tragedi tumo berdarah

30 1 0
                                    

    Kegaduhan berawal saat tertangkapnya seekor tumo alias kutu dari rambut adik q. Sebelumnya,kita semua tak menyangka jika akan adanya teror kutu berdarah. meskipun belakang ini aku, adik, ibu, dan kakak ku mulai merasakan gejala teror itu. Seperti halnya, orang yang terjangkit tumo, kita semua mengalami gatal-gatal dibagian kepala dan itu benar-benar gatal.

     Oke sebelum berlanjut aku kenalkan dulu namaku yunika naniki, saat ini aku sudah berumur 20 tahun tapi berhubung wajahku yang masih imut, jadi aku sering dikira masih berusia 17 tahun hahahaha..

     yang kedua, ada ibuku dia adalah seorang ibu-ibu biasa berusia 50 tahun, hanya saja ibu ku orang yang agak sentimen dengan yang namanya tumo alias kutu, dan untuk kepribadian dia tetap sama seperti emak-emak yang lainnya (baca:selalu benar)

     Yang ketiga ada adik ku namanya hayen mareta, dia anak yang ambisius kalau dirumah dia sering di sebut dengan sebutan "GAJAH CILIK" ini semua bukan karena tanpa alasan kalian semua pasti tau kenapa dipanggil gajah bukan????...

     oke lanjut orang terakhir yaitu kakak ku namanya ujang, umm.. dia orangnya sabar cuma kadang-kadang agak nyebelin, klau ngomong suka nyelekit nyakitin ati, tapi dia baik kok kalau orang jawa bilang "deng.. deng.. nak.. kadang gendeng kadang enak.." hahahha....
Oke cukup perkenalannya iki kembali keawal cerita..

     Hari rabu malam, terjadi kegaduhan dirumahku tepat saat tiba-tiba adik ku bertanya pada ibu ku tentang sesuatu yang barusan jatuh dari rambutnya.

"Bu, iki opo??semut opo tumo?"
"Endi to nduk??" Wajah ibu sedikit panik saat mendengar kata tumo yang dilontarkan adikku.
"Iki lo bu.." menyerahkan tumo hasil tangkapanya kepada ibu ku
"Iki opo yo nduk?? Mripat'e ibuk gak pati jelas.." masih mengawasi dengan mata yang dipicing-picing kan berharap dengan begitu akan terliat jelas.
Karena masih tak terlihat akhirnya ibu ku memanggilku yang saat itu berada didekatnya.

"nduk, ki rinio sedhiluk tolong wasi'en iki tumo opo semut!!"
Aku beranjak dan melihat apa yang ada ditelapak tangan ibu ku.
"iki tumo bu."kataku panik
Tanpa berpikir lagi langsung kuambil tumo itu kuletakan dikuku jempol ibuk ku dan langsung aku pitas dengan menabrakannya dengan kuku jempol ku. berakhirlah sudah kisah hidup tumo itu. Hahaha..

     Tapi permasalahan ini belum selesai sampai pada terbunuhnya tumo itu, tapi ini membuka kemungkinan bahwa bnyak sanak saudaranya yang saat ini menerror kami satu keluarga.

Tragedi Tumo BerdarahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang