FLIGHT COASTER (Twice x Got7)✔

CHAPTER I : TT (Sana)

"Let's started with me.. Would you?"

"Yes, i'm yours"

-FLIGHT COASTER-

-Sana POV-

Aku berjalan ke arah lorong kampus.

Dengan sedikit kekuatan yang kumiliki akhirnya aku masuk ke kelas.

"Sana eonni" orang yang pertama menyapaku ini adalah salah satu sahabatku, Dahyun namanya.

"Mmh?"

"Gwenchana? Kau terlihat sangat pucat?"

Aku hanya mengangkat bahuku.
Entah kenapa aku malas bicara hari ini.

"Galau lagi ya eonni?" lagi-lagi pertanyaan yang selalu setiap pagi Tzuyu tanyakan.

Mengapa punya teman sebangku dan sahabat yang pertanyaannya selalu membuat beban hidupku bertambah? Hufft~

"Lihat ini"
Tzuyu menunjukan sebuah foto padaku.

"Omo!" Dahyun terkejut melihatnya. Aku pun juga, terkejut serta ingin melempar ponsel Tzuyu.

"Bisakah kau jauhkan ponselmu dariku? Lama-lama kubanting ya" aku berusaha menahan diriku untuk tak menangis ataupun marah.

"Tuh kan! Eonni galau karna foto Mark oppa sama perempuan lain" mulut Tzuyu rasanya ingin ku selotip saja.

"Eonni menyukai Mark oppa? Tenang aja eonni, mereka berdua hanya berteman baik"

Mereka berdua siapa?
Nayeon dengan Momo?
Mereka memang teman. Tapi kalau Nayeon dengan Mark? Momo dengan Mark?

Ah Jinjja! Kepalaku rasanya mau pecah!

-Author POV-

'Kantin Kampus'

Sana tengah sibuk dengan laptopnya, kali ini ia malas dengan tugasnya.

"Hufftt~ Kenapa harus ada tugas sebanyak ini saat moodku sedang tak bagus" gumam Sana disela-sela aktivitasnya.

Namun dirinya dikejutkan ketika seseorang duduk disebrangnya.

"Kenapa menatapku begitu? Tempatnya penuh" ucap pria berawakan tinggi kurus itu.

'Hish.. Terserah kalau kau mau disini. Aku tak peduli' batinnya.

Sana pun memfokuskan matanya ke arah laptopnya lagi, ia sedikit gugup karena pria itu adalah Mark.

Mark adalah satu-satunya pria yang dapat membuat Sana bahagia dan sedih secara bersamaan.

"Kenapa sendirian? Dimana teman-temanmu?" tanyanya membuat Sana tak fokus.

"Perpustakaan"

"Oh.. Mengerjakan tugas siapa?"

"Choi seongsangnim"

"Ah.. Pasti susah ya. Mau kubantu?"
Mark bangkit dari kursinya.

"Ya.. Boleh.."

'Cish.. Apa-apaan sih dia? Dasar perayu' Sana terus-terusan kesal sekaligus gugup.

Mark pun menjelaskan soal tugas itu namun Sana semakin tak fokus karna Mark berada sangat dekat dengannya.

Ia hanya tersenyum memandangi wajah tampan Mark.

DEG!

Mark menatap matanya kini.

Jantungnya berdegup tak beraturan.