(Agham's PoV)
Sampai saat ini, gue masih di rumah sakit. Baru aja keluarganya Kirana pamit, lalu di susul dengan Mario. Gue mau banget pulang dan nyari Kirana, tapi, kata hati gue bilang gue harus tetap di sini. Gue gak tau lagi harus gimana. Di tengah pikiran kacau gue, bokapnya Tanaya menghampiri gue dan di susul dengan nyokapnya.
"Agham, Oom tau kamu pacaran sama Kirana. Tapi, dengan kondisi saat ini, Oom dan Tante mau minta bantuan kamu untuk pulihin ingatnnya Tanaya. Ini menyangkut dengan Kirana juga. Oom rasa, hanya kamu yang bisa bantu Tanaya buat ingetin semua hal tentang Kirana. Oom gak minta kamu buat mutusin Kirana, tapi Oom dan Tante cuma minta bantuan kamu untuk membantu dan menjaga Tanaya." Ucapan Oom Adriano membuat dada gue terasa sesak.
"tapi itu semua tergantung kamu dan Kirana saja. Kalau kamu mau bantu, tante terima kasih sekali sama kamu." Kali ini tante Novi yang angkat suara.
Tak lama, HP ku berdering. Aku mengangkat tanpa melihat siapa yang menelfon.
Setelah sambungan telefon terputus, gue hanya bisa diam sementara. Setelah itu gue kumpulkan keberanian untuk menyanggupi permintaan orang tua Tanaya.
"Oom, Tante.." panggil gue dengan suara pelan.
"ada apa Gham?" tanya tante Novi.
"aku udah fikirin semuanya baik-baik. Aku mau bantuin oom dan tante untuk pulihin ingatannya Tanaya. Aku ngelakuin ini bukan hanya semata karena ingin Tanaya cepat sembuh, tapi aku juga mikirin perasaannya Kirana yang pastinya sangat tersiksa karena hal ini" ucapan gue terasa menyesakkan bagi diri gue sendiri.
"Agham, tante sama oom sangat berterima kasih karna kamu udah mau membantu Tanaya. tapi, apa gak masalah sama hubungn kalian?" Ucap tante Novi dengan nada yang terdengar sangat tulus.
"engga kok Tan, Oom." ucapan gue terhenti seketika. "yaudah kalo gitu Oom, tante, aku pamit pulang dulu ya. udah hampir maghrib. Takut di cariin sama orang tua. Salam aja buat Tanaya, takutnya dia lagi tidur. Permisi Oom, Tante."
"iya nanti disampaikan. Salam buat orang tua kamu ya." ucap Oom Adriano ke gue saat guebersalaman dengan keduanya. Setelah itu, gue jalan menyusuri lorong rumah sakitmenuju parkiran motor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesan Terakhir
أدب المراهقينKirana, sahabat terbaik Tanaya harus mendapat cobaan-yang cukup- berat. Segala cara ia lakukan demi sahabatnya tersebut tanpa kenal kata menyerah. Akan tetapi, takdir berkata lain. Keadaan kini berbalik kepada Tanaya. Apa yang harus diperbuat Tanaya...