Skull

233 17 4
                                    

"Kau sudah mengerjakannya?" seseorang tiba-tiba menampakkan wajahnya yang di iringi senyum lebar, aku mendesah pelan sambil menjatuhkan kepalaku ke atas meja berusaha mengabaikan orang yang masih tersenyum lebar dihadapanku.

Kumohon.. ini bukan waktu yang tepat untuk mengusikku, Lee Daeul.

"Ya~~ kenapa kau mengabaikanku?" ia kini menggoyangkan bahuku pelan, aku menggeliat bermaksud menjauhkan tangannya dariku, tapi ia tak bergeming. Aku menyerah dan beralih menatapnya

"Daeul-ah... " kataku lemah

"Wae? Neo Waeirae? Manhi appa?" bisa kulihat segurat kekhawatiran di wajahnya, ia memegang bahuku menelusuri segala sudut di wajahku

"Ani, Gwenchanha.." jawabku meyakinkannya, Daeul menarik tubuhnya, ia menghela napas dan menatapku prihatin

"Na Arra!" katanya spontan

"Mwoga?" tanya ku

"Kau pasti memikirkan Jungkook oppa mu itu kan? Aigoo~ uri Jaena~ bukannya kau akan menghadiri fansign nya sore ini?"

"Eoh maja... Geunde, aku tidak tahu akan bertanya apa padanya nanti"

"Tanyakan kapan ia masuk sekolah!" refleks aku melayangkan buku tebal di kepala Daeul, ia meringis sambil mengelus kepalanya

"Neo Paboanya?! Mana mungkin aku bertanya hal itu! Itu namanya bunuh diri! Kau tahu kan yang menyukai Jungkook Sunbae bukan cuma aku saja di sekolah ini?!" aku memutar bola mataku, aku tidak percaya saran Daeul benar-benar bodoh

"Chamkanman! Mworago? Sunbae? Jungkook Sunbae? Heol! Sejak kapan kau memanggilnya Sunbae? Bukannya kau biasanya dengan manja memanggilnya Jungkook Oppa~" jawab Daeul menekankan kalimat akhirnya.

"Eoh Eoh... Ije Geumanhaja!" tandasku mengibaskan tangan membuat Daeul mempoutkan bibirnya, menambah kesan cute di wajahnya. Ia kemudian bangun dari duduknya dan hendak berjalan keluar tapi belum sempat ia mengambil langkah ia berbalik lagi dan menatap ku, aku balas menatapnya dengan tatapan 'apa?'

"Aku akan ke kantin, kau mau pesan sesuatu?" aku mengangkat alisku menunggunya melanjutkan apa yang ingin ia katakan

"Tenang! Aku yang bayar! Tapi sebagai gantinya....."

"Oke! Tugas bahasa Inggris? Aku sudah mengerjakannya. Bawakan aku banana milk dan roti oke?!" Daeul tersenyum Dan dengan cepat berlari keluar kelas.

Aku menerawang ke arah lapangan basket yang terlihat jelas dari jendela kelasku, memerhatikan aktivitas murid Seoul Of Performing Arts di jam istirahat.

Aku menghela napas panjang, menjadi salah satu siswa dari Seoul Of Performing Arts memang bukanlah hal yang bisa di anggap main-main, persaingan antar siswa di sini memang sangat tinggi bukan hanya Bakat dalam bidang seni tapi visual juga menjadi penunjang utamanya

Tidak heran banyak lulusan dari sekolah ini yang akhirnya bernaung di agensi-agensi besar di Korea dan banyak pula idol yang memilih bersekolah di sini karena mereka mendapat keistimewaan tersendiri di karenakan jadwal mereka yang padat seperti salah satu idol, seorang Golden Maknae dari grup 방탄소년단 - BTS, Jeon Jungkook yang keistimewaannya bahkan dengan sangat baik mengubah total niatku bersekolah di sini hanya untuk mengejarnya-_- .

Memang bodoh, padahal kenyataan yang aku tahu kemungkinan untuk di respon olehnya hanya 0,000001% di antara banyaknya siswa perempuan yang sangat cantik di sekitarnya. Tapi bagiku, cukup melihatnya berjalan di koridor sekolah saja sudah sangat menguntungkanku dan faktanya aku bahkan tidak pernah melihatnya semenjak aku mulai bersekolah di sini 3 Bulan yang lalu.

Yah... Seorang maknae dari idolgrup yang sedang meraih kesuksesan besarnya, mana mungkin berada di sekolah sekarang.


✖ ✖ ✖


"Baiklah... Ini adalah tugas terakhir sebelum Ujian tengah semester, ibu harap kalian bisa mengumpulkannya sebelum ujian, Terimakasih.. Kalian boleh pulang." ucap Min Ssaem mengakhiri kelas hari ini.

Aku membereskan buku di mejaku dengan tergesa-gesa, aku harus cepat pulang dua jam lagi Fansign akan di mulai, bisa ku bayangkan seberapa banyak antrian para ARMY di depan CTS Art-Hall karena pelaksanaan Fansign BTS di laksanakan di sana mereka dengan berani membolos sekolah demi fansign, tapi tidak untukku. Aku masih ingin bersekolah di sekolah yang sama dengan Jeon Jungkook.

"Ckck, kau bahkan belum menyentuh roti dan banana milk yang aku belikan tadi" kata Daeul mendecak sambil membantu memasukkan satu buku ku

"Aku akan memakannya di jalan Lee Daeul tenanglah..." Jawabku fokus memakai tas ku buru-buru

"Kau yang seharusnya tenang, nafasmu sudah memburu sebelum kau bertemu mereka, apa sebentar kau akan mati saat di depan mereka?"

"Ani... Aku tidak akan mati, siapa yang akan mengurus Jungkook Oppa kalau aku mati huh?!"

"Bermimpilah Jung Jaena!!"

"Ne, aku memang sedang bermimpi! Geurom.. Na meonjo Kkalke!" aku segera berlari keluar kelas meninggalkan Daeul yang masih menggeleng melihat tingkahku, lalu beberapa detik kemudian aku mendengar suaranya di sepanjang koridor

"KATAKAN PADA PARK JIMIN UNTUK MENJAGA ABS NYA DENGAN BAIK!"

Aku tertawa, ternyata ia masih mengagumi abs seorang Park Jimin. Aku mengangkat tangan membentuk tanda oke tanpa menoleh ke arahnya dan terus berlari.

I got a goosebumps boy...
Really... What have you done to me?

♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Annyeong! Readers... ^^
Alhamdulillah chapter 1 udah selesai 🎉🎉
Btw, aku newbie di sini 😂😂 yah yg namanya baru pasti butuh banget dong Kritik dan Saran dari readers... Dan juga VOTE buat semangatin Author lanjutin ceritanya!!😄😄😄

Jadi buat readers di sempetin buat VOMENT yah...

Makasih udah mau baca FF aku...

아무도 고맙습니다!!!😊😊😊

Fyi. chapter 2 bakal Full moment Fansign doang...😁😁😁

IS THAT YOU? [Jungkook Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang