Chukkae

3.9K 321 11
                                    

Pagi ini, kau mengenakan dress panjang tanpa lengan bewarna biru laut. Dan kau juga memoleskan wajah mu dengan make up sederhana. Selain itu kau juga menambahkan kalung mutiara pada leher mu untuk mempercantik dirimu. Setelah semuanya selesai, kau langsung melihat pantulan dirimu di depan kaca.

"Perfect." Kata mu percaya diri.

"(Y/n)-aa, apa kau sudah siap?" Tanya appa mu dari luar kamar.

"Ne appa. Sebentar lagi aku turun." Balas mu. Lalu kau langsung mengenakan high hells bewarna putih. Dan tidak lupa dengan tas tangan bewarna senada dengan dress mu.

Kau langsung keluar dari kamar mu dan turun secara perlahan.

"Wow, lihat, adikku cantik sekali." Puji oppa mu, Choi Seungcheol.

"Gomawo oppa, aku memang harus cantik di hari yang penting ini bukan? Ah iya. Kau juga sangat tampan." Balas mu.

"Gomawo."

"Sudah saling memuji nya? Cepat lah. Appa kalian sudah menunggu di mobil." Perintah eomma mu.

"Ne eomma" Jawab kalian dengan serempak.

Tidak butuh waktu yang lama, akhirnya kau dan keluarga mu sampai ditempat yang kalian tuju. Sungguh saat ini kau sangat gugup setengah mati sampai-sampai kau tidak sadar kalau eomma, appa, dan oppa mu memperhatikanmu dengan tatapan khawatir.

"Apa kau siap?" Tanya oppa mu dengan pelan.

"Kalau tidak, kita bis--"

"Jangan! Aku siap. Ayo kita turun." Jawab mu memotong perkataan oppa mu barusan.

Akhirnya kau dan keluarga mu memasuki gedung yang sudah cukup ramai dengan banyak orang. Kau pun langsung menuju tempat dimana mempelai pria berada bersama oppa mu. Sedangkan orang tua mu bertemu dengan tamu yang mungkin mereka kenal.

Kau mengetuk pintu yang bertuliskan 'Ruang Ganti Mempelai Pria' .

Tok.. Tok.. Tok..

Tidak lama dari itu pintu terbuka dan memperlihatkan mempelai pria yang sangat tampan.

"Ya (y/n)-aa, kau datang." Kata mempelai pria itu yang langsung memelukmu erat.

"Tidak mungkin aku tidak datang di hari yang bahagia ini." Katamu di pelukkannya. Sungguh mungkin ini adalah pelukan yang ia berikan terakhir kali nya untuk mu.

"Ah hyung, kau juga datang." Sapa nya pada oppa mu sambil melepaskan pelukan mu.

"Tidak mungkin aku tega tidak datang di hari yang bahagia untuk adik ku ini. Chukkae Seokmin-aa. Ah, kapan aku akan menyusul mu." Canda oppa mu yang menimbulkan tawa diantara kalian.

"Hmm Hyung. Bisakah kau meninggalkan kami sebentar. Ada yang ingin aku bicarakan dengan adik mu, berdua saja." Pinta Seokmin tiba-tiba.

"Ahhh tentu. Ingat, jangan buat dia sedih, dia sudah dandan seperti itu hanya agar terlihat cantik dimata mu." Jawab oppa mu yang kau balas dengan tatapan tajam.

"Hahaha, dia akan selalu cantik dimataku hyung." Balas Seokmin.

"(Y/n)-aa mianhae." Ucap Seokmin setelah oppa mu menutup pintu ruangan.

"Hei buat apa minta maaf, kau tidak ada salah apapun padaku." Balasmu

"Maafkan aku yang tidak bisa menjadikan mu tujuan akhir dari hidupku. Maafkan aku yang membiarkan mu memendam rasa itu sendirian selama ini. Maafkan aku yang hanya menganggapmu seorang sahabat. Maafkan aku." Katanya lagi sambil menunduk. Dan kau lihat dia meneteskan air matanya.

"Ya?! Seokmin-aa! Dasar bodoh! Sebentar lagi pernikahan mu akan dimulai, mengapa kau menangis seperti ini." Katamu dengan kesal.

Tapi dia tidak menghiraukan mu dan langsung memeluk mu erat.

"Maafkan sahabat mu yang bodoh ini (y/n)-aa." Katanya sekali lagi.

"Ya kuda! Aku sudah memaafkan kebodohan mu itu. Terimakasih telah menghargai perasaan ku tanpa harus melukai ku. Kau tahu, ada kalanya seseorang datang hanya untuk di hati kita tapi bukan di hidup kita, begitupun sebaliknya. Ada kalanya seseorang datang hanya untuk di hidup kita bukan di hati kita. Sama hal nya dengan yang kita alami saat ini." Jawab mu.

"Aku bersyukur karena Tuhan telah memberikan sahabat terbaik selama hidup ku ini. Meski ternyata sahabat yang aku cintai tidak akan pernah menjadi teman hidup ku. Namun begitu aku tidak pernah menyesal mencintai mu sampai saat ini, bahkan saat kau ingin menikah. Ingat, sampai kapan pun kau adalah sahabat ku. Terimakasih dan selamat atas pernikahanmu. Berbahagialah Lee Seokmin." Lanjutmu sambil melepas pelukannya bersamaan dengan salah satu WO yang mengetuk pintu untuk memberi tahu kalau pernikahannya akan segera dimulai.

"Hwaiting." Katamu memberi semangat sebelum ia pergi meninggalkan ruangan.

Setelah ia pergi, kau masih duduk terdiam di ruangan itu. Bingung, tidak tahu apa yang harus kau lakukan. Dan mungkin menangis adalah alternatif termudah untuk menenangkan hati mu. Sampai tiba-tiba pintu terbuka dan seseorang memeluk mu.

"Ku mohon jangan menangis seperti ini. Bukan kah adikku adalah gadis yang kuat." Kata seseorang yang memelukmu yang sudah pasti kau tahu kalau itu adalah oppamu.

Setelah itu kau langsung melepaskan pelukkannya dan memberikan senyum terbaikmu.

"Nah begitu lebih baik. Ayo, pernikahan nya sudah dimulai." Ajak oppa mu.

Akhirnya kau ikut bergabung dengan para tamu yang sedang menyaksikan dua insan yang sedang berbahagia di depan sana. Tepat saat kau bergabung, Seokmin sedang mencium lembut puncak kepala Seulgi yang sekarang sudah sah menjadi istrinya.

"Kau tahu. Sampai saat ini aku masih berharap kalau yang berdiri disana  adalah aku." Ucap mu dalam hati.

*

*

*

*

*

Done ヽ(´∀`)ノ

Bagaimana dengan yang ini?? Aku harap kalian suka ^_^

Vomment juseyoo

감사합니다

IMAGINE SEVENTEEN aka SEBONG (CLOSE REQUEST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang