruanganku, ternyata kursi barisan paling depan sudah terisi mahasiswa lainnya, dengan terpaksa aku memilih kursi barisan ketika dari depan.. Mungkin karna lupa waktu saat mengelilingi area kampus hingga aku lupa ternyata kelas sudah mau dimulai."HAI.... " suara seorang gadis yang sontak membuatku memalingkan wajah ke arah samping tempat dudukku yang masih kosong. WOW kata pertama yang ku ucapkan dalam hati ketika bertatapan mata birunya dengan senyum merekah yang jelas terpampang diwajahnya.
"Ha - Hai " balasku sambil membalas senyumnya dengan malu-malu..
"Boleh aku duduk disini?, btw Aku ALEXA" tanyanya sambil melempar bokong indahnya tepat disamping kursiku. Dan yah dia masih tersenyum memamerkan deretan gigi putih susunya...
"Silahkan.. Dan Aku VAL, eheemm... Maksud aku VALERIE" jawabku terbata-bata.
"oke Valerie, semoga kita bisa akrab dan oh oh ohhhh.. kau sangat sangat cantik". Dia berkata sambil menatap ujung rambut sampai keujung sepatuku.
"Dan lehermu, hei boleh kutanya apakah kau selalu menggerai rambutmu?" tanyanya sambil memegang ujung rambutku.
"yah? hem.. Kau terlalu memuji, kaulah yang jauh lebih cantik dan kau sangat mempesona Alexa". Jawabku sambil menatap kedepan mencoba melakukan sesuatu untuk mengalihkan pembicaraan tentang masalah siapa yang cantik disini ,jujur aku tidak terlalu suka membahas masalah seperti ini.
" valerie, apa kamu tinggal di asrama kampus ini?" Tanya Alexa sambil menopang dagunya menghadap ke arahku.
"Aku memutuskan menyewa apartemen kecil dekat kampus" jawabku
" kamu bukan dari kota ini ?" tanyanya lagi
"hem.. Aku dari California" jawabku sambil mengetukkan jariku dimeja.
Belum sempat bertanya Alexa dengan cepat meluruskan badannya dan menghadap kedepan karna sepertinya dosen siap masuk keruangan dan memberi materi, terbukti banyak mahasiswa yang dengan tergesah gesah berdesakan masuk keruangan dan ternyata yang datang bukanlah seorang professor tua dan botak melainkan seorang pria dengan tinggi badan kira-kira 185cm, badan tegap dan kulit kecoklatan, rambut kecoklatan yang acakan, rahangnya tegas,kokoh berhidung mancung dengan mata sipit seperti elang. Dia Berjalan dengan angkuh dan sombong memakai kemeja putih bersih dengan melepas 2 kancing teratas kemejanya, seolah sengaja memamerkan leher jenjang yang berototnya, dadanya yang bidang...
Berhenti menatapnya Vale, dia tak berarti apa-apa,, gerutuku dalam hati..
Setiap pasang mata diruangan ini menatapnya tanpa berkedip, memasang wajah terpesona dengan mulut menganga seakan tersihir siapa yang masuk ruangan ini.
" Zack.... Ternyata kamu dikelas ini juga? Ada apa gerangan seorang Zack ikut kuliah perdana semester kali ini? " Suara Alexa memecah lamunanku atas mahluk hidup yang baru saja memasuki kelas yang di panggil Zack itu, dan ternyata namanya Zack..
" Tutup Mulutmu Lexa, Aku sudah bosan ikut mata kuliah ini setiap tahun,biarkan aku konsentrasi semester kali ini". Jawabnya ketika berhenti tepat didepan Mejaku, sesaat aku menyadari tatapannya kini tertuju padaku dan itu membuatku tidak nyaman, dengan cepat aku menundukkan kepala tanpa melihat wajahnya apalagi sampai menatap matanya.
"Jadi kali ini kita 1 kelas lagi teman lama, kita memang berjodoh zack". Alexa berkata dengan manja sambil mengedipkan sebelah matanya menggoda pria didepan mejaku ini.
"Terserah!" jawab zack ketus sembari berjalan meninggalkan mejaku dan tanpa kusadari ternyata dia menempati kursi kosong yang ada tepat dibelakang kursiku.Entah semua orang dikelas ini merasakan atau cuman hanya diriku yang merasakan atmosfir diruangan ini tiba-tiba berubah? seakan udara terasa panas seolah menyiksaku meski hanya untuk bernafas. Aku merasa seolah hatiku tidak seakan ada yang memperhatikanku tajam. Seakan tidak peduli aku tetap memfokuskan mataku mengarah kedepan tanpa mencari ada apa gerangan, tapi tunggu dulu? ada apa dengan mereka yang berbisik sekaligus senyum dan bertingkah seolah anak remaja yang baru merasakan cinta? apa karna pria yang dibelakangku ini? sebenarnya Siapa dia? maksudku, kenapa seolah pria ini menjadi magnet yang tak tertolakkan di kelas..
Bukankah tadi Alexa mengatakan kalo dia satu kelas lagi dengan pria ini? jadi Alexa dan Zack mahasiswa lama di universitas ini?
"Stop menatap Valerie seperti itu zack ! kamu ingin melubangi punggungnya?"JLEB
Suara Alexa seketika membuatku seperti diguyur air es seember dan membuatku menggigil seketika. Apa maksudnya? zack..? menatapku? tak berani untuk memutar kepalaku kebelakang aku hanya memasang wajah masam menghadap kedepan tanpa menghiraukan ucapan Alexa.
"Aku tahu apa yang kau pikirkan, dan aku akan menghalangi jalanmu, Valerie temanku dan kau, jangan berbuat sesuatu yang akan membuatku marah! " suara lantang Alexa mengagetkanku yang sontak membuatku melotot ke arahnya.
"Apa masalahmu hah? dan putar badanmu menghadap kedepan karna aku sudah muak mendengar suaramu". Suara bariton zack telak membuat Alexa memutar matanya dan memasang senyum seakan meremehkan sang adam.
Ada apa dengan mereka?
'Valeriee.... Adalah kata yang sempat kudengar keluar dari mulut Zack meski terdengar kecil dan halus tapi aku yakin itulah yang Dia ucapkan, dan seketika juga membuatku memejamkan mata seolah meresapi suaranya keseluruh tubuhku yang membuat bulu-bulu halus ditubuhku merinding dan refleks aku menelan salivaku sendiri, aku tidak berani bergerak , hanya mematung seperti orang yang telah mati suri, oh Tuhan apakah ruangan ini terlalu sempit? kenapa sangat susah hanya sekedar menarik nafas? 'jangan Vale jangan terintimidasi' doaku sembil mengigit bibir bawahku dan merapatkan kedua pahaku, Tuhan aku ingin orgasme.....
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL ABOUT LOVE
RomanceKetika Seorang Bad Boy bertemu Gadis Biasa Ketika Seorang Bad Boy bertemu Gadis Yang belum Ingin mengenal Asmara Ketika Seorang Bad Boy bertemu Gadis yang tak memandang Ketenaran, status dan Materi Apa yang harus dilakukan? Tak Ada yang Tak mengena...