BAB 9

5.2K 258 12
                                    

Waktu menunjukan pukul 05.45 WIB. Seorang gadis ber-name tag Adifa Atmarini sedang bercermin di meja riasnya. Tak biasanya ia bercermin seperti ini. Ia sudah siap dengan seragam putihnya, serta rok abu-abu sebawah lutut. Rambutnya ia biarkan tergerai bebas, matanya dengan lensa hitam dan bulu mata lentik mempercantik wajahnya. Ditambah lesung pipit yang selalu muncul jika ia tersenyum. Wajahnya cantik tanpa make up sedikitpun.

Di tempat lain, seorang pria ber-name tag Rifki Alfarizi tengah memakai sepatunya. Ia sudah siap dengan seragam putihnya, celana abu-abu panjang dan tas berwarna putih birunya itu. Rambutnya yang agak berantakan membuat kadar ke kerenannya naik 90 derajat. Apa lagi senyumnya yang manis bahkan amat manis membuat kaun hawa yang melihatnya meleleh.

SKIP.

Seorang gadis memakai tas berwarna perpaduan ungu dan biru tengah berdiri di depan halte, siapa lagi kalau bukan Difa.

"Wooyy, nglamun mulu. Yukk berangkat", ucap Rifki mengageti Difa.

"I.iya yok".

"Udah sarapan?".

"Udah kok Kak. Kalo lo?".

"Hmm. Udah".

Sampailah mereka di parkiran (cepet bgt?!😂).

"Dif, kayak nya nanti gue pulang telat deh, soalnya ada rapat OSIS. Lo gak papa kan naik angkot?".

"Tenang ajah kali Kak. Gue dari SMP juga naik angkot".

"Sorry yah".

"Iya gak papa Kak".

"Yaudah gue anterin sampe kelas".

"Hmm".

Mereka berjalan berdampingan menuju kelas X IPA 3.

"Rif. Rifki", terdengar samar-samar suara orang memanggil Rifki.

"Kak, kayak ada yang manggil lo".

Rifki lalu membalikan badannya. Benar saja dari kejauhan nampak Adi yang sedang berlari mengejar mereka berdua.

"Aduh si curut apaan lagi. Yuk lah gak usah peduliin dia".

Rifki menggandeng tangan Difa dan segera mempercepat jalannya.
Namun sayang mereka kalah cepat dengan Adi, ia sekarang sudah di depan mereka dengan tangan direntangkan seperti mau menangkap ayam.

"Huhh, gue capek Rif manggil-manggil lo dari tadi".

"Sorry gue gak denger".

"Huh, kuping lo budek gara-gara banyak tugas".

"Gak lah. Gue kan cerdas".

"Halah. Mm btw udah dijalanin nih ye Dare nya. Bagus deh, pake pegangan tangan segala".

Reflek Rifki melepas tangan Difa yang sedari tadi ia genggam.

"Kak, gue ke kelas duluan yah".
Difa berlalu meninggalkan Rifki dan Adi.

"Eh, ishh lo sih Di".

"Kok gue. Udahlah yok ke kelas. Yuk sayang. Hahaha".

"Ih amit-amit, dasar gay".

"Enak ajah. Gue masih normal kali".

Rifku berjalan menuju kelasnya yang ada dilantai atas dengan perasaan kesal.

"Ish, dasar senior somplak tuh si Adi". Difa marah-marah sendiri mirip kayak orang gila.*ehh.

"Wahh, Annabelle jadi gila nih ye. Gara-gara pacarnya ehh pacar Dare nya direbut sama senior somplak.hahah kaciann".

"Iqqbballl, sejak kapan lo ngikutin gue?".

"Sejak lo bangun tidur. Hahaha".

"Ihh gila".

Bel tanda masuk berbunyi. Dan tak berapa lama bu Tri wali kelas yang kemarin kena penghapus gara-gara ulah 2 murid absurdnya itu masuk ke kelas.

"Assalamualaikum anak-anak".

"Waalaikumsallam bu".

"Hari ini kita akan membentuk struktur organisasi kelas. Sebelumnya Iqbal Difa sini ibu mau bicara dengan kalian".

Difa dan Iqbal pun masuk dengan perasaan takut.

"Ii.iya bu, ada yang bisa saya bantu", ucap Difa terbata.

"Apa Ibu masih marah soal kemarin . Maaf ya bu itu semua sepenuhnya salah Difa". Ucap Iqbal.

"Loh kok gue. Kan jelas-jelas lo yang lempar".

"Tapi kan lo duluan yang lempar gue".

"Sudah-sudah kalian ini, bukan itu maksud Ibu".

"Lalu maksud Ibu apa?".

"Jadi, Ibu kan sudah mengecek nilai kalian semua. Trus nilai kalian berdua lah yang paling tinggi, dan kalian juga 1 SMP kan?".

Wajah mereka yang tadi ketakutan berubah menjadi wajah bangga.

"Iya Bu, kita satu SMP, satu kelas, satu SD malah bosen saya juga Bu, sepertinya Difa ngikutin saya terus deh Bu".ucap Iqbal.

Difapun membalas Iqbal dengan memukulkan siku nya tepat di perut Iqbal yang sedari tadi berdiri disebelahnya.

"Sakit nyet".

"Bodo".

"Sudah-sudah Ibu hanya ingin kalian berdua jadi calon ketua kelas".

"Hahh?! Tapi bu".

"Gak ada tapi-tapian, sekarang kita memilih ketua kelas dengan cara votting".

Votting pum dimulai dan menghasilkan :
1. Ketua kelas : Adifa Atmarini
2. Wakil ketua : Iqbal Fajar Permana
3. Sekretaris : Syifa Nurul Fadila
4. Bendahara : Rohmatulloh alias Rohmat inyong
Dan seksi-seksi yang lainnya.

"Oke anak-anak untuk hari ini mungkin sampai disini saja pertemuan kita, mungkin hari besok kita baru mulai KBM, Ibu akhiri Assalamualaikum".

"Waalaikumsallam".

"Hah, males banget gue punya ketua kelas kayak annabelle kurang makan gitu".

"Diemm lo kecoa kecebur got. Lo tuh cuma wakil gue, patuhi semua perintah gue".

"Males banget".

"Shutt. Dif lo tuh ketua kelas jangan nyontohin yang gal bener". Ucap Syifa menasehati.

"Oh iya yah. Gara-gara kodok sawah sih".

"Haha, lo tuh manggil Iqbal ganti-ganti yah gak konsisten".

"Bomatt".

############################

Hollaa.. How are you readers??.
Maaf yah gak bisa update panjang2 soalnya gak ada waktu (sok sibuk lu thor😕).

Jangan lupa vote dan comment yah
follow juga ig author : JijahNabila_0408

Matursuwun
Terimakasih..

Cuma DARE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang