2

15 2 0
                                    

Hari itupun datang, hari keberangkatanku ke Korea yang selama ini telah aku nantikan. Bandara Soekarno Hatta tampak dipadati dengan murid dari sekolahku, banyak yang sedang berkumpul dengan 'geng'nya dan juga ada yang berkumpul dengan keluarga.

Sedih untuk dikatakan bahwa aku harus pergi sendiri ke bandara dan menjadi satu-satunya murid dari kelas seni dari angkatanku untuk pergi ke Korea, yang lainnya adalah dari jurusan sains dan para senior yang sudah terbukti kualitas belajarnya.

"Laras!" Temanku melambaikan tangannya, dia tampak seperti warga negara asing karena balutan sweater dan beenie diatas kepalanya, dia juga menggunakan sepatu boots agar tampak sedikit lebih tinggi, meskipun begitu dia masih menjadi temanku yang paling pendek "hai Shan," sapaku berjalan mendekatinya "kemana tujuanmu?" Tanyaku kepada Shandra* "aku? Oh, aku di transfer ke Inggris. Padahal aksenku adalah Amerika" dia terkekeh pelan "bagaimana denganmu Laras?"

"Aku ditransfer ke Korea"

"Benarkah?!" Pekiknya "titip salamku untuk Seokjin oppa ya?" Mode fangirlnya keluar begitu saja "Seokjin? Maksudmu Jin member BTS itu?" Aku terkekeh pelan, Shandra menganggukkan kepalanya cepat, tawaku pun pecah "haha oke baiklah"

Shandra tampak sedang mencari seseorang, dia menengok ke kanan dan kiri seperti kehilangan jejak "ada apa?" Tanyaku pada perempuan itu "dimana keluargamu?" Dia menatapku dengan heran "oh.. mereka tidak bisa ikut karena ada kepentingan keluarga" ucapku santai "kenapa kamu tidak berkumpul dengan yang lainnya?"

"Aku lebih suka sendiri" katanya dengan wajah datar, aku hanya tertawa "mungkin suatu saat kamu akan membutuhkan mereka"

Saat sedang asik berbincang dengan Shandra, sebuah pemberitahuan penerbangan pun mengatakan bahwa penerbangan ke inggris akan pergi dalam 30 menit lagi, meskipun terdengar lama tapi itu adalah waktu yang cukup singkat karena akan sulit mencari tempat saat sedang ramai

Shandra segera menyeret kopernya yang membanting ukuran tubuhnya yang mungil dan berjalan ke gerbang ruang tunggu penerbangannya"Maaf aku duluan ya, sampai jumpa~" ucapnya lalu melambaikan tangannya kearahku

Aku tersenyum dan melambaikan tanganku saat tubuh mungilnya lenyap dibalik pintu otomatis.

Aku melihat jam tanganku "hmm.. masih lama" gumamku lalu menghela nafas panjang, aku berjalan ke sebuah kedai makan dan beristirahat sekaligus menunggu disana.

~~~

Adryan adalah murid jurusan Sains yang juga mendapatkan tiket trasfer ke luar negeri, dia adalah anak yang sangat populer di sekolah, laki-laki idaman sekolah bahkan prestasi yang ia miliki dapat membawanya ke jenjang internasional

"Laras?" Dia menghampiriku, decitan sepatunya membuat gigiku terasa sedikit ngilu "...ya?" Aku menatapnya lalu kembali menyeruput minumanku, karena aku mendapatkan bidang seni aku dapat menyembunyikan ekspresiku dengan cara akting, karena aku juga memiliki rasa suka padanya yang telah aku pendam dari awal pertemuan kita saat masih duduk dibangku SD, perasaanku belum berubah sedikitpun sehingga aku dapat merasakan detak jantungku yang semakin cepat "masih disini saja" katanya lalu terkekeh pelan

Aku tertawa " ya, kebetangkatanku masih lama..mungkin" aku melirik jam tanganku

"Ah, kalau begitu aku akan menemanimu sampai waktu kebetangkatan"

Aku merasakan pipiku menjadi hangat karena ucapannya, kudekatkan minumanku yang masih dingin ke pipiku "ada apa?" Tanya Adryan heran "gapapa kok" aku memalingkan wajahku

"Sebaiknya aku segera pergi sekarang" tambahku lalu melambaikan tanganku kepadanya dan berjalan kearah pintu keberangkatan

Adryan tidak tinggal diam ketika melihat temannya pergi begitu saja, ia segera menyambar koperku dan berjalan mendahuluiku

Aku tertawa lalu berusaha sekuat tenaga untuk mengejarnya, aku tahu aku kalah telak dalam atletik saat melawannya.

Kita berhenti didepan pintu otomatis dan dibaliknya adalah tempat dimana aku harus pergi " see you then" ucapnya, aku mengambil koperku dari tangannya "see you"

( *author )

Last WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang