Seriously, ini cerita pertamaku. Dan part ini mungkin akan sangat alay. Maaf maaf🙏🏻
Happy reachingCanada, 11.00am
"Tante yakin, dengan perginya kedua orang tuamu, kau mampu menjaga dirimu. Yakinkan dirimu Nak". ucapnya kepada gadis dua puluh tahun yang tiada hentinya terisak sedari tadi.
2 bulan setelah kematian Alicia dan Randy
Hari ini adalah hari dimana gadis berwajah manis memesona itu bahagia. Seharusnya. Ya memang seharusnya ia bahagia saat ini. Namun, siapa sangka. Dibalik senyum manisnya yang mampu meluluhkan hati lelaki seantero kampus tersebut penuh derita. Derita. Ketika melihat semua orang tengah sibuk berfoto bersama keluarga mereka, bangga akan toga yang mereka kenakan, membawa bucket bunga yang memenuhi pelukan di tangan. Namun siapa sangka gadis yang sekarang menyandang predikat cumlaude di selempangnya menahan luka. Luka yang mungkin tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Yatim piatu di usia muda, usia dimana ia ingin memperlihatkan prestasinya kepada orangtuanya. "Sia-sia rora. Kamu bodoh, tak ada ucapan apapun hari ini untukmu. Cumlaude ini hanya tipuan belaka agar kau bahagia sesaat" pikirnya dalam hati.
Amerika Serikat, 09.00am
"Nama saya Aurora Selly Tanumbrata, 20 tahun, lulusan Oxford tahun ini dengan predikat cumlaude, ipk 4,0. Saya siap mengemban amanah saya di perusahaan ini dan saya berjanji akan memberikan yang terbaik demi pesatnya perusahaan anda Tuan Deren". ucapnya mantap.
"Kamu yakin Aurora? Saya sangat senang hati menerimamu. Baiklah, karena ini hari pertamamu menginjakkan kaki digedung kantorku yang megah ini. Maka, aku akan memberikanmu izin bekerja besok. Semangat". Deren menjabat tangan Aurora penuh harap. Memang, pemilik perusahaan Ertuga.Inc ini sangat easy going kepada semua karyawannya.
"Terimakasih Tuan, selamat melanjutkan aktivitas anda. Permisi". Ucap Aurora tersenyum manis sembari berdiri dan meninggalkan ruangan elite tersebut.
"Tunggu!". Teriak Deren seakan melupakan sesuatu.
"Iya pak? Ada yang salah dari saya?". Tanyanya penuh rasa khawatir. Jujur, aku sangat takut jika tiba-tiba lelaki ini menolakku di perusahaannya.
"Tentu saja tidak Aurora. Bisakah nanti malam kau datang ke rumahku? Saya ada jamuan makan malam hari ini. Jika kau bersedia datanglah. Tentu kau sudah tau alamat rumahku bukan?". Ucap Deren dengan tawa.
Makan malam? Tidak salah dengar. Oh God, semoga saja ia benar-benar sadar. Bagaimana mungkin makan malam dengan om-om yang sudah pasti kepala 5 ini. Aku harus gimana. Jika tidak datang, pasti ia berfikir untuk menolakku. Atau mungkin akan menurunkan jabatan pertamaku dan menjadikanku office girl di kantornya. Aku harus gimana??
"Aurora?". Ucapnya lagi
"Oh iya pak, tentu. Tentu saya akan datang". Senyumnya simpul.
"Baiklah terimakasih. Kau bisa pergi sekarang". Ucap Deren harap.
Mati kau Aurora, ada yang naksir kamu. Tapi om-om. Mati kau, mati!
Sepanjang jalan Aurora hanya memikirkan hal itu. Mungkin karena kepolosannya. Hingga takut didekati oleh orang seperti bossnya, Deren.
Bruk!
"Apaan sih lu? Punya mata itu dipake! Jangan asal jalan! Liat orang cakep aja lu langsung belaga. Lu kira gue bakal ter-". Dia langsung melongo melihat gadis di hadapannya.
Benar, dia adalah Bastian. Lebih tepatnya Bastian Andigdo Deren Pratama. Anak dari orang terkenal sekawasan perusahaan ini.
"Lain kali elu yang harusnya hati-hati. Kalau mau jalan bener itu pake kaki. Bukan mulut!". Ucap Aurora ketus.
YOU ARE READING
AURORA
RomanceJika kau lelah maka bersandarlah. Namun jika kau telah bersandar, jangan pernah menyesali segalanya. Karena orang baik bisa tetapi baik. Akan tetapi orang yang 'terlihat' baik bisa jadi ia jahat. Jangan pernah merasa tenang, karena orang jahat sela...