Seokjin : Night At Dorm

4.3K 407 39
                                    

"Nuna, ini makanan terlezat yang pernah aku makan saat di dorm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Nuna, ini makanan terlezat yang pernah aku makan saat di dorm."

"Eeii, stop flirting, you rascal."

Aku terkekeh saat melihat Jungkook mengelak dari tangan oppa yang hendak menjitaknya.

Dorm mereka tidak biasanya setenang ini, Taehyung dan Jimin juga tidak terlihat dari tadi.

Kalau Namjoon dan Yoongi oppa sudah aku pastikan sedang berada di studio mereka. Dan Hoseok sedang menjemur pakaian member lain. Sangat mengocok perutku melihat bibir segitiganya itu.

Menjemur di malam hari? Benar-benar Bangtan style.

"Yang, kamu kok melamun? Ramyun-nya kenapa tidak dimakan?"

Aku hanya menggeleng dan tersenyun samar. "Oppa, tuh."

Aku menggeser pandanganku ke kiri, menunjuk Jungkook dengan daguku karena dia yang minta disuapi.

"Hyung...."

"No, aku lebih memilih menyuapi (y/n) daripada dirimu."

"Eeii, hyung." Cih, dia mulai merengek. "Tanganku penuh."

Kupegang tangan Oppa dan memberi isyarat agar segera menyuapi kelinci gendut ini.

Mendadak aku terkekeh, teringat saat merekam dance practice lagu baru mereka yang judulnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mendadak aku terkekeh, teringat saat merekam dance practice lagu baru mereka yang judulnya ... 21st Century Girl kalau tidak salah dengan versi hallowen.

Aku tidak bisa berhenti tersenyum saat itu, mereka semua terlihat menggemaskan. Apalagi Oppa, the struggle cowboy.

"Nuna." Suara Jungkook membuat aku kembali sadar dari lamunanku. Ia menggerakkan tanganku dan menunjuk Oppa dengan mulutnya.

"Hyung memanggilmu dari tadi."

"Yang, kamu kenapa? Kalau ada masalah jangan dipendam yang. Cerita sama aku aja."

Aku mengelus tangannya dengan jempolku. "I'm okay."

Oppa tersenyum, mengelus sebentar rambut panjangku dan kembali fokus pada mangkuknya lagi. Hah ... this man.

"Nuna tidak makan? Sedang diet?"

"Eoh? Ti-tidak. Aku hanya sudah kenyang saja."

Seperti tertangkap basah, aku menelan susah payah salivaku. Oppa sekarang menatapku, matanya menyipit. Mulut pun masih penuh dengan makananan, menggemaskan sekaligus menyeramkan.

"Kamu diet yang?" Aku menggeleng.

Tentu saja! Aku tidak akan mengaku dengan polosnya kalau sedang mengikuti program diet. Terlebih di depan dua orang lelaki.

Apa mereka tidak tahu berat badan dan diet adalah hal krusial bagi wanita? Dumb and dumber!!

Bukan tanpa alasan aku harus menjaga berat badanku. Oppa ... salah satunya. Aku harus terlihat 'pantas' saat berdiri dengannya. Dia idol, anggota Bangtanboys pula. Boyband dengan reputasi baik dan populer di seluruh dunia.

"(Y/n)."

Pipiku terasa hangat sekarang. Ada sepasang tangan yang sedang menangkupnya. "Look at me, baby."

Matanya memandangku teduh, seakan masalahku semua hilang saat menatapnya. Dia mengelus dua sisi pipiku sembari tersenyum. "Kamu memikirkan komentar-komentar itu lagi?"

Aku mengganguk samar. "Aku hanya iseng saja awalnya. Ingin tahu apakah fans-mu dapat menerimaku dengan baik, dan ternyata ... sebagian mereka ada yang membenciku."

Oppa berdeham dan menggeser posisi duduknya, mendekat ke arahku.

"Begitu juga denganku. Tidak semua orang menyukai grupku. Bahkan ada yang membuat petisi agar Hoseok dikeluarkan waktu itu. Kamu ingat, 'kan?"

Lagi, aku mengangguk.

"Tapi lihatlah sekarang. Aku dan grupku bisa tumbuh dengan baik. Kami tidak akan jatuh hanya karena beberapa orang yang menghujat dan membenci kami."

"Fans yang membuat kami tetap berdiri di panggung. Dukungan dan cinta mereka yang mendorong kami hingga bisa sukses seperti sekarang."

"Jadi kamu harus menghargai orang yang sudah mendukung hubungan kita, Sayang. Dan tutup telinga untuk para haters."

Pelupuk mataku mulai terasa berair, pandanganku juga mulai mengabur. Kututupi wajahku dengan tanganku dan terisak.

Oppa memelukku erat, mengusap punggungku dan kemudian pucuk kepalaku. Berulang kali dia mengecup pelipisku, membuatku senyaman mungkin agar tangisanku mereda.

"Sudah lega?"

"Hmm. Wajahku pasti bengkak semua."

"Cantik kok."

Dia kembali menyomot dumpling dan memberikan satu untukku.

"Jungkook di mana Oppa?"

"Jimin dan Taehyung menjemputnya saat kamu melamun tadi."

"Ooh. Mereka mau latihan ya?"

"Noo, Taehyung mengajak Jungkook untuk bermain hoverboard karena Jimin sangat payah."

"Oppa 'kan juga tidak pandai."

"Hmm ... umur, umur."

Oppa mengangguk dengan pipi bengkak karena makanan yang memenuhi rongga mulutnya.

Cutie.

×××

Waaa, pengen liat Bangtan di SNL masa haha.
Lucu banget yegak mereka xD

Oh ya, semangat vote buat Bangtan di MAMA ya guys dan vote buat Daesang jugaaa!!

Team work makes dream work!!

Kasih tau kalau ada typo dan EBI yang salah yaa guys:)

Apresiasi buat fluffy bangtan-nya juga jangan lupa yaa. Bintangnya ituu, ditekan cobaa.

Makasih;)

Fluffy Bangtan //Bangtan Imagine//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang